Cerita Atlet Israel Mundur dari Piala Dunia Menembak di Jakarta - CNN Indonesia

 

Cerita Atlet Israel Mundur dari Piala Dunia Menembak di Jakarta

CNN Indonesia
3-3 minutes
Selasa, 28 Mar 2023 16:43 WIB

Sergey Richter menolak tampil di Indonesia usai dilarang pakai bendera Israel. (AP/Alex Brandon)

Jakarta, CNN Indonesia --

Atlet menembak asal Israel Sergey Richter mundur dari Piala Dunia Rifle dan Pistol ISSF 2023 di Jakarta usai dilarang menggunakan bendera negara.

Tidak ada hubungan diplomatik Indonesia dan Israel memaksa Rikhter batal tampil di Jakarta dalam Piala Dunia Menembak, 27 Januari sampai 7 Februari lalu.

Dikutip dari Algemeiner berdasarkan laporan Alliance, satu hari sebelum berangkat ke Jakarta pada 25 Januari, Richter mendapat pesan dari penyelenggara.

Atlet 33 tahun itu diberitahu tidak bisa bertanding di Jakarta dengan simbol bendera Israel, termasuk bendera pada seragam resmi dan senapan.

Richter yang meraih medali emas pada Kejuaraan Eropa 2019 bisa berkompetisi di Jakarta asalkan menggunakan simbol dari ISSF sebagai federasi menembak internasional atau bendera Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Akan tetapi Richter menolak tuntutan penyelenggara dan memilih sama sekali tidak berkompetisi di Piala Dunia 2023.

"Saya tidak akan pernah menerima berpartisipasi dalam kompetisi tanpa ISR [Israel] pada pakaian kompetisi saya, pada senapan pribadi saya dan pada layar hasil pertandingan," kata Richter.

"Saya tidak mengerti bagaimana cara Olimpiade menyetujui diadakannya kompetisi internasional dan identifikasi nama negara yang diwakili oleh para atlet," ucap Richter menambahkan.

Dalam kesempatan itu Richter yang lolos ke Olimpiade 2024 mendatang juga mengkritik penyelenggara Piala Dunia Rifle dan Pistol ISSF 2023 karena 'bermuatan politik'.

"Jika gerakan Olimpiade yang menganjurkan keberadaan olahraga tanpa membedakan kebangsaan, agama, ras dan jenis kelamin, tidak mendukung ideologinya, lalu apa nilainya?," tutur Richter.

"Saya tidak mengerti bagaimana negara diizinkan untuk menyelenggarakan semacam kompetisi dengan batasan identitas nasional. Jika ada kompetisi di Israel dan kami akan memboikot sebuah negara, ya Tuhan, semua atlet akan berdiri dan melakukan protes balasan," kata Richter melanjutkan.

EDUSPORTS: Sejarah Indonesia di Piala Dunia U-20

(sry/jal)

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita