Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bulu Tangkis Bulu Tangkis indonesia BWF World Tour Finals Featured Moh Reza Pahlevi Isfahani Sabar Karyaman Gutama Spesial

    BWF World Tour Finals 2025 - Kalah Telak dari si Nomor 1, Sabar/Reza Ternyata Main dalam Kondisi Cedera - Semua Halaman - Bolasport

    3 min read

     

    BWF World Tour Finals 2025 - Kalah Telak dari si Nomor 1, Sabar/Reza Ternyata Main dalam Kondisi Cedera - Semua Halaman - Bolasport.com


    Ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, pada babak semifinal BWF World Tour Finals 2025 di Hangzhou, China, Sabtu (20/12/2025). (BADMINTON INDONESIA)

    BOLASPORT.COM - Ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, ternyata bermain dalam kondisi tidak prima pada semifinal BWF World Tour Finals 2025.

    Kekalahan cukup telak harus diterima Sabar/Reza yang hari ini main dengan kondisi terluka pada babak empat besar di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Hangzhou, China, Sabtu (20/12/2025).

    Mereka gagal menampilkan permainan terbaik saat menghadapi ganda putra nomor satu dunia, Kim Won-ho/Seo Seung-jae asal Korea Selatan.

    Sejak awal laga, Sabar/Reza start dengan lambat bahkan harus tertinggal sangat jauh 0-6.

    Sempat melawan di gim kedua dan unggul lebih dulu, mereka tertikung dan berakhir kalah 9-21, 11-21.

    Usut punya usut, ternyata duet independen yang juga murid Hendra Setiawan ini tidak dalam kondisi ideal.

    Reza mengalami cedera pada kaki kirinya yang membuat dia tidak bisa totalitas melakukan cover lapangan di area belakang dan berimbas pada kencangnya smes yang dilakukan.

    "Pertama-tama tentu kami bersyukur terlebih dahulu bisa bertanding sampai ke babak semifinal. Kemudian yang kedua, memang ada sedikit kendala pada kondisi Reza, khususnya di kaki kiri bagian pergelangan," jelas Sabar dikutip Bolasport dari rilis pers PBSI.

    "Hal itu membuat Reza tidak bisa bermain dengan terlalu leluasa hari ini. Meski begitu, kami tetap berusaha memberikan yang terbaik di pertandingan tadi."

    Reza mengaku sudah cedera sejak laga terakhir pada babak penyisihan grup ketika menghadapi ganda putra Taiwan, Chiu Hsiang-Chieh/Wang Chi-Lin.

    "Kalau yang saya rasakan, sebenarnya cedera ini sudah muncul sejak pertandingan melawan Chiu Hsiang Chieh/Wang Chi Lin kemarin, tepatnya di gim kedua sekitar poin 11 atau 12 kalau tidak salah, saat posisi saya berada di depan."

    "Jadi sebenarnya dari kemarin kondisinya sudah terasa sakit. Karena ingin all out untuk bisa menuju semifinal, kemarin masih saya paksakan dan rasa sakitnya belum separah hari ini (semifinal, red). Sebenarnya sudah ada terapi, tetapi mungkin itu belum cukup."

    "Di pertandingan tadi (lawan Kim/Seo) pun, untuk melangkah saja masih terasa sangat sakit jadi memang cukup mengganggu dan saya jadi tidak bisa bermain dengan leluasa," ucap Reza.

    Sabar/Reza berharap melanjutkan tren positif pada musim kompetisi baru pada tahun 2026.

    "Alhamdulillah kami bisa menutup rangkaian turnamen sepanjang tahun 2025 ini dengan cukup baik. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Memang perjalanan kami di tahun ini sangat dinamis, naik turun, tetapi kami sangat bersyukur bisa melewatinya."

    "Mudah-mudahan semua pembelajaran berharga di tahun ini bisa menjadi bekal yang baik untuk menghadapi tahun 2026 nanti."

    "Ke depan, tentunya kami harus terus waspada. Karena di tahun 2026 nanti pasti akan banyak pemain-pemain muda yang bermunculan di level atas. Semoga kami bisa terus menjaga performa, tetap konsisten, dan hari demi hari bisa menjadi lebih baik dari segala aspek," ucap Sabar.

    Komentar
    Additional JS