Kesuksesan India pada Thomas Cup Jadi Referensi Indonesia Perbaiki Pembinaan Atlet Muda - Semua Halaman - Bolasport

 www.bolasport.com /read/313304497/kesuksesan-india-pada-thomas-cup-jadi-referensi-indonesia-perbaiki-pembinaan-atlet-muda

Kesuksesan India pada Thomas Cup Jadi Referensi Indonesia Perbaiki Pembinaan Atlet Muda - Semua Halaman - Bolasport.com

4-5 minutes 30/5/2022
Home
  • Bulu Tangkis
  • By Wahid Fahrur Annas, Senin, 30 Mei 2022 | 20:10 WIB

    Tunggal putri Indonesia, Bilqis Prasista saat bertanding melawan He Bing Jao (China) pada perempat final Uber Cup 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (12/5/2022). Tunggal putri Indonesia, Bilqis Prasista saat bertanding melawan He Bing Jao (China) pada perempat final Uber Cup 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (12/5/2022). (HUMAS PP PBSI)

    BOLASPORT.COM - Kesuksesan tim bulu tangkis India pada Thomas Cup 2022 menjadi referensi Indonesia untuk meningkatkan prestasi para atlet muda.

    Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengutarakan rencana persiapan pengembangan bibit atlet untuk pelapis pemain nasional pada masa mendatang.

    Salah satu keberhasilan India tentu tak lepas dari pembinaan atlet yang terus berkembang tahun demi tahun.

    Tunggal putra India, Lakhsya Sen, merupakan salah satu pemain muda yang berhasil menembus deretan para pebulu tangkis top pada 10 besar peringkat dunia BWF.


    Dalam tiap turnamen, tunggal putra Indonesia selalu kewalahan jika berhadapan dengan wakil India.

    Kekalahan pada Thomas Cup 2022 menjadi alarm bagi Indonesia.

    Tak hanya berfokus pada pemain senior aja, PBSI juga perlu memperhatikan perkembangan para atlet muda yang nantinya juga mewakilkan Indonesia di turnamen-turnamen besar.

    BANGGA! FORBES AKUI PRESTASI APRIYANI RAHAYU!😍

    Baca Juga: Shi Yu Qi Beri Sinyal Akan Kembali Beraksi Setelah Diberi Sanksi

    Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna mengatakan, keberhasilan India dalam kejuaraan beregu paling bergengsi akan menjadi sorotan dan mampu menarik minat generasi muda untuk menjadi pebulu tangkis.

    "Kemenangan mereka bisa mendongkrak popularitas bulu tangkis di India yang warganya lebih dari satu miliar, dampaknya muncul atlet-atlet muda untuk jadi penantang bagi negara lain," kata Agung dikutip dari Antara.

    "Ini yang harus kami siasati dan tidak ketinggalan membuahkan atlet masa depan yang berkualitas," kata Agung dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (30/5/2022).

    Maka dari itu, pelaksanaan beberapa turnamen yang digelar tahun ini mampu menerbitkan calon-calon atlet hebat untuk Indonesia.

    Terdekat ada dua turnamen Indonesia International Series dan Indonesia International Challenge 2022 yang akan digelar pada September mendatang.

    Tak hanya turnamen internasional saja, beberapa turnamen domestik seperti sirkuit nasional hingga Piala presiden juga menjadi kesempatan bagi para atlet muda.

    Baca Juga: Chan Peng Soon Ingin 'Hindari' Goh Liu Ying di Turnamen dengan Partner Barunya

    Dengan ajang tersebut bisa dijadikan PBSI untuk berbenah secara internal serta merancang program penyebarluasan informasi dan tayangan bulu tangkis kepada masyarakat nasional.

    Langkah ini tidak hanya sebagai media tayangan olahraga prestasi, tapi juga diharapkan bisa menjaring minat generasi muda untuk terjun sebagai atlet tepok bulu nasional.

    Salah satu contohnya, atlet remaja yang mencuri perhatian pada Uber Cup 2022, Bilqis Prasista membuktikan bahwa cabang olahraga bulu tangkis masih diminati generasi muda.

    "Dia jadi contoh generasi Z yang mulai mencintai bulu tangkis dan berkiprah menjadi atlet nasional di Pelatnas. Bahkan pada penampilannya di Piala Uber, bisa mengalahkan peringkat satu dunia," tutur Agung.

    Baca Juga: Pebulu Tangkis Andalan Inggris Tak Sabar Rasakan Magis Istora Senayan

    Sebelumnya, PBSI lewat Kepada Bidang Pembinaan dan Prestasi Rionny Mainaky menilai timnas sudah berjuang maksimal dalam Piala Thomas.

    Meski tak bisa mempertahankan gelar juara, namun kinerja atlet utama sudah yang terbaik.

     Rionny juga mengakui kondisi fisik yang kurang apik turut berperan dalam kegagalan Indonesia mempertahankan gelar.

     "Saya lihat teman-teman di Piala Thomas sudah maksimal, tapi sayang di final ada kendala seperti Jonatan Christie misalnya kaki kirinya tidak enak," ujar Rionny

    "Begitu juga Ginting mungkin ada sesuatu tapi dia memaksakan untuk terus berjuang," kata Rionny.

    Baca Juga: Kering Gelar dan Mati Kutu di Tangan Wakil Indonesia, Ganda Putra No 1 Malaysia Akan Dipisah?

    Baca Juga

    Komentar

    Opsi Arena

     Pusatin Sports 


     Postingan Lainnya 

    Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita