Malaysia Pernah Dicoret Jadi Tuan Rumah Event Olahraga karena Tolak Israel, Begini Kisahnya
KUALA LUMPUR, iNews.id- Polemik penolakan Timnas Israel main di Piala Dunia U-20 2023 makin panas. Ternyata situasi serupa pernah dialami Malaysia tahun 2019.
Saat itu Malaysia ditunjuk sebagai tuan rumah kejuaraan Pararenang Dunia 2019. Kejuaraan itu menjadi ajang kualifikasi Paralimpik 2020.

Kejuaraan akbar itu digelar pada 29 Juli-4 Agustus 2019. Namun menjelang kejuaraan, suasana menjadi panas.
Hal itu disebabkan oleh adanya polemik penolakan atlet Israel tampil di Malaysia. Penolakan itu dilakukan oleh pemerintah Malaysia.
Malaysia saat itu melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman tegas menolak kedatangan atlet Israel. Menurutnya, jika menerima atlet Israel Malaysia tak punya moral.
"Jika menjadi ruan rumah ajang olahraga lebih penting daripada keberpihakan kepada Palestina, maka artinya Malaysia telah kehilangan arah moralnya," kata Saddiq saat itu.

Sikap Malaysia itu dikecam Komisi Paralimpik Internasional (IPC). IPC menilai sikap diskriminasi Malaysia kepada Israel mencederai semangat olahraga.
"Semua kejuaraan tingkat dunia harus terbuka buat para atlet yang berhak dan semua negara untuk berpartispasi tanpa diskriminasi. Jika tuan rumah menolak partisipasi atlet dari negara tertentu karena alasan politis, kami tak memiliki pilihan selain mencari tuan rumah yang baru." kata Presiden IPC, Andrew Parsons.

Padahal penunjukkan Malaysia sebagai tuan rumah sudah ditentukan sejak 2017. Namun pergantian pemerintahan membuat hal itu menjadi polemik.
Akhirnya Malaysia dicoret sebagai tuan rumah. Tuan rumah Kejuaraan Dunia Pararenang 2019 diberikan ke Inggris.

Kini situasi sama dihadapi Indonesia. Beberapa pihak menolak Israel main di Piala Dunia U-20 2023.
Akankah Indonesia meniru langkah Malaysia tegas menolak Israel atau melunak tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dan Israel tetap bermain? Menarik untuk ditunggu!
Editor : Ibnu Hariyanto
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar