VIVA – Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, akhirnya buka suara soal perkembangan pencarian pelatih baru Timnas Indonesia.

Setelah resmi berpisah dengan Patrick Kluivert, federasi kini bergerak cepat memburu sosok yang dianggap tepat untuk membangun ulang kekuatan Garuda.

Kesempatan itu terbuka lebar karena Timnas Indonesia tidak memiliki agenda pertandingan di FIFA Matchday November.

Kekosongan jadwal membuat PSSI lebih leluasa mendekati para kandidat yang dianggap memenuhi kriteria. Jika proses berjalan mulus, pelatih anyar itu diprediksi bakal menjalani debut pada FIFA Matchday Maret 2026.

Situasi ini menjadi angin segar bagi publik yang sudah tidak sabar melihat arah baru Timnas Indonesia di tangan nahkoda anyar.

Beragam rumor soal nama-nama yang masuk radar PSSI memang semakin kencang. Namun Zainudin Amali menegaskan, ada batas yang tidak bisa dipaksakan—terutama dari sisi finansial.

"Kemampuan tentu. Misalnya, kalau permintaannya terlalu mahal dan federasi tidak mampu. Kan tidak boleh juga kita memaksakan," ujar Amali.

Ia menegaskan, masyarakat perlu realistis karena mendatangkan pelatih dengan reputasi global tentu membutuhkan biaya besar.

Saat ini, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji tengah menjalankan misi khusus di Eropa. Ia dijadwalkan bertemu langsung dengan beberapa kandidat potensial sebelum melaporkan semua nama kepada Exco PSSI.

"Pembicaraan Pak Mardji akan menentukan. Mereka pasti minta kondisi, dan kita akan pertimbangkan. Dengan kemampuan kita lah, kita harus realistis," lanjut Amali.

Nantinya, Exco akan membahas dan menentukan siapa sosok paling ideal untuk menangani Timnas Indonesia dalam jangka panjang.

Pelatih baru tidak hanya dituntut membangun skuad, tapi juga mengawal serangkaian agenda besar. Pada 2026, Indonesia akan berlaga di ASEAN Cup dan sejumlah pertandingan FIFA Matchday. Sementara pada 2027, Garuda sudah ditunggu Piala Asia.

"Ya tentu yang membawa kita ke target-target. Nanti di ASEAN seperti apa. Kemudian di Asia seperti apa. Kalau piala dunia kan 2030, sementara kepengurusan kami hanya sampai 2027. Jadi kami bersama-sama sampai 2027," ujar Amali.

Dengan berbagai agenda besar yang menanti, PSSI berharap pelatih baru mampu membawa Timnas Indonesia melompat ke level yang lebih tinggi.