Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Pencak Silat SEA Games Spesial

    Sudah Siap Naik Podium, Medali Emas Pesilat Thailand Dicabut lalu Diberikan ke Malaysia - Kompas

    4 min read

     

    Sudah Siap Naik Podium, Medali Emas Pesilat Thailand Dicabut lalu Diberikan ke Malaysia

    Kompas.com, 19 Desember 2025, 11:06 WIB

    BANGKOK, KOMPAS.com - Medali emas yang diperoleh pesilat Thailand, Pheeraphon Mittasan, dibatalkan menyusul banding yang diajukan kontingen Malaysia.

    Drama tersebut terjadi usai final pencak silat putra kelas di bawah 65 kilogram pada SEA Games ke-33 di Impact Arena, Muang Thong Thani, Rabu (17/12/2025).

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Pertandingan tersebut awalnya dimenangi Pheeraphon Mittasan dengan skor 60-57 atas pesilat Malaysia, Muhammad Izzul Irfan Marzuki, berdasarkan keputusan wasit di arena.

    Hasil itu sempat membuat Mittasan dinyatakan sebagai peraih emas dan Izzul harus puas dengan perak sesaat sebelum prosesi pengalungan medali dilaksanakan.

    Mengenal Zona Megathrust di Indonesia, Sebaran dan Risikonya

    Namun, tim pencak silat Malaysia langsung mengajukan protes resmi. Mereka beralasan, pukulan terakhir yang dilakukan Mittasan terjadi setelah bel akhir pertandingan berbunyi, sehingga dinilai melanggar peraturan.

    Banding pertama yang diajukan Malaysia sempat ditolak oleh perangkat pertandingan.

    Akan tetapi kontingen "Negeri Jiran" tidak berhenti sampai di situ, sebagaimana dilansir VnExpress.

    Malaysia langsung mengajukan keberatan kedua dengan menyertakan analisis lebih rinci. Mereka juga mengajukan permintaan peninjauan ulang melalui rekaman video pertandingan seremoni medali dimulai.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Setelah meninjau tayangan ulang, panel yang terdiri dari wasit dan pakar teknis akhirnya membatalkan keputusan awal, tepat ketika Mittasan bersiap naik ke podium sebagai juara.

    Pemimpin tim pencak silat Malaysia, BB Aishah Global Shah, membenarkan bahwa panitia pertandingan menjatuhkan pengurangan nilai terhadap atlet Thailand tersebut.

    Aishah menyebutkan, Mittasan dikenai pemotongan 10 poin akibat pukulan yang dinilai dilakukan setelah waktu pertandingan berakhir.

    Dengan pengurangan tersebut, skor akhir berubah menjadi 57-50 untuk keunggulan Izzul, sekaligus memastikan atlet Malaysia itu berhak atas medali emas.

    Mittasan pun harus rela menerima keputusan tersebut dan membawa pulang medali perak di tengah kekecewaan tuan rumah.

    Pembalikan hasil di detik-detik terakhir itu menjadi pukulan tersendiri bagi tim pencak silat Thailand, yang akhirnya menutup turnamen dengan total tiga medali emas.

    Kemenangan Izzul juga menandai laga kontroversial kedua yang melibatkan dirinya sepanjang SEA Games ke-33.

    Sebelumnya, pesilat Malaysia tersebut sempat menjadi sorotan pada babak semifinal saat menghadapi wakil Vietnam, Nguyen Minh Triet.

    Dalam laga itu, Izzul melayangkan serangan ke arah leher Triet hingga membuat atlet Vietnam tersebut terjatuh dan tidak mampu melanjutkan pertandingan.

    Meski lawannya harus mendapatkan penanganan medis, wasit tetap menyatakan Izzul sebagai pemenang, sehingga ia berhak melaju ke final.

    Keputusan tersebut memicu perdebatan karena dalam aturan pencak silat, area serangan yang sah hanya mencakup bagian tubuh dari bahu hingga pinggang, termasuk dada, perut, rusuk, dan punggung.

    Serangan ke kepala, leher, wajah, serta selangkangan secara tegas dilarang dalam pertandingan pencak silat.

    Pencak silat sendiri merupakan seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia dan kembali dipertandingkan di SEA Games tahun ini setelah absen pada beberapa edisi sebelumnya.

    Cabang olahraga tersebut pertama kali masuk dalam ajang SEA Games pada 1987.

    Komentar
    Additional JS