Roadmap PSSI Disebut “Tahu Goreng Dadakan”, Bung Harpa Minta Federasi Jujur ke Publik - Inilah
Roadmap PSSI Disebut “Tahu Goreng Dadakan”, Bung Harpa Minta Federasi Jujur ke Publik
Pengamat sepak bola sekaligus jurnalis senior Haris Pardede alias Bung Harpa memberikan pandangannya terkait roadmap jangka panjang PSSI bertajuk Project 2034: Garuda Membara.
Harpa pun mengaku sepakat dengan sejumlah kritik dan sindiran publik yang mencuat di jagat maya. Termasuk soal roadmap setebal tiga halaman itu yang pada dasarnya bisa saja dibuat lewat ChatGPT.
"Iya semua tahu lah pakai ChatGPT juga bisa. Roadmap ini seperti tahu digoreng dadakan," sindir Harpa saat dihubungi Inilah.com, Minggu (16/11/2025).
Harpa menegaskan, roadmap yang dibentangkan PSSI tak lebih dari sekadar lips-service saja, guna meredam gejolak dari publik.
"Roadmap omon-omon, cuma kulit-kulit, wajar dibuat hanya untuk lips service," tuturnya.
Maklum, kehadiran roadmap seadanya ini berlangsung kurang dari 24 jam setelah aksi protes basis suporter Timnas Indonesia, Ultras Garuda, kantor PSSI di GBK Arena.
Baca Juga:
Momentum itu menguatkan dugaan Harpa kalau roadmap ini dibuat secara buru-buru, sehingga tidak menyentuh sumber masalah sebenarnya.
"Concern ke grass roots enggak ada sama sekali. Ini mah cuma oret-oretan karena tekanan publik aja," katanya.
Saat disinggung mengenai kontradiksi antara roadmap tersebut dengan sejumlah keputusan PSSI termasuk peniadaan FIFA Matchday bulan November ini, Harpa ogah berkomentar panjang. Sebab, menurutnya ketidaksesuaian itu sudah terjadi berulang kali.
"Nah itu udah lah malas ngomonginnya. From one blunder to another blunder (dari satu ke salahan, ke kesalahan lainnya)," kata dia
Harpa pun menyarankan, dari pada menjadi bola liar, sebaiknya PSSI segera meluruskan soal roadmap yang telah bocor di beberapa media. Ia juga berharap PSSI bicara jujur saja terkait sejumlah isu yang sudah menjadi omongan publik.
"Saran saya buat PSSI setelah adanya roadmap asal jadi ini, jujurlah dengan apa yang sebenarnya terjadi," ujarnya.
Baca Juga:
Sebelumnya, Harpa mengatakan memuncaknya kekecewaan publik terhadap PSSI tidak lepas dari buruknya pola komunikasi federasi.
Ia mengingatkan, ketika arah federasi tidak sejalan dengan aspirasi masyarakat, jurang perbedaan pun tak terhindarkan.
Harpa mencontohkan bagaimana publik menerima pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert sebagai bentuk keikhlasan untuk memberi kesempatan kepada PSSI menjalankan arah yang dipilih Erick Thohir.
Namun, rangkaian kegagalan di Timnas Senior, U-23, hingga Piala AFF U-23 dan Kualifikasi Piala Asia U-23, menunjukkan tidak adanya perbaikan fundamental.
"Itu pun kemudian dipermanis dengan berbagai argumen yang sangat dangkal. Katanya, wah luar biasa, ball position 80%. Nah itu kan orang enggak ngerti bola kan," kritiknya.
"Emang ada orang lolos itu berdasarkan ball possession? Emang ada orang lolos itu berdasarkan permainan cantik? Enggak," lanjut dia.
Baca Juga:
Harpa bahkan menyebut pola komunikasi semacam itu sebagai bentuk pembodohan publik. "Ini sudahi lah. Perbaiki pola komunikasinya supaya masyarakat juga tidak bodoh," tegasnya.