Buntut Perilaku Tak Sportif, Calon Pelatih Timnas Indonesia Pernah Dapat Teguran Federasi Kanada - Semua Halaman - Superball
Buntut Perilaku Tak Sportif, Calon Pelatih Timnas Indonesia Pernah Dapat Teguran Federasi Kanada - Semua Halaman - Superball.id
SUPERBALL.ID - Mantan pelatih Timnas Kanada, John Herdman, kini sedang santer dikaitkan dengan kursi pelatih Timnas Indonesia.
Penunjukan Herdman sebagai pelatih Timnas Indonesia disebut-sebut hanya tinggal menunggu pengumuman resmi dari PSSI.
Herdman merupakan pelatih yang sukses mengantarkan Timnas Kanada lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar.
Ia juga membantu Timnas Wanita Kanada meraih medali perunggu Olimpiade 2012 dan Olimpiade 2016, serta medali emas Pan American Games 2011.
Apabila resmi ditunjuk, Herdman akan menjadi pelatih asal Britania Raya ketiga yang menukangi Skuad Garuda.
Terlepas dari sejumlah prestasinya, reputasi Herdman sempat tercoreng lantaran terlibat skandal pesawat nirawak atau drone.
Herdman disebut-sebut dalam laporan sebuah firma hukum mengenai skandal pengintaian menggunakan drone di Olimpiade Paris 2024.
Sidang disiplin kemudian dilakukan oleh panel beranggotakan tiga orang independen dari Federasi Sepak Bola Kanada.
Komite independen tersebut menyimpulkan bahwa Herdman didakwa terlibat dalam skandal drone tersebut.
Hasilnya, ia mendapat hukuman berupa teguran tertulis karena melanggar Kode Disiplin Federasi Sepak Bola Kanada.
Tindakan Herdman dikategorikan sebagai perilaku tidak sportif, menghina, atau tidak pantas.
Meski ada potensi hukuman yang lebih berat seperti larangan seumur hidup, skorsing jangka waktu tertentu, atau denda, komite memilih surat teguran.
"Komite independen memberitahukan kepada para pihak bahwa John Herdman dinyatakan telah melakukan pelanggaran berdasarkan Kode Disiplin Sepak Bola Kanada," kata Federasi Sepak Bola Kanada dalam sebuah pernyataan.
"Komite memutuskan bahwa sanksi yang tepat adalah surat teguran dan memberitahukan kepada para pihak bahwa keputusan mereka bersifat final dan mengikat."
"Setiap tindakan atau pernyataan, secara lisan atau tertulis, yang dianggap tidak sportif, menghina, atau perilaku yang tidak pantas atau cenderung mencoreng nama baik olahraga," tambahnya.
Meski menerima keputusan komite independen, Herdman membela tindakan dan perilakunya dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
"Saya menerima keputusan Komite Disiplin, yang diakhiri dengan teguran, tanpa skorsing atau denda, dan mengakhiri masalah ini," kata Herdman.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi mendalam saya kepada para pemain dan staf yang telah mendukung saya selama proses ini."
"Kesediaan Anda untuk maju dan membela budaya yang telah kita bangun bersama sangatlah berharga."
"Kita telah menciptakan tim yang bersatu atas dasar rasa hormat dan nilai-nilai bersama, dan saya berterima kasih atas dukungan Anda."
"Sepanjang karier saya, saya telah memimpin dengan integritas, transparansi, dan rasa hormat yang mendalam terhadap permainan ini."
"Hal itu tidak berubah. Saya bekerja sama sepanjang proses, termasuk presentasi yang lengkap dan transparan kepada Komite Disiplin."
"Meskipun ini merupakan periode yang sangat menantang, saya tetap bangga dengan waktu saya bersama Federasi Sepak Bola Kanada dan apa yang telah kita capai bersama."
"Saya berharap dapat melanjutkan perjalanan saya di dunia olahraga ini."
"Saya tetap fokus pada hasrat saya melatih, membimbing, dan membantu tim mencapai potensi penuh mereka," tambahnya.
Herdman mengundurkan diri dari jabatanya sebagai Toronto FC pada November 2024 di tengah investigasi terhadap dirinya.