Gianni Infantino Dilaporkan ke Komite Etik FIFA, Disebut Langgar Netralitas Politik --Kompas
Gianni Infantino Dilaporkan ke Komite Etik FIFA, Disebut Langgar Netralitas Politik
KOMPAS.com - FairSquare, sebuah organisasi nirlaba dan kelompok advokasi yang berfokus terutama pada hak-hak migrasi tenaga kerja global, represi politik, dan olahraga, resmi melaporkan Presiden FIFA Gianni Infantino ke Komite Etik FIFA.
Organisasi tersebut menuduh Gianni Infantino melakukan "pelanggaran berulang" terhadap tugas netralitas politik FIFA terutama soal Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menerima Hadiah Perdamaian FIFA perdana.
FairSquare menyerahkan surat setebal delapan halaman, yang telah ditinjau oleh The Athletic, dan telah diserahkan kepada Komite Etik FIFA, dan tim komunikasi FIFA juga telah diberitahu tentang fakta-fakta tersebut pada hari Senin.
Perlu diketahui, Komite Etik Independen FIFA, merupakan badan peradilan yang memiliki tanggung jawab untuk menyelidiki kemungkinan pelanggaran Kode Etik FIFA.
Komite Etik memiliki majelis investigasi dan adjudikatif dan memiliki wakil dari Rwanda, Tiongkok, Kanada, Malaysia, Yunani, Kenya, Argentina, Vanuatu, dan Panama.
Mereka memiliki wewenang memberi sanksi atas pelanggaran aturan dan regulasi FIFA dapat mencakup peringatan, teguran, denda, pelatihan kepatuhan, dan larangan berpartisipasi dalam aktivitas apa pun yang berhubungan dengan sepak bola.
Dalam aduannya, FairSquare merinci empat dugaan pelanggaran tugas netralitas FIFA, sebagaimana diuraikan dalam pasal 15 Kode Etik FIFA, dan semuanya terkait dengan dukungan Infantino terhadap Presiden Trump.
Mereka juga meminta Komite Etik untuk "menyelidiki keadaan seputar keputusan untuk memperkenalkan dan memberikan Hadiah Perdamaian FIFA serta kesesuaiannya dengan aturan prosedural FIFA."
Dukung Trump Raih Nobel Perdamaian
Pengaduan pertama yaitu saat Infantino secara terbuka melobi agar Trump dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada awal 2025.
Donald Trump sebelumnya menyatakan secara terbuka bahwa ia layak menerima Hadiah Nobel Perdamaian, namun kemungkinan besar ia tidak akan menerimanya.
Pada tanggal 9 Oktober, sehari sebelum pengumuman pemenang yang dijadwalkan, Infantino mengunggah di sosial media soal peran Donald Trump dalam gencatan senjata Israel-Gaza.
Menurut FairSquare, intervensi ini merupakan dukungan pribadi yang jelas terhadap intervensi Presiden Trump dalam situasi politik yang kontroversial.
Trump "Teman yang Sangat Dekat"
Dugaan tidak netralnya Infantino yang kedua terjadi pada 5 November, di Forum Bisnis Amerika di Miami saat ia melontarkan pembelaan terhadap Trump dan kinerjanya sebagai Presiden AS.
Dalam catatannya, FairSquare menunjukkan bahwa Infantino mengatakan bahwa ia menganggap Presiden Trump "seorang teman yang sangat dekat".
FairSquare berpendapat bahwa beberapa komentar Infantino dalam acara tersebut juga mendorong orang-orang untuk mendukung agenda politik Presiden Trump, dan menyatakan persetujuan pribadinya terhadap agenda politik Trump.
“Lebih lanjut, tidak ada indikasi bahwa pernyataan tersebut dibuat dalam kapasitas pribadinya, karena Tn. Infantino hadir di acara publik dalam perannya sebagai Presiden FIFA,” ungkap FairSquare.

Pelanggaran di Undian Piala Dunia 2026
Gugatan ketiga yaitu dugaan terjadi pelanggaran saat pengundian Piala Dunia 2026 di Kennedy Center pada Jumat lalu.
Mereka menyatakan bahwa video FIFA yang memperkenalkan Trump sebagai pemenang FIFA Peace Prize secara terbuka mengklaim Trump dan Gedung Putih telah mengakhiri berbagai perang di seluruh dunia.
New York Times dalam analisisnya mengatakan di beberapa kasus, Trump dipuji pihak-pihak yang bertikai, tetapi perannya lebih diperdebatkan di kasus lain, sementara ketegangan dan/atau pertempuran tetap terjadi.
“Inilah yang kami inginkan dari seorang pemimpin...Anda jelas layak mendapatkan Hadiah Perdamaian FIFA pertama atas tindakan Anda atas apa yang telah Anda peroleh dengan cara Anda, tetapi Anda memperolehnya dengan cara yang luar biasa dan Anda selalu dapat mengandalkan dukungan saya, Tuan Presiden,” ucap Infantino.
FairSquare menganggap Infantino telah melanggar pasal 15 Kode Etik FIFA usai memberikan dukungan pribadi yang jelas terhadap kebijakan Trump tentnag konflik bersenjata.
"Ini merupakan dukungan pribadi yang jelas terhadap kebijakan luar negeri Presiden Trump di berbagai negara dan konflik bersenjata yang sedang berlangsung. Pernyataan semacam ini melanggar kewajiban netralitas yang diuraikan dalam pasal 15 Kode Etik FIFA," ungkap FairSquare.
Infantino Pro Amerika
Pelanggaran terakhir merujuk pada video pendek yang dipublikasikan di Instagram Infantino pada 20 Januari 2025, saat ia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump usai diundang ke rapat umum pra-pelantikan presiden di Washington, DC pada hari sebelumnya.
FairSquare melaporkan pernyataan Infantino soal kalimat "Bersama-sama kita tidak hanya akan membuat Amerika hebat kembali, tetapi juga seluruh dunia."
Menurut mereka, ungkapan tersebut mengkhianati netralitasnya dengan meniru bahasa Make America Great Again (MAGA) yang sering digunakan Trump dalam kampanye politik dan agendanya.
Keluhan FairSquare menyatakan jika FIFA harus bekerja sama dengan pemerintah AS karena negara tersebut merupakan salah satu tuan rumah Piala Dunia pria dan juga menghargai hubungan fungsional dan diplomatik antara FIFA dan AS.
Pada bagian akhir pengajuan tersebut, FairSquare meminta investigasi Komite Etik terkait keadaan seputar pembentukan FIFA Peace Prize.
Pengajuan tersebut menyatakan bahwa baik Dewan FIFA maupun wakil presiden FIFA tidak diajak berkonsultasi mengenai hadiah atau kriteria pemilihannya sebelum hadiah diumumkan pada 5 Desember.
"Pemberian hadiah semacam ini kepada seorang pemimpin politik yang sedang menjabat merupakan pelanggaran nyata terhadap kewajiban netralitas FIFA."
Pengaduan tersebut juga menyatakan bahwa Statuta FIFA menunjukkan bahwa keputusan untuk memperkenalkan Hadiah Perdamaian FIFA seharusnya diambil oleh Dewan FIFA.
"Dewan mendefinisikan misi, arah strategis, kebijakan, dan nilai-nilai FIFA, khususnya yang berkaitan dengan organisasi dan pengembangan sepak bola di tingkat dunia dan semua hal terkait," tutupnya.