Ketua PB Djarum Jelaskan Isi Perjanjanjian dengan Praveen/Melati, Langgar Komitmen Sanksi Menimpa By Tribunnews

 

Ketua PB Djarum Jelaskan Isi Perjanjanjian dengan Praveen/Melati, Langgar Komitmen Sanksi Menimpa

By
Husein Sanusi
tribunnews.com
3 min

TRIBUNNEWS.COM - Ketua PB DjarumYoppy Rosimin telah mengambil sikap tegas untuk menyelesaikan polemik pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Langkah yang diambil Yoppy Rosimin adalah membuat perjanjian tertulis dengan Praveen/Melati.

Perjanjian tertulis itu dibuat dnegan tujuan Praveen/Melati bisa tampil lebih baik dibandingkan musim 2021 sebelumnya.

Ia tak menampik bahwa Praveen/Melati mengalami kemerosotan dalam penampilannya.

Pebulutangkis Indonesia Melati Daeva Oktavianti
Pebulutangkis Indonesia Melati Daeva Oktavianti

Hal itulah yang coba ingin diperbaikinya agar Praveen/Melati tidak membuat banyak orang kecewa dengan hasil tandingnya.

Seperti diketahui, hubungan Praveen/Melati sempat buruk seiring komunikasi yang macet dan mengakibatkan perselisihan di antara keduanya.

Bahkan Praveen/Melati kini tidak lagi berlatih di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur.

Keduanya telah dipulangkan ke klubnya masing-masing yakni PB Djarum sejak 18 Desember 2021.

"Kita tahu mereka mainnya seperti apa (di Indonesia Badminton Festival) dan itu membuat kecewa semua orang. Tidak hanya PB Djarum, tetapi semua yang mengerti bulu tangkis," kata Yoppy Rosimin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/1/2022) pagi WIB.

"Kami mau melindungi jangan sampai itu terjadi lagi dengan alasan apa pun. Selama ini mungkin ada hal-hal spesifik yang melatarbelakangi itu, tetapi kami tidak mau terjadi lagi," lanjutnya.

"Makanya kami punya komitmen. Itu tidak hanya di mulut, tetapi juga di atas kertas dan hatinya mereka," terang Yoppy.

Pebulu tangkis Indonesia Praveen Jordan dan Indonesia Melati Daeva Oktavianti melakukan tos dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda campuran mereka melawan Mathias Christiansen dari Denmark dan Alexandra Boje dari Denmark selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 25 Juli 2021.
Pebulu tangkis Indonesia Praveen Jordan dan Indonesia Melati Daeva Oktavianti melakukan tos dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda campuran mereka melawan Mathias Christiansen dari Denmark dan Alexandra Boje dari Denmark selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 25 Juli 2021.

Ia menambahkan, perjanjian tertulis itu juga ada konsekuensi untuk Praveen/Melati.

Pasangan ganda campuran nomor 5 dunia ini akan dikenai sanksi apabila melanggar komitmen yang telah dibuat.

Pada musim 2021 lalu, Praveen/Melati tidak bisa mempersembahkan satu gelarpun untuk Indonesia.

Pemenang All England 2020 itu tampil tidak memuaskan saat Indonesia menggelar tiga turnamen.

Dalam turnamen Indonesia Masters, Indonesia Open hingga BWF World Tour Finals 2021 yang berlangsung di tanah air tersebut, Praveen/Melati terhenti di babak-babak awal.

"Banyak konsekuensinya, akan dikenai sanksi. Banyak item-nya, tetapi tidak perlu disebut di sini," tutur Yoppy.

"Sanksi itu nantinya akan dilihat kasus per kasus. Hal terpenting adalah mereka harus bisa menjaga reputasi sebagai pemain yang menjadi andalan," tandasnya.

Apabila Praveen/Melati bisa kembali menemukan kualitas permainannya.

Maka tiga turnamen di depan mata telah menanti untuk memperbaiki musim sebelumnya.

Ketiga turnamen itu rencananya berlangsung pada Maret 2022 ialah German Open, All England, dan Swiss Open.

(Tribunnews.com/Ipunk0 (Kompas.com/Farahdilla Puspa)

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita