Curhat Sumardji usai Timnas U-22 Indonesia Gagal Total di SEA Games 2025: Tidak Masuk Akal, Keberuntungan Menjauh - Semua Halaman - Bolasport
Curhat Sumardji usai Timnas U-22 Indonesia Gagal Total di SEA Games 2025: Tidak Masuk Akal, Keberuntungan Menjauh - Semua Halaman - Bolasport.com
BOLASPORT.COM - Anggota Exco PSSI, Sumardji heran dengan hasil yang didapatkan oleh Timnas U-22 Indonesia pada SEA Games 2025.
Kala meletakkan jabatannya sebagai Manajer Timnas Indonesia pada Selasa (16/12/2025) malam WIB, Sumardji curhat soal hasil Garuda Muda di SEA Games 2025.
Garuda Muda tersingkir di fase grup dan mengulang prestasi buruk pada 2009 lalu.
Dampak kegagalan tersebut cukup serius, Sumardji pun meletakkan jabatannya sebagai Manajer Timnas Indonesia.
Selain itu, PSSI juga mendepak Indra Sjafri dari jabatannya sebagai pelatih Timnas U-22 Indonesia.
Sumardji pun mengaku bahwa Timnas U-22 Indonesia pada ajang ini punya persiapan paling mewah dibandingkan ajang SEA Games terdahulu.
Pasalnya, Garuda Muda juga memboyong tiga pemain yang berkarier di benua Eropa untuk tampil di ajang SEA Games 2025.
Sumardji pun mengaku bahwa Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2025 punya materi pemain yang tidak masuk akal.
Selain materi pemain lebih mewah, Timnas U-22 Indonesia sudah diberi lawan uji coba sekelas Mali dan India demi medali emas SEA Games 2025.
“Kalau ditanya sebenarnya apa? Saya sendiri, jujur saja ini saya blak-blakan saja, kalau ngomong itu apa adanya lah," ujar Sumardji.
"Saya jujur saja bawa tim paling sulit, paling susah, dan menurut saya yang paling tidak masuk akal, ya baru kali ini di SEA Games ini."
“Kenapa? Dari sisi persiapan, itu jauh lebih matang kalau menurut saya. BTN mencarikan lawan yang boleh dikatakan kualitasnya lebih baik."
"Kita pilih Mali, India, sudah kita persiapkan. Selanjutnya di Chiangmai pun berkaitan dengan fasilitas hotel dan lain-lain itu juga kita persiapkan dengan baik.”
“Yang saya juga heran kualitas para pemain yang kita bawa ini luar biasa. Yang dulu-dulu boleh dikatakan diaspora tidak turut serta di SEA Games, sekarang ini ikut."
"Kurang apa coba kami mempersiapkan itu semua dalam hati dan feeling saya di awal mestinya harusnya baik, paling tidak bisa final.”
“Makanya ketika [lihat] hasilnya, saya bingung juga. Saya enggak tahu waktu itu ada viral saya yang termenung."
"Saya terkaget-kaget, memang menurut saya ini aneh."
"Saya sudah terbiasa bawa tim, bukan saya mengecilkan ya, kalau di Asia Tenggara saya belum pernah kalah lawan Filipina.”
"Dari negara, support-nya luar biasa, ini menurut saya sudah paling mewah mempersiapkan itu semua."
"Negara memprsiapkan itu dengan luar biasa suppot-nya, kami memilih pemain juga luar biasa kualitasnya, tetapi hasilnya kenapa kok bisa sepert itu. jadi saya menggarisbawahi seperti kita dijauhkan dari keberuntungan."
“Yang kedua yang bikin saya juga terkaget-kaget, lawan Myanmar. Padahal menurut saya, lawan Myanmar kita bisa clean sheet, dan kita bisa cetak gol lebih dari tiga."
"Tapi faktanya, kita kebobolan dulu. Saya kira mungkin teman-teman bisa melihat statistik pertandingan, baik ketika melawan Filipina dan juga ketika melawan Myanmar," lanjutnya.
Kegagalan di SEA Games sempat membuat wakil ketua umum PSSI Zainuddin Amali dituding sebagai pihak paling bertanggung jawab. Kendati demikian, Sumardji tidak ingin menyalahkan individu.
“Kalau berkaitan dengan soal teknis, tentu itu adalah tanggung jawab sepenuhnya tim kepelatihan di bawah asuhan coach Indra Sjafri. Sekali lagi kalau berkaitan dengan teknis pelaksanaan nanti pelatihan. Jadi kembali lagi kalau ditanya, saya bilang memang kayaknya keberuntungan tidak bersama kita,” imbuh Sumardji.
“Saya perlu sampaikan berkaitan dengan kerja kami di federasi tidak person to person. Ini adalah tanggung jawab kami bersama, terutama berkaitan dengan SEA Games ini kan tanggung jawab BTN, dan kami sudah berbicara dengan Pak Zainuddin berkaitan dengan soal SEA Games. Intinya, dengan saya menyampaikan ini, berarti tugas tanggung jawab itu sebetulnya adalah sudah saya sampaikan.”
