Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Sepak Bola Sepak Bola Indonesia Timnas Indonesia

    Simon Tahamata Ungkap Banyak Tantangan Berat demi Menemukan Pemain Masa Depan Timnas Indonesia - Semua Halaman - Bolasport

    5 min read

     

    Simon Tahamata Ungkap Banyak Tantangan Berat demi Menemukan Pemain Masa Depan Timnas Indonesia - Semua Halaman - Bolasport.com

    Jumat, 7 November 2025 | 20:45 WIB
    Penulis : 

    Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto (kanan) dan Kepala Pemandu Bakat PSSI, Simon Tahamata (kiri), sedang memantau para pemainnya di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (15/10/2025). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

    BOLASPORT.COM - Head of Scouting PSSISimon Tahamata mengungkap tantangan yang dihadapi timnya untuk berburu talenta muda berbakat yang akan jadi tulang punggung Timnas Indonesia di masa depan.

    Sejak bekerja pada Mei 2025, Simon Tahamata sibuk memantau talenta muda masa depan Timnas Indonesia di seluruh penjuru tanah air.

    Tugas terdekat pria berdarah Maluku tersebut adalah membantu PSSI menemukan pemain baru untuk Timnas U-17 Indonesia yang akan main di Piala Asia U-17 2026.

    Meski sudah diberi kebebasan untuk menunjuk tim, Simon Tahamata mengungkapkan tantangan dalam mencari bakat berbakat di Indonesia.

    Legenda Ajax Amsterdam tersebut mengaku bahwa Indonesia adalah negara yang sangat luas.

    Kondisi geografis dan luas wilayah Indonesia jadi tantangan tersendiri untuk membentuk sistem pembinaan secara berkelanjutan dan menemukan pemain berkualitas itu sendiri.

    "Indonesia negara besar, tantangan bukan hanya soal menemukan pemain, tapi memastikan mereka mendapat pembinaan berkelanjutan," ujar Simon Tahamata dalam rilis resmi PSSI yang diterima BolaSport.com.

    Meski begitu, eks pemain Timnas Belanda tersebut juga mengakui kalau banyak pemain berbakat di Indonesia.

    Tantangannya adalah bagaimana agar para bakat muda tersebut mau bekerja keras untuk jadi pemain hebat di masa depan.

    Selain kerja keras, para pemain muda Indonesia juga harus bermain lebih cepat dalam mengambil keputusan.

    "Indonesia banyak anak yang punya bakat dan mau bermain bola. Tapi perlu ditanamkan kepada pemain-pemain muda itu untuk kerja keras," ujar Simon Tahamata.

    "Di Garuda United untuk usia U16, saya lihat beberapa pemain mau berlatih dan berusaha sangat keras. Itu bagus. Tapi perlu lebih dari sekadar itu."

    "Istilahnya, jika saya bicara detil, mereka harus punya banyak akal dan cara berfikir cepat dalam bermain bola, yaitu saat terima bola di posisi tertentu, mereka harus tahu akan diarahkan kemana bola itu. Hal-hal detil itu yang menjadi perhatian saya," katanya.

    Simon Tahamata mengaku curhat soal situasi persepakbolaan Indonesia.

    Baginya, seleksi pemain di Indonesia dinilai sudah terlambat, karena baru dilakukan pada usia 13-14 tahun.

    Sementara itu, para pemain di Belanda sudah menjajal seleksi para pemain berbakat sejak usia 8 tahun.

    Simon Tahamata mengaku harus bersabar untuk mengubah keadaan yang sudah berlangsung lama di Indonesia.

    "Ya, di Belanda sejak usia 8 tahun, sudah ada seleksi bagi calon-calon pemain masa depan," ujar eks pemain Ajax Amsterdam tersebut.

    "Di Indonesia, terus terang, sudah terlambat dengan bikin seleksi dengan umur lebih muda lagi."

    "Di Indonesia kita mulai seleksi dari usia 13-14 tahun."

    "Secara perlahan dan harus kita ikuti seperti di Eropa yaitu sejak 8 tahun."

    "Namun butuh waktu dan mesti sabar sedikit."

    "Karena bagaimanapun juga, kita tidak bisa paksakan anak-anak di usia tersebut.
    Kita bisa pula berhubungan dengan sekolah sepakbola."

    "Itu bisa dicoba karena perkenalan dasar di usia paling dini sangat penting sehingga di usia 13-14 tahun, kita sudah tahu apakah pemain muda ini berbakat atau tidak," katanya.

    Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
    Komentar
    Additional JS