Janice Tjen dkk Bisa Totalitas di Asian Games 2026, Pelti Janji Tanggung Biaya Ikut Turnamen Internasional - Semua Halaman - Bolasport.
Janice Tjen dkk Bisa Totalitas di Asian Games 2026, Pelti Janji Tanggung Biaya Ikut Turnamen Internasional - Semua Halaman - Bolasport.com
BOLASPORT.COM - Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) berjanji akan membiayai rencana turnamen Janice Tjen dan petenis lainnya dalam persiapan menuju Asian Games 2026.
Sebagai bagian dari bentuk persiapan menuju Asian Games 2026, Pelti fokus pada program training camp (TC).
Pemusatan latihan skuad tenis nasional Indonesia ini rencananya digelar di dalam dan luar negeri.
Sebagaimana yang dituturkan Ketua Pelti, Nurdin Halid, program luar negeri memuat minimal 20 turnamen internasional untuk diikuti.
"TC di luar itu, saya sudah minta mereka untuk membuat program minimal mengikuti 20 seri di tingkat dunia," kata Nurdin, dilansir dari AntaraNews.com.
"Sesudah itu dalam negeri, dari Januari sampai dengan Agustus."
"Semua fasilitas itu khususnya transportasi, akomodasi kita tanggung. Pelti yang tanggung itu, tentu kita mengharapkan nanti negara ikut hadir untuk itu."
Masih menurut Nurdin Halid, Pelti akan berupaya maksimal menanggung seluruh biaya dari kebutuhan kamp latihan tersebut.
Total biaya yang dibutuhkan kabarnya berkisar antara 5 lima sampai 10 miliar rupiah.
"Tentu kami mengharapkan sponsorship untuk bisa mendorong, mendukung daripada bahwa kita sehingga bisa berprestasi, mengharumkan nama bangsa ke tingkat dunia," ujar Nurdin.
Salah satu tumpuan tenis Indonesia menuju Asian Games 2026 di Aichi-Nagoya nanti tak lain adalah Janice Tjen.
Tahun ini Janice mendobrak pencapaian-pencapaian yang hilang selama dua dekade lebih di tunggal putri tenis Tanah Air.
Janice menembus ajang Grand Slam saat US Open dari babak kualifikasi, meraih kemenangan di babak pertama, dan menjuarai ajang WTA.
Bersama Aldila Sutjiadi sebagai pemain Tanah Air yang eksis di turnamen elite WTA, keduanya menghadirkan peluang di nomor tunggal putri dan ganda putri.
Aldila sendiri fokus di nomor ganda. Saat Aldila menempati rank 51 WTA di sektor ganda, Janice bertengger di rank 54 sektor ganda.
Aldila dan Janice sudah mengantongi medali di Asian Games dengan perunggu dari ganda putri edisi Hangzhou 2022.
Sementara di SEA Games 2025 keduanya menyumbangkan emas pada nomor yang sama.

Janice sejatinya diharapkan membawa pulang emas dari nomor tunggal putri. Apes, kondisi fisik yang menurun membuat ia mundur di semifinal.
Tim tenis akhirnya membawa tiga emas dari ganda putri serta sapu bersih di beregu putra dan putri pada SEA Games 2025. Selain itu ada enam perunggu.
"Ini merupakan indikasi bahwa pemain kita bisa berprestasi di tingkat dunia," ucap Nurdin dengan optimistis.
"Contohnya Janice, tahun lalu peringkatnya masih sekitar 400 dunia, sekarang sudah naik menjadi peringkat 53 dunia."
"Ranking-nya 1 sampai 30 untuk tunggal itu sudah bisa otomatis lolos menjadi pemain Olimpiade. Kita sudah mungkin 25 tahun yang lalu kita ikut Olimpiade. Selama itu tidak pernah lagi."
"Kita sudah menyiapkan program untuk itu, sudah ada Road to Olimpiade," papar mantan ketua umum PSSI tersebut.
Indonesia sudah lama tidak terlibat dalam turnamen tenis di Olimpiade.
Partisipasi terakhir petenis Indonesia di Olimpiade terjadi pada 2004 lewat Angelique Widjaja di tunggal putri dan Wynne Prakusya/Angelique Widjaja di ganda putri.
