Kabagops Polresta Surakarta, Kompol Engkos Sarkosi mewakili Kapolresta, menyampaikan bahwa pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi dengan manajemen dan perwakilan suporter kedua tim. Dalam pertemuan itu, suporter PSIM Yogyakarta menyatakan sepakat untuk tidak hadir di Stadion Manahan.

“Nanti malam tidak ada penonton dari PSIM, sudah disepakati. Dari manajemen PSIM dan perwakilan suporter juga datang saat rapat koordinasi. Kami pastikan tidak ada keberangkatan suporter PSIM ke Solo,” ujar Kompol Engkos.

Meski begitu, Polresta Surakarta tetap menyiapkan langkah antisipasi untuk mencegah kemungkinan suporter yang nekat datang ke Kota Bengawan. Penyekatan akan digelar di berbagai titik perbatasan Solo–Yogyakarta, termasuk stasiun, terminal, dan jalur travel.

“Penyekatan dari arah Jogja menuju Solo tetap ada. Stasiun, travel, terminal akan kita periksa untuk mengantisipasi kedatangan suporter,” jelasnya.

Jika ada suporter PSIM yang tetap memaksa datang, polisi akan mengamankan mereka ke Mapolresta Surakarta sampai laga usai. Pemeriksaan KTP akan dilakukan ketat di setiap titik pengamanan untuk memastikan tidak ada pendukung tim tamu yang masuk ke stadion.

“Pengecekan identitas akan diutamakan. Jangan sampai ada suporter PSIM yang lolos ke Stadion Manahan,” tegas Engkos.

Sebanyak 700 personel gabungan disiagakan untuk memastikan pertandingan berjalan aman. Mereka ditempatkan di ring 1, ring 2, dan ring 3 Stadion Manahan, serta diperkuat petugas mobile dan pasukan di titik-titik penyekatan. Pengamanan khusus juga disiapkan untuk mengawal bus pemain PSIM Yogyakarta mulai dari perbatasan Klaten hingga Solo.

“Pengamanan bus pemain PSIM dilakukan secara maraton bersama Polres Klaten agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Engkos.

Dengan persiapan maksimal dari Polresta Surakarta dan dukungan semua pihak, Derby Mataram ini diharapkan berlangsung aman, tertib, dan tetap menjunjung sportivitas.[]