Setelah Angkut Gerbong Persela, Bos PSIS Beri Kode Rangkul Rafinha dari PSIM - Semua Halaman - Bolasport
Setelah Angkut Gerbong Persela, Bos PSIS Beri Kode Rangkul Rafinha dari PSIM - Semua Halaman - Bolasport.com

BOLASPORT.COM - PSIS Semarang benar-benar akan bertransformasi di bawah CEO baru, Datu Nova Fatmawati.
PSIS sedang bekerja memperbaiki skuadnya jelang bergulirnya kembali Championship 2025-2026.
Di bawah komando pemilik baru, Datu Nova Fatmawati, Mahesa Jenar mendatangkan sejumlah pemain baru dalam beberapa hari terakhir.
Dimulai dari peminjaman Tegar Infantrie dari klub Super League, Persita Tangerang kemudian PSIS juga mendatangkan 2 eks Gresik United Fahmi Al Ayyubi dan Gustur Cahyo.
Tidak lama kemudian, Datu Nova menunjukkan pengaruhnya di klub lama, dengan mengangkut dua pemain Persela Lamongan Ocvian Chanigio dan Wawan Febriyanto.
Datu Nova adalah istri dari eks CEO Persela Lamongan, Fariz Julinar Maurisal.
Setelah sang istri mengakuisisi PSIS, Fariz Julinar juga mundur dari jabatannya dan ikut membantu sang istri di PSIS.
Kini dengan kedatangan Ocvian Chanigio dan Wawan Febriyanto, PSIS juga masih berpeluang merekrut gerbong Persela lainnya.
Di sisi lain, unggahan yang seolah menjadi kode pemain berikutnya diposting oleh Datu Nova di instagram.
Ia berfoto dengan penyerang PSIM asal Brasil, Rafael de Sa Rdorigues (Rafinha).
Kesempatan itu bersinggungan juga dengan PSIM Yogyakarta yang akan berujicoba lawan PSIS Semarang.
Rafinha memang tidak menjadi pilihan utama PSIM Yogyakarta di Super League untuk musim 2025-2026.
Banyak rumor yang menyatakan PSIS akan menjadi pelabuhan sempurna Rafinha yang ingin menit bermain.
"Merangkul yang benar-benar tau cara berjuang," tulis Datu Nova dalam foto bersama Rafinha.
Datu Nova mengambil alih 74,2 persen saham PSIS yang sebelumnya jadi milik Yoyok Sukawi.
Saat perkenalan, ia mengaku bersedia mengambil alih saham PSIS karena kecintaan mendiang ayahnya kepada Mahesa Jenar.
Datu Nova juga merupakan sosok wanita yang berasal dari Semarang.
"Saya dari kecil di sini. Lalu setiap liburan ke Semarang di rumah kakek, saya ditinggal oleh ayah saya yang ingin menonton sepak bola," kata Datu Nova.
"Saya melihat kondisi PSIS sedang berada di bawah."
"Saya mencoba menyelamatkan PSIS agar kembali ke jalurnya."
"Misi saya yang paling dekat adalah membenahi tim, dari pemain, pelatih sampai manajemen," tambahnya.
