Toprak Bicara Keindahan Ramadhan di Sela WSBK Mandalika
Toprak Razgatliouglu menceritakan keindahan bulan Ramadhan. (CNN Indonesia/Meutia Rachmawati)
Lombok, CNN Indonesia --
Pembalap Pata Yamaha Toprak Razgatlioglu menceritakan momen keindahan bulan Ramadhan dan perjuangannya membayar puasa karena harus balapan di ajang World Superbike (WSBK).
Hal tersebut dikatakan oleh Toprak dalam wawancara eksklusif bersama CNNIndonesia.com, Kamis (2/3).Pembalap asal Turki ini mengaku sangat menyukai Ramadhan. Dia pun mengaku tak sabar menunggu hari pertama Ramadhan.
"Saya menyukai bulan Ramadan dan saya sangat menunggu hari pertama Ramadhan karena ini sangat baik. Semua orang tidak makan dan saat malam kalian berbuka bersama keluarga. Ini sangat baik. Tapi saat balapan kami tidak bisa. Aku harus makan karena aku butuh tenaga," ucap Toprak.
Saat waktu balapan tiba, Toprak mengaku tidak bisa menjalani puasa. Hal itu lantaran aktivitas berat yang ia lakukan dan hal itu membutuhkan banyak tenaga.
"Di bulan Ramadhan, saat sedang balapan saya tidak puasa karena saya butuh tenaga dan energi untuk mengendarai motor dalam balapan. Ini bukan hal mudah, butuh usaha lebih," kata Toprak.
Namun Toprak mengaku dirinya akan 'membayar utang' puasa tersebut di hari lain. Toprak memperkirakan ia akan memiliki utang puasa sebanyak delapan hari.
"Dan setelah bulan Ramadhan saya baru mencoba puasa karena saat balapan tidak bisa. Saat bulan Ramadhan saya mempunyai dua balapan, kurang lebih delapan hari [tidak puasa] dan setelah bulan Ramadan saya membayarkan [puasa] delapan hari juga. Karena saya muslim saya harus mengikuti ajarannya," ucap Toprak.
Toprak juga menyebut Ramadhan sangat baik untuk kesehatan manusia, meskipun tidak mudah untuk dijalankan.
"Ramadhan sangat baik karena saya sangat menikmati hari-hari di bulan Ramadhan. Kita harus berpuasa. Waktu terasa lama saat puasa. Lalu saya mencoba melakukan beberapa latihan. Tapi, saya menyukai Ramadan," ucap Toprak.
"Dan [puasa] ini sangat bagus buat orang-orang, buat badannya, dan Ramadhan ini tidak mudah untuk kebanyakan orang karena harus tidak makan [di siang hari] dalam satu bulan. Tapi saya menyukainya," kata Toprak menambahkan.
Selain itu, Toprak juga mengatakan jika di Turki juga memiliki budaya mudik yang mirip seperti di Indonesia.
"Kebanyakan pria muslim pulang ke rumah [saat lebaran]. Ini memang benar," ucap Toprak.
(rhr/ptr)
Komentar