Polemik Isu Pencoretan Praveen/Melati, Apa Kata Ketum dan Kabid Binpres PBSI? Halaman all - Kompas

 

Polemik Isu Pencoretan Praveen/Melati, Apa Kata Ketum dan Kabid Binpres PBSI? Halaman all - Kompas.com

Polemik Isu Pencoretan Praveen/Melati, Apa Kata Ketum dan Kabid Binpres PBSI?

Kompas.com, 17 Januari 2022, 04:50 WIB
Praveen/Melati selaku ganda campuran unggulan kedua tersingkir pada babak 32 besar Indonesia Masters 2021 setelah kalah dari pasangan India, Dhruh Kapila/Reddy N. Sikki.
Lihat Foto
Dok. PP PBSI
Praveen/Melati selaku ganda campuran unggulan kedua tersingkir pada babak 32 besar Indonesia Masters 2021 setelah kalah dari pasangan India, Dhruh Kapila/Reddy N. Sikki.
Editor: Eris Eka Jaya

KOMPAS.com - Rumor perihal dicoretnya Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti kembali mencuat ke permukaan setelah Seleknasi Nasional (Seleknas) PBSI 2022 rampung digelar. 

Beberapa waktu lalu, bulu tangkis Indonesia diramaikan dengan isu keluarnya Praveen/Melati dari pelatnas.

Namun, PBSI belum buka suara perihal hal tersebut. Mereka mengatakan bahwa hasil promosi dan degradasi akan diumumkan setelah Seleknas PBSI yang sudah berakhir Sabtu kemarin. 

4+

Dapatkan Aplikasi

Kini, usai Seleknas rampung, muncul rumor lagi bahwa nama Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti tidak termasuk dalam daftar komposisi pelatnas. 

Kabar itu semakin berembus kencang setelah Melati Daeva Oktavianti mengunggah foto bersama para pelatih dan tim ganda campuran di Instagram pribadinya, Minggu (16/1/2022) malam WIB. 

Dalam unggahannya, Melati juga menyertakan keterangan "New Chapter" atau babak baru. Foto tersebut beredar luas di media sosial dan tak sedikit penggemar yang berspekulasi bahwa itu menjadi sinyal Melati tak lagi di pelatnas. 

Lantas, apakah Praveen/Melati benar dicoret dari pelatnas? 

Pihak PBSI mulai dari Ketua Umum Agung Firman Sampurna hingga Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Rionny Mainaky belum buka suara dan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hal ini. 

Saat ditemui Kompas.com dan beberapa media lainnya di pelatnas pada Sabtu (15/1/2022), Rionny belum bisa memastikan sebab ia masih menunggu SK terbit. 

"Nanti kalau sudah ada SK saya baru bisa berkomentar. Saya tidak bisa bilang mereka didegradasi karena SK belum ada dan kami masih ada pembicaraan lagi," kata Rionny. 

Sementara itu, Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna sempat menyinggung bahwa para atlet yang tidak menunjukkan hasil yang bagus bisa didegradasi, termasuk mereka yang memiliki ranking dunia. 

"Degradasi dan promosi itu bagian yang tidak terpisahkan dari tata kelola kami. Kalau atlet didegradasi diserahkan kembali ke klubnya, terserah klubnya mau dibina atau tidak. Namun, dari kinerja dan pantauan para coach, jika kinerjanya bagus dan menjanjikan pasti dipromosikan," kata Agung Firman Sampurna.

"Bisa masuk ke pelatnas itu kan mendapat berbagai macam fasilitas. Selama waktu tertentu satu tahun atau lebih dari satu tahun ternyata prestasinya tidak memperlihatkan gambaran yang bagus, apa boleh buat kami akan lakukan (degradasi)," ujarnya. 

"Kemudian setelah kami melakukan pemantauan dengan kriteria yang jelas, berdasarkan ketentuan dan professional judgment para coach, kami juga punya sport science di sini, kami SKK nanti supaya publik tahu mana yang kami degradasi dan atlet yang dipromosikan," tuturnya.

"Semua itu akan bergantung pada kinerja atletnya. Negara ini kan harus invest, bukan hanya negara, tetapi swasta juga harus ikut di dalamnya. Kami akan berinvestasi kepada mereka yang bisa, yang pantas untuk terus diinvestasikan. Jadi kalau tidak bisa, kami akan memberikan kesempatan bagi yang punya kemampuan melakukan hal itu," ucap Agung. 

Agung pun memastikan bahwa promosi dan degradasi ini akan dilakukan secara obyektif dan bijaksana. 

"Kami pokoknya memberikan kesempatan kepada talenta-talenta baru untuk tampil. Namun, sudah tetnu tidak bisa sembarangan, ada kriteria-kriterianya," ucapnya.

"Kami lakukan itu dengan bijaksana sehingga apa  akan memberikan kesepatan kepada atlet-atlet baru yang insya Allah akan tetap membuat olahraga ini menjadi kebanggaan kita semua," kata Agung Firman Sampurna. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita