Timnas Malaysia Dinyatakan Kalah 0-3 oleh FIFA, Sanksi Serupa Bakal Berlaku untuk Laga Vs Vietnam dan Nepal? - Bola com
Timnas Malaysia Dinyatakan Kalah 0-3 oleh FIFA, Sanksi Serupa Bakal Berlaku untuk Laga Vs Vietnam dan Nepal?
Bola.com, Jakarta - Hasil liga pertandingan resmi Timnas Malaysia harus dibatalkan oleh FIFA, sebagai sanksi tambahan atas kasus pemalsuan dokumen pemain naturalisasinya.
Bulan September lalu, Komite Disiplin FIFA menjatuhkan hukuman skorsing 12 bulan kepada tujuh pemain keturunan Harimau Malaya, yaitu Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel, karena diduga memalsukan dokumen.
Selain skorsing dan denda kepada pemain maupun federasi sepak bola Malaysia (FAM), Sanksi terbaru adalah pembatalan hasil pertandingan bertajuk FIFA Matchday Timnas Malaysia. Hasil di tiga pertandingan dibatalkan dan diganti untuk kekalahan Harimau Malaya 0-3.
Pertandingan bertajuk FIFA Matchday tersebut antara lain saat Timnas Malaysia melawan Tanjung Verde di Stadion Sepak Bola Kuala Lumpur, Cheras pada 29 Mei, yang berakhir imbang 1-1.
Kemudian dua pertandingan lainnya adalah saat Harimau Malaya melawan Singapura di Stadion Nasional, Bukit Jalil pada 4 September, yang dimenangkan Malaysia 2-1. Serta laga Malaysia melawan Palestina di Stadion Sultan Ibrahim, Iskandar Puteri, Johor (8 September), yang dimenangkan Harimau Malaya 1-0.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sanksi Lain Bisa Menyusul
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5245138/original/097808900_1749283855-fam.jpg)
Jika Harimau Malaya harus dihukum pembatalan hasil di tiga laga tersebut, lantas bagaimana dengan status pertandingan mereka melawan Vietnam dan juga Nepal? Seperti diketahui, Malaysia mengalahkan Nepal 2-0 di Kualifikasi Piala Asia 2027 pada 25 Maret 2025.
Kemudian Malaysia menang telak 4-0 atas Vietnam juga di ajang yang sama, pada pertandingan tanggal 19 Juni 2025. Menariknya, pertandingan tersebut Malaysia juga diperkuat ketujuh pemain yang akhirnya bermasalah dalam dokumen palsunya.
Hector Hevel misalnya yang ikut bermain ketika mengalahkan Nepal di pertemuan pertama. Sementara Rodrigo Holgado, Joao Figueiredo, Facundo Garces, Hector Hevel, Imanol Machuca, serta Gabriel Palmero ikut bermain menghadapi Vietnam.
Ajukan Banding
Pada tanggal 8 Desember, FAM mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait sanksi FIFA terhadap tujuh pemain karena memalsukan dokumen naturalisasi. CAS dianggap sebagai upaya terakhir bagi FAM dalam perselisihannya dengan FIFA.
"Keputusan pengadilan dapat menguatkan, mengurangi, atau membatalkan sanksi tersebut. Setelah CAS mengeluarkan kesimpulan resminya, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) akan mendasarkan keputusannya pada FAM, khususnya mengenai dua pertandingan melawan Nepal dan Vietnam dalam kualifikasi Piala Asia 2027," tulis pemberitaan media Vietnam, The Thao 247.
Risiko Tinggi
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4284626/original/075529100_1673101975-Fl31FvZaAAMxtHZ.jpg)
Namun, sebelum CAS mencapai kesimpulannya, Komisi Investigasi Independen (ICC), yang baru-baru ini dibentuk oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), menemukan bukti bahwa berkas tujuh pemain naturalisasi tersebut tidak diverifikasi dengan benar.
Secara khusus, beberapa dokumen penting yang digunakan untuk membuktikan kelayakan para pemain tersebut tidak memiliki keaslian dan bukti pendukung. ICC juga menemukan bahwa langkah-langkah pengendalian FAM tidak sepenuhnya diterapkan untuk mendeteksi masalah sebelum menyerahkan berkas tersebut ke FIFA.
"Mengingat situasi yang sangat tidak menguntungkan ini, peluang FAM untuk membatalkan putusan di CAS sangat kecil. Mereka menghadapi risiko tinggi sanksi berat dari AFC, termasuk kehilangan poin di dua pertandingan melawan Nepal dan Vietnam, di mana mereka menggunakan sejumlah pemain naturalisasi yang telah melanggar peraturan," tandas pemberitaan The Thao 247.
Sumber: The Thao 247