Sebut Shin Tae-yong, Zainudin Amali Ungkap Penyebab Timnas U-22 Indonesia Gagal di SEA Games 2025 - Semua Halaman - Bolasport
Sebut Shin Tae-yong, Zainudin Amali Ungkap Penyebab Timnas U-22 Indonesia Gagal di SEA Games 2025 - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, mengungkapkan penyebab kegagalan timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2025.
Ia sampai membawa mantan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Perjalanan timnas U-22 Indonesia terhenti pada babak penyisihan Grup C SEA Games 2025.
Tim Merah Putih hanya mendapatkan satu kemenangan 3-1 atas Myanmar dan kalah 0-1 dari Filipina.
Di perebutan runner up terbaik, timnas U-22 Indonesia kalah dari Malaysia dalam hal agretivitas gol.
Timnas U-22 Indonesia hanya mencetak tiga gol, sedangkan Malaysia mencatatkan empat gol.
Menurut Amali, kegagalan timnas U-22 Indonesia karena faktor belum lama berkumpul.
Tim asuhan Indra Sjafri itu hanya berkumpul dua kali pada Oktober dan November 2025.
Itu pun menjalani empat laga ujicoba melawan India dan Mali.
Situasi ini berbeda saat era Rizky Ridho dkk yang mendapatkan medali emas di SEA Games 2023 Kamboja.
"Saya melihat ada hal yang penting."
"Itu durasi untuk berkumpulnya mereka, itu penting."
"Kenapa generasinya Rizky Ridho itu menghasilkan emas? Karena mereka itu berkumpul sejak tahun 2020," kata Amali.
Saat itu Rizky Ridho dkk dikumpulkan oleh Shin Tae-yong untuk persiapan timnas U-20 Indonesia tampil di Piala Dunia U-20 2021.
Baca Juga: Menanti Pembuktian Lanjutan Tomas Trucha di Dua Laga Krusial PSM Makassar
Seiring berjalannya waktu, permainan mereka semakin padu hingga akhirnya bisa membela timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja.
Saat mau berlaga di SEA Games 2023, PSSI menunjuk Indra Sjafri sebagai pelatih.
Shin Tae-yong kala itu diminta fokus untuk memegang timnas U-20 Indonesia di Piala Asia U-20 2023.
"Itu bersama Shin Tae-yong."
"Kalau masih ingat kami kirim mereka ke Kroasia dan Spanyol. Lalu juga ke Turki."
"Dua sampai tiga tahun mereka bersama-sama. Sehingga kekompakan dan kemudian saling memahami," ucap Amali.
Lanjut Amali, PSSI harus fokus lagi dalam pembinaan sepak bola di kelompok umur.
Durasi berkumpulnya para pemain untuk menyambut turnamen internasional juga penting.
"Buat kami di PSSI harus bisa menjadi bahan evaluasi."
"Nah ke depannya itu harus ada pembinaan secara berkelanjutan."
"Berkelanjutan dari kelompok yang sekarang ini dibina di PSSI Provinsi," kata Amali.
Hasil buruk di SEA Games 2025 harus menjadi bahan evaluasi bersama PSSI.
Ia meminta jangan saling menyalahkan satu sama lain.
"Nah, hasil yang ada sekarang ya sudah kami harus terima."
Baca Juga: Kembali Berlatih Usai Libur Panjang, Persija Siap Lanjutkan Kemenangan Beruntun
"Tanpa harus mencari siapa yang salah, siapa yang benar. Kami di PSSI tentu ini akan menjadi evaluasi di Exco ya," tutup Amali.
