Belum Semusim di Persija Jakarta, Nilai Pasar Jordi Amat Turun - Tribunnews
Belum Semusim di Persija Jakarta, Nilai Pasar Jordi Amat Turun - Tribunnews.com
Belum genap satu musim di Super League 2025/2026, nilai pasar bek Timnas Indonesia, Jordi Amat mengalami penurunan setelah gabung Persija Jakarta.
Instagram @persija
TERSENYUM - Bek Persija Jakarta, Jordi Amat tersenyum ke arah kamera pada laga melawan Madura United pada pekan ke-10 Super League di Stadion Gelora Pamelingan, pada Jumat (24/10/2025) malam WIB. Belum genap satu musim di Super League 2025/2026, nilai pasar bek Timnas Indonesia, Jordi Amat mengalami penurunan setelah gabung Persija Jakarta per Desember 2025.
Ringkasan Berita:
- Nilai pasar Jordi Amat menurun menjadi Rp10,43 miliar per Desember 2025 meski hampir selalu menjadi starter bersama Persija di Super League 2025/2026.
- Faktor usia dan level kompetisi menjadi penyebab utama penurunan valuasi, mengingat Jordi Amat kini berusia 33 tahun.
- Meski turun, nilai pasar Jordi Amat masih tergolong tinggi dan berada di atas sebagian besar pemain Timnas Indonesia lainnya, hanya kalah dari nama seperti Thom Haye, serta setara dengan Eliano Reijnders.
TRIBUNNEWS.COM – Nilai pasar bek Timnas Indonesia, Jordi Amat, mengalami penurunan meski belum genap satu musim berseragam Persija Jakarta di ajang Super League 2025/2026.
Kondisi ini cukup menyita perhatian publik sepak bola nasional, mengingat Jordi Amat datang ke Persija Jakarta dengan status pemain berpengalaman Eropa.
Sepanjang kariernya, bek kelahiran Spanyol tersebut pernah memperkuat sejumlah klub papan atas Benua Biru, seperti Real Betis, Rayo Vallecano, hingga Swansea City.
Setelah lebih dari tiga musim membela klub raksasa Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT), Jordi Amat kemudian mencoba peruntungan baru di Indonesia dengan bergabung bersama Persija Jakarta pada musim ini.
Jordi Amat direkrut secara gratis setelah kontraknya bersama JDT berakhir.
Pengalaman panjang bermain di La Liga Spanyol, Liga Inggris, dan Liga Belgia membuat Jordi Amat diproyeksikan menjadi sosok pemimpin di lini belakang Macan Kemayoran. Perannya pun langsung terlihat di lapangan.

Sepanjang Super League 2025/2026, Jordi Amat nyaris tak tergantikan di jantung pertahanan Persija.
Pemain berusia 33 tahun itu hampir selalu tampil sebagai starter dan bermain penuh 90 menit di setiap pertandingan.
Ia hanya sekali absen sepanjang musim ini, yakni saat Persija menghadapi Persik Kediri, akibat akumulasi kartu kuning (20/11/2025).
Baca juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia Setahun Tanpa Shin Tae-yong: Garuda Tetap Naik, tapi Prestasi Merosot
Namun, di tengah kontribusi konsistennya di atas lapangan, nilai pasar Jordi Amat justru mengalami penurunan pada akhir tahun 2025.
Berdasarkan data Transfermarkt, nilai pasar Jordi Amat kini berada di angka Rp10,43 miliar per 19 Desember 2025, turun dari sebelumnya yang mencapai Rp11,3 miliar.
Secara tren, nilai pasar Jordi Amat cenderung mengalami penurunan sejak 2018. Pada periode tersebut, saat masih membela Real Betis, nilai pasarnya sempat menyentuh angka tertinggi, yakni Rp86,91 miliar.
Salah satu faktor utama yang memengaruhi penurunan nilai pasar Jordi Amat adalah usia. Memasuki fase akhir karier profesional, pemain berusia 33 tahun itu secara alami mengalami penurunan valuasi, meskipun performanya di lapangan masih tergolong kompetitif.
Selain faktor usia, level kompetisi juga turut berpengaruh.
Dibandingkan saat bermain di Liga Malaysia bersama JDT yang secara rutin tampil di ajang AFC Champions League sebagai eksposur internasional.
Sedangkan Jordi Amat bersama Persija dinilai lebih terbatas, sehingga berdampak pada penilaian pasar secara global.
Meski mengalami penurunan, nilai pasar Jordi Amat masih tergolong tinggi dan tetap unggul dibandingkan sejumlah pemain Timnas Indonesia lainnya.
Bek Persija Jakarta itu masih berada di atas Marc Klok yang memiliki nilai pasar sekitar Rp6,95 miliar, serta Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, dan Justin Hubner yang masing-masing dibanderol di kisaran Rp6,08 miliar.
Sementara itu, nilai pasar Thom Haye (Rp17,38 miliar) dan Eliano Reijnders (Rp10,43 miliar) yang turut mengikuti jejak Jordi Amat di Super League terbilang relatif stabil, tanpa mengalami kenaikan maupun penurunan yang signifikan dalam periode terakhir.
(Tribunnews.com/Ali)