Jakarta, VIVA – Pengamat sepak bola Haris Pardede atau Bung Harpa membeberkan cerita di balik dinamika pencopotan Shin Tae-yong (STY) pada Januari 2025. 

Ia mengungkap bahwa Presiden Prabowo Subianto sempat memberikan peringatan keras kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir ketika rencana pemecatan STY itu mencuat.

“Satu yang mesti gua kasih tahu di sini, mungkin belum ada di mana-mana, ini eksklusif. Istilahnya ET ngasih tahu ke Presiden, waktu pemecatan Shin Tae-yong yang diganti Kluivert," ujar Harpa.

“Dan Presiden (Prabowo) mengingatkan ‘Ini bahaya loh. Kalau sampai gagal Anda bisa dihabisi’,” sambung Harpa meniru apa yang dikatakan Prabowo, dikutip dari YouTube Dewan Pundit Indonesia, Senin 24 November 2025.

Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong

Menjawab hal itu, lanjut Harpa, Erick mengaku siap mundur, bahkan dipecat dari Ketua Umum PSSI jika rencananya gagal.

“Menurut cerita dari sumber yang sangat kredibel, bapak ET bilang ‘Siap pak, kalau perlu saya dipecat’ katanya begitu,” tutur Harpa.

Lebih jauh, Harpa mengungkap bahwa teguran itu diutarakan Prabowo lantaran Erick tidak melibatkan 15 anggota Exco dalam proses pemecatan STY.

Harpa juga menyebut Erick tidak melibatkan anggota Exco PSSI saat menunjuk Patrick Kluivert sebagai nahkoda baru Timnas Indonesia.

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert

Seiring berjalannya waktu, keputusan Erick Thohir mengganti STY dengan Kluivert akhirnya terbukti tidak berjalan mulus.

Kluivert gagal meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 setelah mengalami dua kekalahan di putaran keempat babak kualifikasi. PSSI akhirnya mendepak Kluivert cs pada 16 Oktober 2025.