Tak Cukup Sanksi, FIFA Didesak Buka Jendela Transfer, UEFA Siap Bantu Pemain Keluar dari Ukraina - Tribunnews

 www.msn.com

Tak Cukup Sanksi, FIFA Didesak Buka Jendela Transfer, UEFA Siap Bantu Pemain Keluar dari Ukraina

Putu Kartika Viktriani 8 menit yang lalu
6-7 minutes
TRIBUN-BALI.COM - Invasi Rusia ke Ukraina yang dilancarkan sejak 24 Februari 202 telah berimbas di berbagai sektor tak terkecuali bidang olahraga.
Konvoi Rusia Sepanjang 64 Km Dekati Ibu Kota Ukraina, Vladimir Putin: Siagakan Nuklir! ((Maxar Technologies / Tangkap Layar CNN)) © Disediakan oleh Tribun-Bali.com Konvoi Rusia Sepanjang 64 Km Dekati Ibu Kota Ukraina, Vladimir Putin: Siagakan Nuklir! ((Maxar Technologies / Tangkap Layar CNN))

Invasi Rusia ke Ukraina itu kini mulai menimbulkan dampak-dampak lain yang membuat Rusia kini terpojok dalam aspek olahraga.

Berbagai rencana perhelatan olahraga yang dijadwalkan akan digelar di Rusia pada 2022 juga akhirnya mengalami pembatalan dan penundaan.

UEFA selaku badan tertinggi sepak bola Eropa, telah memutuskan untuk memindahkan arena final Liga Champions.

Final Liga Champions yang semula diselenggarakan di Saint Petersburg, Rusia, dipindahkan ke Stade de France di Saint-Denis, Prancis.

Selain itu, sejumlah negara juga telah menolak untuk bertanding melawan Rusia seperti Inggris, Polandia, Wales, Republik Ceko, dan Swedia.

Beragam sanksi internasional telah mengintai Rusia sebagai akibat dari operasi militer ke Ukraina.

Asosiasi Sepak Bola Polandia telah mendesak FIFA untuk membuka kembali jendela transfer darurat untuk memboyong pemain-pemain dari Ukraina.

Para pesepakbola baik dari pemain dan pelatih yang mencari nafkah di negeri beruang merah tersebut pun mendapat perhatian.

Salah satunya termasuk nasib ratusan pemain asing yang saat ini masih bermain untuk klub Rusia di Liga Rusia.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Putin dan AS Pamer Pesawat Kiamat Anti Nuklir, Pernah ke Indonesia

Sebelumnya, bek Ukraina, Yaroslav Rakitskiy dikabarkan telah meninggalkan Zenit Saint Petersburg pada awal Maret 2022.

Selain itu, pelatih Lokomotiv Moscow, Markus Gisdol, juga meninggalkan posisinya sebagai juru taktik.

Kemudian, Daniel Farke, mantan pelatih Norwich City yang baru saja bergabung dengan Krasnodar, juga hengkang dan meninggalkan posisinya meski belum sempat memimpin satu pertandingan pun.

Kedua pelatih tersebut pun menyatakan keprihatinan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Asosiasi Sepak Bola Polandia telah meminta FIFA membuka kembali jendela transfer sebagai cara untuk pemain pindah dan keluar dari Rusia.

Dilansir Tribun-Bali.com dari The Guardian, pengenaan sanksi global kepada Rusia telah menyebabkan beberapa klub berjuang untuk membayar upah pemain.

Upah yang diberikan oleh klub kepada pemain umumnya disepakati dalam nominal euro.

Baca juga: Hacker Anonymous Tawar Tentara Rusia Rp 750 Juta per Tank, Hanya Perlu Kibarkan Bendera Putih

Beberapa pemain papan atas dilaporkan menghadapi prospek pemutusan kontrak mereka.

Dengan demikian, rencana untuk membuka kembali jendela akan membuat semua pemain yang dikontrak diberi kesempatan untuk membuat kesepakatan dengan klub lain.

Sementara itu UEFA dikabarkan siap memfasilitasi pemain keluar dari Ukraina.

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, telah mengatakan bahwa dirinya telah mencoba untuk membantu para pemain dan pelatih keluar dari Ukraina.

Aleksander Ceferin juga bersikeras bahwa perang adalah situasi yang paling mengerikan dan harus dihentikan.

"Saya berbicara melalui telepon selama 48 jam dengan klub dan pelatih untuk mengeluarkan mereka dari Ukraina," kata Aleksander Ceferin, dilansir dari The Guardian. 

Ceferin mengaku amat sedih atas apa yang telah ia dengar.

"Sulit bagi saya untuk menjelaskan betapa sedihnya percakapan itu. Salah satu pemain yang meninggalkan Ukraina datang ke rumah saya, yang lain datang hari ini." 

Baca juga: Dunia Olahraga Boikot Rusia dari Berbagai Kejuaraan, Mulai dari FIFA hingga BWF

Para pemain Ukraina menceritakan tentang bom yang berjatuhan di luar rumahnya.

"Mereka memberitahu saya tentang anak-anak mereka dan tentang bom yang meledak di luar rumah mereka."

Caferin pun menyatakan bangga bahwa sepakbola bisa melakukan sesuatu untuk menyelamatkan para pemainnya.

"Saya bangga dengan keluarga sepak bola bahwa kami berdiri bersama untuk melakukan bagian kami, bagian dari sepak bola."

"Sangat sulit untuk mengatakan apa yang akan terjadi besok, tetapi perang ini harus dihentikan," tutur Ceferin mengakhiri.

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. (TWITTER.COM/PRENSAFUTBOL) © Disediakan oleh Tribun-Bali.com Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. (TWITTER.COM/PRENSAFUTBOL)

UEFA sendiri telah mengambil langkah tegas terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Badan tertinggi sepak bola Eropa tersebut telah memindahkan venue final Liga Champions 2021-2022 dari Saint Petersburg ke Stade de France, Saint Denis, Perancis.

Baca juga: Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, FIFA Berikan 5 Sanksi: Klub Asal Rusia Didepak dari Liga Champions

Tidak hanya itu, UEFA juga telah memutus kontrak kerja sama sponsor dengan Gazprom yang memiliki durasi jangka panjang.

Selain itu, klub asal Rusia, yakni Spartak Moscow juga dipastikan tak bisa melanjutkan kiprah di Liga Europa.

Spartak Moscow diketahui sudah memastikan tiket 16 besar Liga Europa dan akan melawan RB Leipzig.

UEFA telah memastikan RB Leipzig otomatis melaju ke perempat final Liga Europa.

"Pertandingan Liga Europa antara RB Leipzig dan Spartak Moscow tidak dapat berlangsung dan RB Leipzig lolos ke perempat final," bunyi pernyataan UEFA, dikutip dari Sky Sports.

Sanksi ini tentunya akan merugikan Rusia secara mutlak.

Tidak hanya itu, sanksi tersebut juga bertujuan sebagai hukuman dari FIFA dan UEFA yang tidak setuju dengan operasi militer yang dilakukan Rusia pada Ukraina.

(*)

Microsoft dan mitra dapat memperoleh kompensasi jika Anda membeli sesuatu melalui link yang direkomendasikan di halaman ini.

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita