KOMPAS.com - Awhin Sanjaya, pebalap asal Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), tewas akibat kecelakaan di Zabaq National Circuit, Jambi, Minggu (14/12/2025) pukul 17.00 WIB.

Ia mengalami kecelakaan saat Grand Final Sumatera Cup Prix (SCP) 2025 Piala Bupati Tanjung Jabung Timur.

Pebalap PPJ74 Racing Team dari Sulsel ini bertabrakan dengan pembalap lainnya.

Ia mengalami benturan keras di bagian kepala yang mengakibatkan pendarahan serius hingga meninggal dunia.

Profil Awhin Sanjaya

Lahir di Masamba, Luwu Utara, pada 22 Februari 1998, Awhin merupakan seorang kepala keluarga. Ia menikah pada Mei 2024 dan dikaruniai seorang anak laki-laki pada Januari 2025.

Lurah Ponjalae, Gerhany, menyebut Awhin tercatat sebagai warga Kelurahan Ponjalae dan tinggal bersama istri serta anaknya berusia 11 bulan.

"Awhin Sanjaya tercatat sebagai warga Kelurahan Ponjalae, Kecamatan Wara Timur. Ia tinggal bersama istri dan anaknya," kata Gerhany, dilansir dari Tribun-Timur.com.

Meski kerap berada di luar daerah karena mengikuti kejuaraan balap, Awhin dikenal sebagai warga yang baik dan tidak pernah menimbulkan masalah di lingkungan tempat tinggalnya.

Rekam Jejaknya di Dunia Balap Motor

Awhin merupakan pebalap yang sudah cukup banyak menorehkan prestasi di kancah nasional maupun internasional.

Ia pernah meraih double podium Kejurnas Sport 250cc Indospeed Race Series (IRS) 2018 di Sentul International Circuit, Bogor, Jawa Barat, 25-26 Agustus 2018.

Pria berusia 27 tahun ini berhasil menyelesaikan seri ketiga IRS dengan menyabet podium ketiga di balapan pertama dan podium kedua di balapan kedua.

Pada balapan pertama (25/8/2018), Awhin mengantongi catatan waktu kualifikasi 1:44.263. Ia memulai balapan di posisi ke delapan.

Prestasi lainnya, ia tercatat pernah menjadi Runner-up ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas AP250 2019.

Awhin pernah menjadi bagian tim binaan PT Astra Honda Motor (AHM) atau Astra Honda Racing Team (AHRT). Selain itu, ia juga pernah membela tim SWR Tuan Muda Catam Solid R22 Racetech BKRT Chans Racing.

Punya Bengkel dan Barber Shop

Salah satu sahabat dekat almarhum, Ammang, mengenang Awhin sebagai sosok pendiam, disiplin, dan total dalam menjalani profesi sebagai pebalap.

"Keseriusannya luar biasa. Kalau tidak ikut balap, dia lebih banyak di rumah. Terutama sore hari, jarang keluar kalau tidak ada urusan penting," ujar Ammang, Selasa (16/12/2025).

Menurutnya, balap motor bukan sekadar profesi bagi Awhin, melainkan jalan hidup yang dijalani dengan penuh tanggung jawab.

Bahkan di luar lintasan, Awhin tetap mengatur waktu dengan rapi. Termasuk mengelola usaha yang dirintisnya.

"Usahanya juga dia kontrol sendiri, seperti barber shop dan bengkel. Semua dia jalani dengan serius," tukasnya.