SUPERBALL.ID - Legenda Harimau Malaya, Safee Sali, dibuat keheranan dengan kebodohan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang disanksi FIFA. 

Safee Sali yang juga mantan Presiden Asosiasi Pesepakbola Malaysia (PFAM), turut prihatin dengan kebodohan tujuh pemain naturalisasi Harimau Malaya. 

Hal itu ia sampaikan seiring kekhawatiran atas dampak buruk skandal naturalisasi terhadap sepak bola Malaysia di kancah internasional. 

Potensi penangguhan dan krisis lebih lanjut dapat membunuh sepak bola Malaysia, Safee Sali tak menginginkan itu. 

Safee melihat para pemain lokal Harimau Malaya sudah terdampak dengan situasi kacau yang ditimbulkan skandal naturalisasi federasi. 

Bahkan menurutnya, tidak menutup kemungkinan masalah baru akan muncul lebih banyak lagi ke depannya dan menimpa para pemain. 

"Kita tidak bisa membunuh sepak bola begitu saja," kata Safee Sali seperti dikutip dari The Star Malaysia. 

"Kita harus mencintai sepak bola dan olahraganya, dan itu untuk negara kita lebih dulu," imbuhnya. 

Dari situlah, Safee menyoroti rincian putusan FIFA yang menolak banding FAM, ia merasa kecewa melihat hasilnya.

Ia menyerukan akuntabilitas dan mendesak komunitas sepak bola untuk belajar dari insiden tersebut. 

"Sebagai orang Malaysia, tentu saja saya merasa kecewa dengan hasil ini," kata Safee melanjutkan. 

"Kita harus memperbaiki ini, siapa pun yang melakukannya harus bertanggung jawab," imbuhnya. 

Meski begitu, ada satu hal yang membuat Safee menepuk jidatnya sendiri perihal sikap dari tujuh pemain naturalisasi Malaysia. 

Ia menyatakan keheranannya, bagaimana mungkin seorang pesepak bola profesional tidak membaca dokumen penting terkait masa depannya. 

Dan lebih memilih mempercayakan hal itu kepada agen untuk menjalankan tanggung jawab profesional mereka. 

Hal ini mengacu pada pernyataan tujuh pemain naturalisasi ilegal kepada FIFA, bahwa mereka tidak membaca dokumen yang ditandatangani. 

Padahal dalam dokumen tersebut berisi pengakuan bahwa mereka fasih berbahasa Melayu dan mengklaim telah tinggal di Malaysia selama kurang lebih 10 tahun.

Heran dengan kebodohan para pemain tersebut, Safee Sali menekankan bahwa sebagai seorang profesional harus berhati-hati dan tahu apa yang akan ditandatangani. 

Sementara itu, FAM bersikeras membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Internasional (CAS). 

Dengan sokongan dana dari Tunku Ismail Idris (TMJ), tokoh utama program naturalisasi Timnas Malaysia. 

FAM berdalih mencari keadilan dan memastikan hak para pemain yang disanksi FIFA. 

Meski tak dipungkiri, banyak pihak yang meragukan kans Malaysia menang di Pengadilan Arbitrase. 

Justru nasib Malaysia diprediksi akan semakin terpuruk jika kembali menelan kekalahan di pengadilan ini. 

Menarik dinantikan seperti apa nasib Malaysia di Pengadilan CAS nanti, akankah selamat atau tambah sengsara.