Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Panahan

    1.360 Atlet Ramaikan Archery Challenge Kejurnas Panahan Antarklub 2025 - Tribunnews

    6 min read

     

    1.360 Atlet Ramaikan Archery Challenge Kejurnas Panahan Antarklub 2025 - Tribunnews.com

    Editor: Hasiolan Eko P Gultom


    Kunaicho/IST/HO/IST
    BIDIK TARGET - Para peserta kejuaraan panahan bertajuk MilkLife Archery Challenge Kejurnas Panahan Antarklub 2025, tengah membidik tergat. Kompetisi berlangsung 9-19 Desember 2025 di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah. 

    1.360 Atlet Ramaikan Archery Challenge Kejurnas Panahan Antarklub 2025

    TRIBUNNEWS.COM - Kejuaraan Nasional Panahan Antarklub 2025 bertajuk MilkLife Archery Challenge resmi digelar di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, pada 9–19 Desember 2025.

    Ajang kolaborasi Bakti Olahraga Djarum Foundation, MilkLife, dan Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) ini diikuti 1.360 atlet dari 116 klub panahan berbagai daerah di Indonesia.

    Ketua Panitia Pelaksana Kejurnas Panahan Antarklub 2025 yang juga Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Perpani, Abdul Razak, menegaskan kalau kejuaraan ini dirancang untuk memperkuat fondasi prestasi panahan nasional.

    “Archery Challenge Kejurnas Antarklub 2025 merupakan penyelenggaraan pertama dan menjadi salah satu bentuk inovasi dari PB Perpani yang menjadi modal penting untuk memperkuat fondasi prestasi nasional,” ujar Abdul Razak.

    Ia menjelaskan, kejuaraan ini sekaligus membuka ruang kompetisi yang lebih luas bagi atlet muda untuk menambah jam terbang di level nasional.

    “Di satu sisi, kompetisi ini juga memperluas kesempatan atlet muda menguji kemampuan dan menambah pengalaman bertanding, sehingga diharapkan dapat lahir talenta-talenta berkualitas yang kelak mampu memperkuat Indonesia di kejuaraan internasional, baik regional maupun dunia seperti Olimpiade,” katanya.

    MilkLife Archery Challenge Kejurnas Panahan Antarklub 2025 mempertandingkan empat divisi, yakni Nasional, Compound, Recurve, dan Barebow.

    Divisi Nasional terbagi dalam kelompok usia U10, U13, U15, dan U18. Sementara divisi Compound dan Recurve mencakup U13, U15, U18, serta umum.

    Adapun Barebow diperuntukkan bagi atlet dengan rata-rata usia di atas 30 tahun, dengan nomor perorangan, beregu putra-putri, dan beregu campuran.

    Menurut Abdul Razak, pembagian divisi dan kelompok usia tersebut membuat persaingan lebih adil dan terukur.

    “Dengan banyaknya divisi dan kelompok usia ini, para atlet bertemu lawan yang sepadan sehingga kemampuan mereka dapat terukur dengan baik. Ke depan, kami berupaya kejuaraan ini dapat digelar secara rutin agar atlet punya tujuan yang jelas saat berlatih,” jelasnya.

    Rantai Pembinaan Atlet Muda Panahan

    Senada dengan itu, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menyebut Kejurnas Antarklub ini sejalan dengan upaya pihaknya membangun ekosistem panahan sejak usia dini.

    “Jenjang pembinaan atlet panahan kini terlihat jelas, mulai dari MilkLife Archery Challenge untuk usia dini, Kejuaraan Panahan Junior, hingga Kejuaraan Panahan Antarklub sebagai jembatan menuju Seleksi Nasional dan Pelatnas,” tutur Yoppy.

    Ia menilai rantai pembinaan yang berkesinambungan akan menjadi kunci kebangkitan prestasi panahan Indonesia di level dunia.

    “Kami berharap, dengan mata rantai ekosistem dan piramida pembinaan yang kuat ini, para atlet semakin termotivasi untuk berlatih dan mendulang prestasi yang membuat Indonesia digdaya di cabang olahraga panahan,” ujarnya.

    Yoppy juga menyinggung rekam jejak prestasi panahan Indonesia di level internasional, mulai dari medali perak Olimpiade Seoul 1988 hingga raihan emas SEA Games Thailand 2025.

    “Dengan catatan prestasi tersebut, kami yakin jika ekosistem pembinaan panahan dipupuk dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia kembali berjaya di level yang lebih tinggi seperti Olimpiade,” ucapnya optimistis.

    Atlet muda panahan Para peserta kejuaraan panahan
    BIDIK TARGET - Para peserta kejuaraan panahan bertajuk MilkLife Archery Challenge Kejurnas Panahan Antarklub 2025, tengah membidik tergat. Kompetisi berlangsung 9-19 Desember 2025 di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah.

    Galeno Rubyan Ashia Medominasi Turnaman

    Dari arena pertandingan, pemanah muda asal DKI Jakarta, Galeno Rubyan Ashia, tampil menonjol dengan merebut gelar juara nomor Recurve U13 Perorangan Putra.

    Atlet Fast Kodamar itu mengalahkan Ramdhani Khairul Anwar dari Wibawa Mukti Archery di partai final.

    “Rasanya senang banget dan lega bisa jadi juara di MilkLife Archery Challenge Kejurnas Antarklub 2025,” kata Galeno.

    Ia menyebut disiplin latihan dan doa sebagai kunci keberhasilannya.

    “Kunci keberhasilan saya adalah disiplin dalam berlatih dan terus berdoa. Kesuksesan ini saya persembahkan untuk ayah dan bunda yang selalu mendukung dan mendampingi saya,” ujarnya.

    Galeno pun memasang target jangka pendek dan mimpi besar ke depan.

    “Target terdekat saya masuk Pelatda, tapi mimpi terbesar saya bisa tampil di Olimpiade. Karena itu saya harus terus latihan dan fokus menjadi atlet panahan,” katanya.

    Sementara itu, di nomor Recurve U15 Perorangan Putri, pemanah Grobogan Archery School, Kori Rajwa Nuha Saputro, keluar sebagai juara usai menundukkan Alyeva Putri Rafina dari Fast Kodamar.

    “Saya berusaha tampil maksimal dengan latihan setiap hari, termasuk latihan fisik supaya lebih siap saat pertandingan,” ujar Kori.

    Ia mengaku sempat gugup menghadapi Alyeva, lawan yang sebelumnya pernah mengalahkannya di ajang lain.

    “Di final tadi saya fokus pada penampilan diri sendiri dan menjaga kepercayaan diri. Saya sangat senang bisa menjadi juara di Kejurnas Antarklub pertama di Kudus ini,” kata Kori.

    Keberhasilan tersebut, menurut Kori, menjadi motivasi besar untuk terus konsisten berlatih demi mewujudkan mimpinya membela Indonesia di tingkat internasional.

    ung-Anang-Supriatna-mengatakan-bahwv.jpg
    Komentar
    Additional JS