Piala Dunia Qatar - FIFA Luncurkan Teknologi Canggih, Gunakan Al Pendeteksi Ujaran Kebencian - Tribun-medan

 

Piala Dunia Qatar - FIFA Luncurkan Teknologi Canggih, Gunakan Al Pendeteksi Ujaran Kebencian - Tribun-medan.com

Piala Dunia Qatar - FIFA Luncurkan Teknologi Canggih, Gunakan Al Pendeteksi Ujaran Kebencian
Ist
Al Rihla Bola resmi Piala Dunia 2022 

TRIBUN-MEDAN.com - Para suporter atau fans yang melakukan tindakan ujaran kebencian saat gelaran Piala Dunia Qatar 2022 siap-siap dilacak, FIFA telah meluncurkan teknologi canggih.

FIFA meluncurkan teknologi canggih yakni artificial intelligence (AI) pada ajang Piala Dunia 2022 karena terinspirasi dari tiga pemain timnas Inggris.

Memang sudah sewajarnya ajang sekelas Piala Dunia 2022 dipersiapkan dengan sebaik mungkin.

Hal itulah yang mungkin berusaha diperjuangkan oleh FIFAselaku federasi yang menaungi sepak bola dunia.

Selain menyiapkan sarana dan prasarana untuk kenyamanan para peserta, FIFA juga mengupayakan hal lain di luar lapangan.

Salah satunya adalah berkaitan dengan kesehatan mental para pemain dari negara-negara peserta.

Dilansir dari laman resmi FIFAPiala Dunia 2022 akan menggunakan teknologi canggih untuk mencegah ujaran kebencian dan pelecehan melalui media sosial.

FIFA bekerjasama dengan Federasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro) akan menggunakan artificial intelligence (AI) untuk menghadapi hal itu.

Keputusan FIFA kali ini berkaca dari kasus yang dialami oleh tiga pemain timnas Inggris yakni Jadon Sancho, Bukayo Saka, dan Marcus Rashford.

Gelandang Inggris Bukayo Saka (C-R) ditandai oleh pemain depan Jerman Thomas Mueller (C-L) selama pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Jerman di Stadion Wembley di London pada 29 Juni 2021. Andy Rain / POOL / AFP
Gelandang Inggris Bukayo Saka (C-R) ditandai oleh pemain depan Jerman Thomas Mueller (C-L) selama pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Jerman di Stadion Wembley di London pada 29 Juni 2021. Andy Rain / POOL / AFP (Andy Rain / POOL / AFP)

Ketiga pemain tersebut mendapatkan pelecehan rasialis dari para pendukung timnas Inggris.

Hal itu dikarenakan ketiganya gagal mengeksekusi penalti pada final EURO 2020 melawan timnas Italia.

Teknologi AI sebenarnya sudah coba diterapkan baru-baru ini dan mendapatkan data yang cukup mengejutkan.

Sebanyak 38 persen data ujaran kebencian di media sosial merupakan pelecehan rasialis yang dilakukan oleh pendukung timnas dari asal negara pemain yang bersangkutan.

Selain itu, tindakan pelecehan dilakukan oleh akun asli yang bisa dilacak langsung oleh pihak berwajib.

Artinya, banyak para pendukung yang dengan berani dan sadar melakukan hal tersebut.

Dengan teknologi baru yang akan diterapkan di Piala Dunia2022, ujaran kebencian dan diskriminasi yang datang dari media sosial akan langsung diblokir aksesnya sehingga para pemain yang menjadi sasaran ujaran kebencian tidak membaca pesan tersebut.

Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyebut kalau langkah ini menjadi salah satu komitmen FIFA untuk melindungi para pemain.

"Tugas kami adalah melindungi pesepak bola. Itu dimulai dengan membawa begitu banyak kegembiraan untuk kita semua," ucap Infantino.

"Sayangnya, ada tren di mana persentase unggahan di media sosial yang ditujukan kepada pemain, pelatih, ofisial pertandingan, dan tim itu sendiri yang sulit diterima karena merupakan bentuk diskriminasi. Segala bentuk diskriminasi tidak punya tempat di sepak bola."

"Kami ingin adanya tindakan lebih keras daripada kata-kata. Itulah sebabnya kami mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini," papar Gianni Infantino mengakhiri.

Selain di Qatar, FIFA juga akan menerapkan teknologi tersebut di ajang Piala Dunia Perempuan 2023 di Australia dan Selandia Baru.

(tribun-medan.com)

Baca Juga

Komentar

Opsi Arena

 Pusatin Sports 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita