Respon Positif dari WADA, Sanksi Indonesia Takkan Sampai Satu Tahun - Sportstars.Id
LAUSANNE – Raja Sapta Oktohari selaku Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi, mendapat respon positif dari Badan Anti Doping Dunia (WADA) usai melaporkan kemajuan yang telah dilakukan Indonesia untuk terbebas dari sanksi yang mereka berikan. Alhasil, sanksi yang dijatuhkan pada Negeri Merah-Putih takkan sampai satu tahun.
Sebagaimana diketahui, pada Oktober lalu, Indonesia dijatuhi sanksi tidak boleh mengibarkan bendera Merah-Putih di ajang olahraga internasional. Selain itu, Indonesia juga terancam tidak bisa menggelar kejuaraan-kejuaraan dunia maupun nasional. Hal itu disebabkan oleh kelalaian Badan Anti Doping Indonesia (LADI) yang dianggap tidak patuh karena tidak memenuhi sejumlah peraturan yang dibuat oleh WADA.
Pada Rabu (8/12/2021) lalu, Okto datang langsung ke markas WADA yang ada di Lausanne, Swiss. Pertemuan itu diadakan untuk melaporkan kemajuan-kemajuan yang telah dilakukan oleh timnya yang sudah mencapai 90%.
Mendengar laporan itu, Sekretaris Jenderal WADA, Olivier Niggli, mengapresiasi langkah cepat yang telah dibuat oleh Indonesia. Lalu, Okto menjelaskan bahwa Niggli menjanjikan kasus ini sebagai prioritas dan pihaknya tidak perlu menunggu satu tahun untuk lepas dari sanksi tersebut.
“Respon WADA positif. Kami melihat ini sebagai kesempatan untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan menjadikan NADO Indonesia (LADI) sebagai organisasi yang lebih mandiri dan amanah,” kata Okto dilansir dari laman resmi Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC), Jumat (10/12/2021).
“Kami tegaskan bahwa kami tidak bisa menunggu satu tahun setelah sanksi kepada Indonesia NADO dan Olivier memahami ini dan berjanji untuk menjadikan ini prioritas. Dia juga mengatakan kami tidak perlu menunggu selama satu tahun. Jika semuanya diselesaikan, mereka akan memberi lampu hijau," pungkasnya.
Dalam laporannya, Okto mengatakan bahwa LADI telah menyelesaikan 90 persen dari hal-hal yang tertunda (pending matters). Mulai dari masalah administrasi seperti karyawan tetap hingga masalah Rencana Distribusi Tes (TDP), Tes Dalam Kompetisi (ICT), dan Tes Di Luar Kompetisi (OCT).
Adapun yang harus diselesaikan oleh Indonesia adalah masalah anggaran tahunan LADI. Selain itu, kedudukan hUkum Indonesia dalam menciptakan lingkungan olahraga yang bersih juga menjadi salah satu poin yang perlu dirampungkan.
Editor : Admiraldy Eka Saputra
Komentar