Skip to main content
728

Rivalitas Persis Solo vs PSIM Jogja : Dari Kolonial Belanda & Kampiun Empat Musim Beruntun - Tribunsolo

 

Rivalitas Persis Solo vs PSIM Jogja : Dari Kolonial Belanda & Kampiun Empat Musim Beruntun - Tribunsolo.com

skuad-persis-solo-psim-jogja.jpg
TribunSolo.com / Official Persis Solo / Official PSIM Jogja

TRIBUNSOLO.COM - Derby Mataram antara Persis Solo vs PSIM Jogja segera tersaji dalam lanjutan Liga 2 musim 2021/2022.

Ini bukan pertandingan kemarin sore.

Rivalitas dua klub di tanah Mataram sudah terjadi begitu panjang penuh dengan gengsi, friksi, dan romantisme tiap laga.

Itulah bumbu yang setidaknya membuat Derby Mataram terasa spesial dan selalu dinanti.

Nah, sebenarnya kapan awal mula Persis Solo dan PSIM Jogja bertemu ?

Sebelum ke sana, kurang afdol bila tidak menyinggung soal Vorstelandshe Voetbal Bond (VVB), embrio Persis Solo.

Dilansir dari berbagai sumber, VVB didirikan medio akhir Maret 1923.

Klub tersebut terbentuk atas usaha Perhimpoenan Djawa Voetbalen R.O.M.E.O, Legioen, De Leeuw, dan M.A.R.S.

Alasan pendirian ? Mereka merasa dianaktirikan klub-klub sepak bola Belanda dan Thionghoa saat itu.

Usaha empat klub membentuk VVB dimantabkan pada bulan November 1923.

Dilansir dari Jurnal Sejarah UNESA Avatara, itu dilakukan setelah laga sepakbola antara klub veteran Solo dan Yogyakarta.

Nah, setelah pertandingan selesai, mereka lalu rapat pembahasan pembentukan VVB dilakukan di Hotel Slier Solo.

VVB pun terlahir dengan tujuan khusus saat itu, yakni menyaingi klub-klub sepak bola bentukan Belanda khususnya, seperti Voetbal Bond Soerakarta (VBS).

Enam tahun berselang, tepatnya tahun 1929, giliran embrio PSIM Jogja, yakni PSM Mataram lahir.

Ya, mereka berdiri setahun sebelum pembentukan cikal bakal PSSI pada tahun 1930.

Tahun itu sekaligus dimulainya kick-off kompetisi yang diinisiasi PSSI dengan perserta klub dari Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Solo.

Dalam kompetisi itu, klub Solo cuma bisa nangkring di posisi keempat.

Kemudian pada 13 Mei 1933, VVB berubah nama menjadi Perikatan Sepak Raga Seloeroeh Soerakarta (Persis).

Nah, dalam perkembangannya, Persis mulai moncer dalam kompetisi sepak bola nasional.

Mereka berhasil menyabet juara kompetisi PSSI tahun 1935 setelah mengalahkan PPVIM Jatinegara dan PPSM Magelang.

Keberhasilan itu berlanjut hingga 1936, mereka menjadi juara kompetisi PSSI setelah menjungkalkan PSIS Semarang dan Persib.

Kejayaan Persis terang benerang mulai tahun 1939.

Mereka berhasil menjadi kampiun selama empat musim berturut-turut sampai tahun 1942.

Kompetisi 1939, misalnya, saat itu ada hajatan Piala Wisselbeker Obat Tjap Matjan, kompetisi kota PSSI yang digelar di Yogyakarta.

Nah, di kompetisi ini, Persis mulai dipertemukan dengan PSM Mataram dan bermain imbang 2 - 2.

Meski begitu Persis berhasil menang laman Persib dan menghantra mereka jadi kampiun.

Perjumpaan dengan PSM Mataram kembali terjadi pada tahun 1940 dan 1941.

Duel tersebut semuanya dimenangkan Persis masing-masing dengan skor 4 - 2 dan 3 -1. Di dua tahun tersebut juga VVB keluar sebagai juara kompetisi. (*)

Posting Komentar

0 Komentar

728