Hujan deras membuat beberapa kota di Thailand tergenang banjir.

Hal ini menjadikan beberapa venue pertandingan SEA Games 2025 tak bisa digunakan.

Terutama yang diadakan di Provinsi Songkla, Thailand.

Salah satunya adalah cabang olahraga (Cabor) sepak bola Putra.

Dilansir dari Soha.vn, ada sebanyak 10 lokasi pertandingan di Provinsi Songkhla, Thailand yang harus dipindahkan.

"Dalam rapat luar biasa panitia penyelenggara SEA Games ke-33 yang digelar pagi ini, para pejabat tuan rumah sepakat untuk mengubah 10 lokasi pertandingan di Provinsi Songkhla."

Chalitrat Chantrubeksa, Wakil Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Nasional Thailand, mengonfirmasi bahwa hak penyelenggaraan cabang Tinju, Pencak Silat, Sepak Bola Putra, Catur, Judo, Kabaddi, Karate, Gulat, Petanque, dan Wushu akan diberikan kepada Bangkok, tulis Soha.

Soha menilai hal ini merugikan timnas Vietnam dan Malaysia.

Pasalnya, Vietnam dan Malaysia harus mengubah rencana.

Sebagai informasi, laga pertandingan Grup B dijadwalkan digelar di Songkhla.

Grup B sendiri didirikan oleh Vietnam, Malaysia dan Laos.

Banjir membuat venue harus dipindahkan ke Bangkok.

"Perubahan terbaru dari tuan rumah telah memaksa U22 Vietnam untuk mengubah rencana mereka sekali lagi."

"Awalnya, sesuai kesepakatan, Grup B akan bertanding di Chiang Mai, sebuah kota di Thailand Utara. Kemudian grup ini dipindahkan ke Songkhla, tetapi karena banjir, 3 tim U22 Laos, U22 Vietnam, dan U22 Malaysia akan berkumpul di Bangkok," tulis Soha.

Sementara itu, timnas U-22 Indonesia sepertinya tidak terdampak dari adanya banjir.

Tim asuhan Indra Sjafri nantinya bermain di Stadion 700th Anniversary yang berada di Chiangmai, Thailand.

Sampai sejauh ini belum ada kabar bahwa wilayah Chiangmai juga terdampak banjir.

Timnas U-22 Indonesia tergabung dalam Grup C dan harus melawan Singapura, Filipina dan Myanmar.