Kisruh Indonesia Vs Israel, Mimpi Tim Garuda ke Piala Dunia 1958 Hancur Gegara Politik - Bolasport

 

Kisruh Indonesia Vs Israel, Mimpi Tim Garuda ke Piala Dunia 1958 Hancur Gegara Politik

By Mochamad Hary Prasetya, Selasa, 28 Maret 2023 | 05:00 WIB
Pasukan Paskibraka bertugas menaikan Bendera Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-detik Prokla (ramadityadomas)

BOLASPORT.COM - Kisruh antara Indonesia dengan Israel dalam dunia sepak bola sebenarnya sudah terjadi sejak lama.

Mimpi timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 1958 yang digelar di Swedia akhirnya kandas.

Menurut laporan akun instagram Memori Olahraga, timnas Indonesia sebenarnya mempunyai peluang besar untuk berlaga di Piala Dunia 1958.

Ramang dkk memulai perjuangan dengan Kualifikasi Piala Dunia 1958.

Pada saat itu, Kualifikasi Piala Dunia 1958 digabungkan antara negara Asia dan Afrika.

Situasi ini berbeda pada zaman sekarang, dimana kualifikasi digelar di dua bagian, Asia dan Afrika.

Pada Kualifikasi Piala Dunia 1958 zona Asia-Afrika, timnas Indonesia tergabung ke dalam Grup 1.

Tim asuhan Toni Pogacnik itu satu grup bersama China dan Taiwan.

Pada pertandingan pertama, timnas Indonesia menang walk out (WO) atas Taiwan.

Taiwan saat itu memutuskan mundur dan membuat timnas Indonesia harus menjalani dua pertandingan melawan China.

Pada leg pertama, timnas Indonesia sukses mengalahkan China dengan skor 2-0 di Stadion Ikada, Gambir, Jakarta Pusat, pada 12 Mei 1957.

Perlu diketahui, Stadion Ikada kini sudah berubah menjadi Monumen Nasional (Monas).

Dua gol timnas Indonesia dicetak oleh Ramang pada menit ke-47 dan 78.

Pada leg kedua, timnas Indonesia merasakan kekalahan 3-4 dari tuan rumah China di Stadion Xiannongtan, Beijing, pada 2 Juni 1957.

Tiga gol timnas Indonesia saat itu dicetak oleh brace Ramang dan Witarsa.

Adapun empat gol China dilesatkan oleh Zhang Honggen, Nian Weisi, Sun Fucheng, dan Wang Lu.

Penentuan pemenang itu harus dilanjutkan pada leg ketiga yang digelar ditempat netral di Stadion Aung San, Rangoon, Burma (Myanmar), pada 23 Juni 1957.

Nah, dalam laga itu pertandingan berakhir imbang tanpa gol.

Hasil itu membuat timnas Indonesia unggul selisih gol dari tiga pertandingan tersebut.

Sehingga skuad Garuda berhak melaju ke putaran selanjutnya.

Ujian timnas Indonesia mulai terlihat di putaran ini.

Pada putaran kedua ini ada empat negara yang lolos mereka adalah timnas IndonesiaIsrael, Sudan, dan Mesir.

Israel melaju ke putaran kedua karena menang WO atas Turki pada babak penyisihan Grup 2.

Sebagai negara mayoritas Islam, Turki menolak untuk bertanding melawan Israel.

Di Grup 3, Sudan lolos karena unggul aggregat 2-1 atas Suriah.

Sedangkan Mesir melaju ke babak selanjutnya dari Grup 4 karena menang WO atas Siprus. 

Kisruh politik mulai sangat terasa di putaran kedua ini.

Masih dalam laporan Memori Olahraga, negara-negara di Timur Tengah memang bergolak sebelum Kualifikasi Piala Dunia 1958 dimulai.

Terjadi konflik antara Inggris-Prancis-Israel terhadap Mesir yang menasionalisasikan Terusan Suez.

Sentimen ke Israel menguat dari negara-negara Arab dan Indonesia yang pro ke Mesir.

Menurut laporan Football Pink, Mesir memutuskan mundur karena tidak mungkin bertanding melawan Israel setelah ketegangan Terusan Suez.

Tersisa Sudan, Israel, dan timnas Indonesia.

Tidak lama kemudian, Sudan juga memutuskan tidak akan bertanding melawan Israel karena boikot dari negara-negara Arab. 

"Politik Timur Tengah membawa dampak serius untuk Piala Dunia 1958 ketika Indonesia, Mesir, Sudan menolak bertanding melawan Israel di babak kualifikasi," tulis Prof Jim Riordan dalam 'The International Politics of Sport in the 20th Century.

Adapun untuk timnas Indonesia, PSSI yang saat itu diketuai oleh R Maladi meminta pertandingan dua leg melawan Israel digelar di tempat netral.

Akan tetapi Israel menolak usulan itu karena mereka beranggapan bahwa satu pertandingan menjadi haknya dan harus digelar di Tel Aviv.

Timnas Indonesia pun akhirnya kalah WO dari Israel

"Israel menjadi pemenang pada putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 1958 zona Asia-Afrika meskipun tidak memainkan satu pun pertandingan," tulis Football Pink.

"Akhirnya FIFA memutuskan cukup sudah dan FIFA tidak dapat memberikan sanksi kepada tim yang tidak bertanding."

Israel akhirnya menjadi wakil Asia-Afrika untuk melaju ke babak play off konfederasi.

Israel menghadapi Wales yang merupakan wakil dari Eropa.

Pada laga tersebut, Israel kalah dari Wales dengan skor agregat 0-4.

Israel pun gagal melaju ke Piala Dunia 1958 di Swedia.

Mimpi Indonesia untuk tampil di ajang bergengsi sepak bola dunia ini sebenarnya bisa saja terjadi lewat Piala Dunia U-20 2023.

Namun tampaknya mimpi itu mungkin terkubur lagi.

Permasalahan masih sama, adanya penolakan Israel dari sejumlah pihak yang tidak boleh datang ke Indonesia.

FIFA pun kabarnya akan menarik Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dan digantikan Peru.

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari PSSI dan FIFA terkait itu.

PSSI dikabarkan masih terus melobi FIFA agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang digelar pada 20 Mei sampai 11 Juni mendatang.

Baca Juga

Komentar

Opsi Arena

 Pusatin Sports 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita