Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Juara Robi Syianturi SEA Games Spesial

    Cerita Junaidi 11 Tahun Gembleng Robi Syianturi Hingga Meraih Medali Emas Sea Games 2025 - Posbelitung.co

    5 min read

     

    Cerita Junaidi 11 Tahun Gembleng Robi Syianturi Hingga Meraih Medali Emas Sea Games 2025 - Posbelitung.co

    Penulis: Dede Suhendar | Editor: Fitriadi

    Dokumentasi Pribadi Junaidi
    PELATIH - Pelatih Junaidi (kanan) bersama atlet Robi Syianturi (kiri) berfoto bersama pelari dunia Bekele (tengah) di Valencia. 

    POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Nama Robi Syianturi kembali viral seusai meraih medali emas di ajang Sea Games Thailand 2025 marathon 42 kilometer pada Minggu (14/12/2025). 

    Namun dibalik suksesnya karir Robi, terdapat peran besar sang pelatih. 

    Junaidi merupakan pelatih daerah  yang mengembleng Robi semenjak awal. 

    Meskipun tidak mendampingi, tapi Junaidi merasa puas sekaligus bangga atas capaian anak didiknya di ajang Sea Games 2025.

    "Saya pribadi ada kebanggan tersendiri, karena di Sea Games itu puncaknya medali emas. Tapi, Robi masih punya mimpi ikut Asian Games sampai Olympic," ujarnya saat ditemui Oosbelitung.co pada Selasa (16/12/2025). 

    Junaidi sempat latihan bersama Robi dua pekan sebelum berangkat ke Thailand. 

    Waktu itu, Robi pulang dua hari untuk bertemu orang tuanya. 

    Momen itu dimanfaatkan Junaidi untuk latihan bersama anak didiknya. 

    "Sempat pulang dia, habis latihan di Kenya. Bahkan waktu menang Sea Games kemarin, dia ada video call saya juga," katanya.

    Ia menuturkan awal mula ketemu Robi atas rekomendasi rekannya Daryono yang merupakan guru olahraga di SMKN 1 Tanjungpandan sekitar 11 tahun lalu. 

    Waktu itu, kata dia, Daryono bercerita ada atlet sepakbola di SMKN 1 Tanjungpandan bertubuh kecil tapi larinya kencang. 

    "Itu sekitar 2014 akhir dan memang orangnya kecil. Memang waktu itu Robi sendiri belum fokus dan belum yakin untuk latihan," katanya. 

    Akhirnya Junaidi melakukan tes kepada Robi untuk berlari 5 kilometer bersama atlet didikannya. 

    Saat itulah, Junaidi melihat potensi dan percaya Robi memiliki peluang besar di dunia lari. 

    "Karena waktu dia lari, memang kalah. Tapi semangatnya luar biasa, berani nyusul, mundur, nyusul lagi," katanya. 

    Junadi terus meyakinkan Robi untuk disiplin latihan setiap hari.

    Meskipun di tengah jalan, Robi hampir menyerah karena harus membantu orang tuanya bekerja.

    Tapi, Junaidi terus meyakinkan anak didiknya jika peluang berkarir di dunia lari tidak bisa diremehkan. 

    "Saya pernah bayar dia agar tidak jualan buah di pasar demi latihan lari," katanya. 

    Ditambah motivasi mengikuti kejuaran dengan hadiah yang lumayan besar. 

    Pertama kali ini, Robi diajak Junaidi mengikuti event lari di Batam dengan biaya sendiri. 

    Ternyata Robi berhasil meraih juara satu dan mendapat hadiah Rp5 juta.

    Selain itu, Robi pertama kali bertemu atlet Agus Prayogo, Juhari Johan dan Acong. 

    "Waktu itu perdana dua ikut masih pelajar dan menang. Dapatlah hadiah Rp5 juta, dari situ dia termotivasi," katanya. 

    Semenjak itu, Robi mulai rutin mengikuti event-event dan meraih hadiah. 

    Sedangkan event resmi pertama yang diikuti Robi adalah Kejurnas tapi di bawah naungan Provinsi Kepulauan Babel. 

    Meskipun meraih medali perunggu, tapi Robi mendapat tawaran mengikuti pelatnas. 

    "Walaupun saya tidak ikut mendampingi waktu itu, tapi Robi mendapatkan peluang baru. Bagi saya, apa yang saya lukukan, hanya untuk kemajuan anak-anak," katanya. 

    Junaidi masih ingin berupaya mendampingi Robi untuk mewujudkan mimpinya. 

    Menurutnya Robi masih memiliki mimpi ikut event Asean Games dan Olympic Games. 

    "Tapi dia mau ikut bukan diundang tapi atas kemampuannya sendiri," kata Junaidi.

    (Posbelitung.co/Dede Suhendar) 

    Komentar
    Additional JS