Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Naturalisasi Sepak Bola Sepak Bola Internasional Spesial Timnas Malaysia

    Komite Investigasi Tak Bisa Temukan Sosok yang Palsukan Dokumen Naturalisasi Malaysia - Semua Halaman - Superball

    6 min read

     

    Komite Investigasi Tak Bisa Temukan Sosok yang Palsukan Dokumen Naturalisasi Malaysia - Semua Halaman - Superball.id

    Rabu, 17 Desember 2025 | 06:26 WIB
    Penulis :. 

    Komite Investigasi Independen tidak dapat menentukan secara pasti siapa yang memalsukan dokumen naturalisasi Timnas Malaysia. (THETHAO247.VN)

    SUPERBALL.ID - Komite Investigasi Independen (IIC) yang dibentuk oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) belum dapat mengonfirmasi individu-individu yang bertanggung jawab atas pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi Harimau Malaya.

    Hal ini diringkas dalam laporan investigasi IIC yang menyelidiki masalah tersebut dengan komite yang diketuai oleh mantan Ketua Mahkamah Agung Tun Md Raus Sharif.

    Laporan investigasi IIC setebal 59 halaman, dirilis pada Selasa (16/12/2025).

    Adapun isi laporan itu menyatakan bahwa terdapat kelemahan dalam sistem administrasi FAM yang menyebabkan masalah tersebut terjadi.

    "IIC tidak dapat menentukan secara pasti siapa yang memalsukan dokumen yang diperselisihkan," demikian bunyi laporan IIC.

    "Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Notaris yang mengesahkan dokumen tersebut tidak kooperatif."

    "Agen dari tujuh pemain yang terlibat juga tidak dapat dilacak meskipun telah dilakukan upaya yang wajar."

    "Yang jelas adalah kegagalan serius dalam hal pengawasan, uji tuntas, dan kontrol administratif dalam manajemen FAM yang memungkinkan insiden ini terjadi tanpa terdeteksi atau diintervensi."

    Seperti diketahui, FAM sebelumnya membentuk IIC untuk menyelidiki kasus naturalisasi ilegal Timnas Malaysia.

    Komite itu menggelar pertemuan pertamanya pada Senin (3/11/2025).

    Pertemuan tersebut dianggap sebagai awal dari proses investigasi terhadap kasus pemalsuan dokumen yang melibatkan FAM dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia.

    Dalam pernyataannya, Md Raus mengatakan bahwa IIC diberi mandat untuk memerika kasus tersebut secara menyeluruh.

    Setelah itu, IIC akan menyerahkan rekomendasi kepada FAM untuk mengambil tindakan lanjutan yang tepat.

    Selain Md Raus, IIC juga beranggotakan mantan Hakim Pengadilan Banding, Datuk Seri Kamaludin Md Said, mantan Dirjen MAMPU, Datuk Seri Dr. Yusof Ismail, dan pengacara senior, Datuk Thavailingarum C. Thavarajah ditunjuk sebagai sekretaris.

    FAM menyerahkan kewenangan penuh untuk menunjuk anggota IIC kepada Md Raus guna menjamin independensi mereka dalam menjalankan tugasnya.

    Untuk menghindari konflik kepentingan, fasilitas administratif dan tugas persiapan sekretariat tidak ditangani oleh FAM.

    Tanggung jawab tersebut diserahkan kepada firma hukum eksternal, yaitu Tuan Hafarizan Wan & Aisha Mubarak.

    "FAM telah mengusulkan dalam surat yang sama bahwa semua fasilitas administratif dan bantuan kesekretariatan yang dibutuhkan akan disediakan oleh FAM untuk memastikan kelancaran urusan IIC."

    "Namun, untuk menghindari konflik kepentingan, fasilitas administratif dan bantuan kesekretariatan akan disediakan oleh Hafarizan Wan dan Aisha Mubarak (Pengacara dan Notaris)," ujar Md Raus.

    FIFA telah resmi menjatuhkan sanksi kepada FAM dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia atas kasus pemalsuan dokumen pada September lalu.

    Menurut pernyataan Komite Disiplin FIFAFAM ditemukan telah menyerahkan dokumen palsu untuk menaturalisasi ketujuh pemain.

    Pukulan telak kembali diterima FAM ketika banding yang mereka ajukan pada 14 Oktober lalu telah ditolak oleh FIFA.

    Dengan demikian, FAM dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia tetap dinyatakan bersalah dalam kasus pemalsuan dokumen.

    Akibatnya, FAM dan tujuh pemain naturalisasi Malaysia mendapat sanksi berupa denda serta larangan bermain selama 12 bilan.

    Meski demikian, FAM bersikeras menyatakan bahwa pihaknya tidak bersalah sehingga mereka membawa kasus tersebut ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS).

    Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
    Tag:
    Komentar
    Additional JS