FAM Bangkrut, Denda FIFA Bikin Sponsor Lari, Malaysia Butuh 20 Tahun Muhasabah Diri - Semua Halaman - Superball
FAM Bangkrut, Denda FIFA Bikin Sponsor Lari, Malaysia Butuh 20 Tahun Muhasabah Diri - Semua Halaman - Superball.id
SUPERBALL.ID - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) disebut tengah mengalami krisis keuangan akibat denda FIFA atas skandal naturalisasi.
Keprihatinan, itulah yang saat ini ditunjukkan tokoh senior yang juga pengamat sepak bola Malaysia, Datuk Pekan Ramli.
Federasi Malaysia harus mengeluarkan banyak uang untuk skandal naturalisasi yang menimpa mereka, dimulai dari denda FIFA.
Malaysia didenda Rp7,4 miliar, lalu ditambah Rp212 juta, dan kini mereka dihadapkan dengan biaya banding di Pengadilan CAS.
Biaya banding diperkirakan mencapai lebih dari Rp12 miliar, rangkaian denda ini melengkapi siksaan untuk Malaysia.
Di samping itu, ranking FIFA Malaysia juga mengalami kemerosotan menyusul pembatalan sejumlah pertandingan Harimau Malaya.
Skorsing pemain dan nilai pasar yang turun merupakan awal dari bencana sesungguhnya yang menimpa sepak bola Malaysia.
"Denda jutaan ringgit, skorsing pemain, penurunan nilai pasar, dan potensi penurunan peringkat Harimau Malaya benar-benar mengguncang FAM," kata Pekan Ramli.
Pekan Ramli tak ingin lagi berbicara soal bagaimana Malaysia bisa membuktikan kebenaran, karena memang telah melakukan kesalahan.
Menurutnya, yang dibutuhkan Malaysia saat ini adalah program jangka panjang untuk memulihkan citra sepak bola Malaysia.
Sepak bola Malaysia sudah tidak ada harga dirinya sejak memutuskan mundur dari Piala CAF 2025, dan puncaknya terjerat skandal memalukan.
Bukan setahun dua tahun, Malaysia butuh satu atau dua dekade alias 20 tahunan untuk memperbaiki citra diri yang porak-poranda.
Denda segunung hanyalah awal, Malaysia juga berpotensi kehilangan sumber dana dari sponsor dan yang paling penting kepercayaan masyarakat Negeri Jiran.
"FAM mungkin membutuhkan satu atau dua dekade untuk memulihkan citra negara di panggung internasional."
"Para sponsor mungkin akan menarik diri, dukungan penggemar akan menurun karena masalah integritas."
"Dan keraguan akan muncul mengenai program naturalisasi di masa mendatang," pungkas Pekan Ramli.
Saat ini Malaysia masih berusaha di Pengadilan CAS, tetapi bukan untuk menyelamatkan diri dari sanksi FIFA.
Melainkan berusaha mengembalikan hak tujuh pemain naturalisasi yang disanksi FIFA.
Ya, cukup aneh jika melihat secara detail apa yang dilakukan FAM, namun ini seperti strategi.
Jika CAS mengabulkan banding Malaysia terhadap kelayakan tujuh pemain naturalisasi mereka, tentu mengejutkan.
FIFA juga tidak akan tinggal diam dan akan melakukan perlawanan, dengan segala bukti yang dimiliki.
Sementara Malaysia hingga saat ini tidak memiliki bukti kuat yang menyatakan ketujuh pemain punya silsilah keturunan Malaysia.