Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Alwi Farhan Bulu Tangkis Bulu Tangkis indonesia Bulu Tangkis SEA Games Featured Indra Wijaya Moh Zaki Ubaidillah SEA Games Spesial

    Alwi Vs Ubed di Final SEA Games, No Jojo-Ginting No Problem, dan Pembuktian Indra Wijaya setelah Disia-siakan di Malaysia - Semua Halaman - Bolasport

    6 min read

     

    Alwi Vs Ubed di Final SEA Games, No Jojo-Ginting No Problem, dan Pembuktian Indra Wijaya setelah Disia-siakan di Malaysia - Semua Halaman - Bolasport.com

    Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:00 WIB
    Penulis : 


    Tim tunggal putra Indonesia untuk bulu tangkis SEA Games 2025. Dari kiri: Alwi Farhan, Prahdiska Bagas Shujiwo, pelatih Indra Wijaya, Moh Zaki Ubaidillah, dan Yohanes Saut Marcellyno. (PBSI)

    BOLASPORT.COM - Tunggal putra menghadirkan kejutan di bulu tangkis SEA Games 2025 Thailand setelah gebrakan yang dibuat Alwi Farhan dan Moh Zaki Ubaidillah.

    Alwi Farhan dan Moh Zaki Ubaidillah di luar dugaan menciptakan satu-satunya All Indonesian Final pada SEA Games 2025.

    Kemenangan kompak diraih dua jagoan muda dalam semifinal perorangan SEA Games 2025 di Thamasat University Rangsit Gymnasium, Pathum Tani, Thailand, Sabtu (13/12/2025).

    Alwi mengalahkan Justin Hoh dari Malaysia dengan skor 21-10, 15-21, 21-14.

    Ubaidillah alias Ubed juga menyingkirkan wakil Negeri Jiran, Leong Jun Hao, dengan skor 21-18, 21-13 untuk menyusul Alwi ke final.

    Hasil ini menjadi pembuktian tim tunggal putra Pelatnas yang sedang mengalami masa transisi pasca-era Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.

    Setelah dua siklus Olimpiade hingga edisi Paris 2024, regenerasi diperlukan untuk mencari penerus-penerus Jonatan dan Ginting yang kini dihadapkan ujian masing-masing.

    Saat Ginting berupaya memulihkan performa setelah badai cedera, Jonatan memutuskan keluar dari Pelatnas untuk berkarier secara mandiri.

    Keberhasilan Alwi dan Ubed mencapai final SEA Games 2025 pun menjadi angin segar bagi masa depan sektor yang pernah jadi kebanggaan terbesar Indonesia.

    Apalagi, mereka sempat menghadapi keraguan jelang tampil pada ajang yang idealnya jadi panggung talenta masa depan. Target antara.

    Diketahui bahwa niat PBSI mengirimkan skuad berisi pemain muda mendapat masukan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI demi menyaingi Thailand dan Malaysia yang full team.

    Jonatan dan Anthony akhirnya dihubungi tetapi batal bergabung karena alasan masing-masing.

    "Kami sudah berdiskusi dengan Jojo (Jonatan)," ungkap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas, Eng Hian, kepada BolaSport.com dan awak media lainnya awal bulan ini.

    "Karena ada satu hal, kondisi dia, jadi Jojo tidak bisa bergabung."

    Jonatan bersiap untuk tampil di BWF World Tour Finals 2025. Prestasi Jojo kebetulan menanjak dengan 3 gelar dari 5 ajang setelah terpuruk pada awal tahun ini.

    "Anthony Ginting juga sama, di tanggal yang sama menunggu proses kelahiran anak pertama. Kami harus menghormati dan menghargai," imbuh Eng Hian.

    Tak cuma Alwi dan Ubed, prestasi ini juga menjadi persembahan lain dari Indra Wijaya selaku pelatih tim tunggal putra pelatnas.

    Sejak bergabung ke Cipayung pada 2023, kakak Candra Wijaya itu telah menghadirkan prestasi-prestasi bersama anak-anak asuhnya.

    Memulai dari tunggal putri, dia membantu Gregoria Mariska Tunjung pecah telur di BWF World Tour dengan gelar level Super 300 dan Super 500 lalu meraih perunggu Olimpiade.

    Tim tunggal putri asuhan Indra juga jadi bagian penting dari kelolosan ke final Uber Cup 2024. Putri Kusuma Wardani yang sempat terpinggirkan pun bangkit di bawah asuhan Indra.

    Tahun ini digeser ke tim tunggal putra pratama dan kemudian menggantikan Mulyo Handoyo di tunggal putra utama, Indra Wijaya berhasil lagi dengan Alwi vs Ubed di final SEA Games.

    Lesatan Alwi-Ubed yang memakan pemain-pemain Malaysia sebagai korban pun menghadirkan fakta menarik.

    Sebab, Indra pernah tidak berhasil di Negeri Jiran saat kontraknya diputus di tengah jalan oleh pemain nomor satunya, Lee Zii Jia.

    Tiga tahun lalu, Indra dipercaya Lee Zii Jia untuk menjadi pelatih pribadinya dengan kontrak yang berlangsung hingga Olimpiade Paris 2024.

    Indra sampai meninggalkan posnya di pelatnasnya Malaysia demi membesut Lee yang banting setir jadi pemain independen.

    Namun, belum genap setahun dan setelah kesuksesan kilat di Kejuaraan Asia dan Thailand Open, kolaborasi Indra dan Lee berakhir.

    Indra membawa sengketa kontrak dengan sang juara All England ke pengadilan di Malaysia sebelum akhirnya berdamai di luar jalur hukum.

    Melansir dari New Straits Times, salah satu poin yang ditekankan Indra adalah bahwa tidak ada pengaruh metode kerja dan kinerjanya terhadap pemutusan kontrak.

    Sekarang, gaya latihan Indra dapat diterima pemain yang diasuhnya. Ubed pun memberi testimoni setelah lolos ke final SEA Games 2025.

    "Koh Indra juga pasti tidak menyangka bisa All Indonesian Final," kata Ubed, yang lebih dulu menyingkirkan Loh Kean Yew (Singapura) sebagai unggulan kesatu.

    "Kami di tunggal putra memang sangat kompak, dengan beliau kami bisa menjalani semua program dengan senang hati."

    Sebelum event perorangan, Alwi dan Ubed memenangi partai masing-masing dalam kemenangan 3-0 Indonesia atas Malaysia di final beregu putra.

    Kebalikannya, Alwi mengalahkan Leong Jun Hao sedangkan Ubed menggasak Justin Hoh.

    Ini jadi pukulan telak bagi tunggal putra Negeri Jiran yang sedang menghadapi krisis setelah prahara dan cedera yang dialami Lee Zii Jia sebagai pemain terbaik mereka.

    Komentar
    Additional JS