Arya Sinulingga Ngarang Bebas soal Ruang Ganti Timnas di China? Asnawi Mangkualam Menantang: Buka ke Publik Siapa Orangnya! - Semua Halaman - Superball
Arya Sinulingga Ngarang Bebas soal Ruang Ganti Timnas di China? Asnawi Mangkualam Menantang: Buka ke Publik Siapa Orangnya! - Semua Halaman - Superball.id
SUPERBALL.ID - Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga ditantang Asnawi Mangkualam untuk membuka ke publik siapa pemberi informasi padanya masalah kapten Timnas Indonesia.
Sepak bola Indonesia kembali memanas, Asnawi Mangkualam sampai buka suara hingga memberi tantangan untuk Arya Sinulingga.
Permasalahan dimulai dari pernyataan Arya Sinulingga selaku Exco PSSI perihal masalah di tubuh Timnas Indonesia era Shin Tae-yong.
Kembali ke pertandingan melawan China di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Arya mengatakan adanya masalah ruang ganti.
Masalah itu berdampak pada pencopotan ban kapten Jay Idzes yang menurut Arya kemudian diberikan kepada Asnawi Mangkualam.
Arya meyakinkan, perubahan kapten dari Jay Idzes ke Asnawi murni karena adanya masalah di ruang ganti pemain.
"Kalau enggak ada masalah ruang ganti, pasti Timnas enggak begitu komposisinya lawan-lawan China."
"Bener ya? Enggak mungkin Jay Idzes diganti dari kapten," kata Arya Sinulingga dalam Podcast Bebas.
Arya bersikukuh bahwa sebenarnya ban kapten utama Timnas Indonesia saat itu sudah diganti dari Asnawi ke Jay Idzes.
Namun, karena adanya masalah di ruang ganti pemain, ban kapten itu kemudian diberikan lagi ke Asnawi, begitulah versi Arya Sinulingga.
Bahkan Arya sampai bawa-bawa nama Thom Haye untuk memperkuat argumennya itu, ia menyebut gelandang Persib Bandung itu mengetahui banyak informasi.
"Enggak udah diganti. Makanya Jay Idzesnya-nya yang kapten kan. Itu perubahan. Thom Haye enggak main. Banyak tahu dia," kata Arya melanjutkan.
Pernyataan Arya itu memicu reaksi keras dari Asnawi, ia secara terang-terangan menyindir ucapan anggota Exco itu paling benar padahal ia tak ada di lokasi.
Oleh karena itu, Asnawi memberi tantangan kepada Arya agar membuka ke publik tentang siapa sosok yang memberitahunya perihal posisi kapten timnas saat itu.
Bukan asal menantang, Asnawi meminta hal itu dilakukan agar tidak ada bola liar di masyarakat sehingga membuat gaduh.
"Tidak ada di lokasi tapi klarifikasi seakan-akan benar adanya," tulis Asnawi pada unggahan akun Instagram pribadi.
"Coba di publik siapa yang memberitahu Bapak perihal kapten itu, apakah pelatih, pemain, atau official?"
"Tolong sampaikan biar ga jadi bola liar di publik," imbuhnya.
Tak sampai di situ, Asnawi sebenarnya sudah lama mencoba diam dan tidak ikut mengomentari masalah ruang ganti pemain.
Akan tetapi, isu tersebut kembali diangkat dan membuat resah Asnawi, hingga ia pun menggunakan haknya untuk bersuara.
Asnawi menjelaskan bahwa sebelum pertandingan melawan China, ia sempat mengajak sejumlah pemain timnas untuk berdiskusi soal kapten tim.
Dalam diskusi itu ada Jay Idzes, Sandy Walsh, Thom Haye dan Rizky Ridho.
"Saya hanya ingin mengklarifikasi tentang kapten sudah terlalu lama masalah ini didiamkan, dan menjadi bola liar di publik, sedikit penjelasan masalah kapten."
"Waktu itu setelah makan malam saya mengajak Jay, Sandy, Thom, Ridho, untuk membahas soal kapten ini ke pelatih siapa kapten utama dan kapten cadangan," tulis Asnawi lagi.
Dalam diskusi itu, Asnawi berniat ingin memberikan ban kapten ke pemain lain yang menurutnya lebih pantas karena ia merasa performanya sedang menurun.
Ia tak masalah posisi itu diberikan kepada pemain lain, tapi juga merasa bangga jika masih dipercaya sebagai kapten.
"Di sini jelas dan bisa ditanyakan juga ke semua pemain yang saya sebutkan di atas," tulis Asnawi lagi.
"Jika saya diberikan kepercayaan saya bangga, tapi ketika diberikan yang jauh lebih baik saya ikhlas."
"Dan itu sudah lama saya berniat untuk memberikan ke yang lain."
"Alasan saya ingin memberikan ke yang lain karena saat itu saya rasa performa saya menurun dan ada yang lebih pantas."
Asnawi pun semakin gerah ketika ia seakan selalu disudutkan dalam polemik ruang ganti pemain timnas di China ini.
Selain itu ia juga heran, kenapa masalah yang sudah berlalu masih diungkit, dan tidak mencoba fokus ke persiapan masa depan.
"Kenapa seakan-akan saya selalu disudutkan di permasalahan ini," tulisnya lagi.
"Dan kenapa juga sampai saat ini masih membahas pertandingan ketika melawan China."
"Sedangkan yang harus dilakukan bukan membahas yang sudah berlalu tapi memperbaiki buat ke depannya," pungkasnya.