BOLASPORT.COM - PSSI belum kunjung mengumumkan lawan timnas U-22 Indonesia untuk FIFA Matchday pada jeda internasional November.

Timnas U-22 Indonesia dijadwalkan bertanding pada November, tetapi belum tahu akan melawan siapa.

PSSI memplot timnas U-22 untuk menjelma jadi timnas senior dalam mengisi pertandingan FIFA Matchday.

Hal itu terjadi lantaran PSSI membubarkan timnas senior pasca kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Bukan Jay Idzes dkk yang akan turun di FIFA Matchday, melainkan timnas U-22 besutan Indra Sjafri yang akan tampil di SEA Games 2025.

Untuk diketahui, jeda internasional mendatang akan dimulai pada Senin (10/11/2025).

Artinya, hanya ada 10 hari tersisa bagi PSSI untuk mencari lawan bagi Garuda Muda angkatan Muhammad Ferarri dkk.

Mengingat tim ini ditargetkan meraih poin untuk mendaki dalam ranking FIFA, maka diperlukan pemilihan lawan yang tak memberatkan.

Mencari tim dengan ranking sepadan pun mungkin akan terlalu berat, mengingat Indonesia "hanya" akan mengirim tim muda.

Patut diingat pula, PSSI harus memastikan tim lawan bersedia melawan timnas U-22 Indonesia sebagai agenda timnas senior.

Pengamat sepak bola Gita Suwondo mengingatkan risiko laga ini tidak dihitung sebagai FIFA Matchday, apabila kedua tim sama-sama menurunkan U-22.

"Kita kan (terancam) tidak mendapat poin FIFA Matchday bulan November," tutur Gita dikutip dari Kompas.com.

"Kalaupun U-23 yang dimainkan, siapa dulu lawannya? Jika sesama U-23, apakah dianggap turnamen senior yang dihitung FIFA Matchday?"

"Kalau tidak, ya tetap saja nol, dan lawan-lawan lain bisa saja (naik) lebih dulu dari kita."

Entah mengapa PSSI enggan menggelar training camp untuk dua tim sekaligus, timnas senior dan U-22, pada jeda internasional mendatang.

Padahal dalam dua jeda terakhir, September dan Oktober, dua level timnas tersebut selalu menggelar training camp berbarengan.

Timnas senior besutan Patrick Kluivert berlatih dan bertanding pada September dan Oktober, begitu pula timnas U-22 asuhan Indra Sjafri.

PSSI tampak masih terjebak pada paradigma lawas "hanya bertanding kalau ada agenda resmi".

Setelah Indonesia gagal di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir yang dulu bersemangat mengundang Argentina, kini bahkan enggan menggelar partai persahabatan.