Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bulu Tangkis Bulu Tangkis indonesia Featured Hendra Setiawan Kevin Sanjaya Nikolaus Joaquin Raymond Indra Spesial

    Kata Joaquin yang Kalahkan Idola, Fajar Alfian pada Australian Open 2025, Raymond Kagumi Kevin Sanjaya dan Hendra Setiawan tapi Punya Gaya Sendiri - Semua Halaman - Bolasport

    5 min read

     

    Kata Joaquin yang Kalahkan Idola, Fajar Alfian pada Australian Open 2025, Raymond Kagumi Kevin Sanjaya dan Hendra Setiawan tapi Punya Gaya Sendiri - Semua Halaman - Bolasport.com

    Kamis, 27 November 2025 | 00:00 WIB
    Penulis : 

    (Ki-Ka) Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dan Nikolaus Joaquin/Raymond Indra berpose bersama di podium setelah bertanding dalam final ganda putra di Australian Open 2025 di Sydney, Australia, Minggu (23/11/2025. (PBSI)

    BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Raymond Indra/Nikolaus Joaquin, mulai mendapat atensi setelah menjadi juara Australian Open 2025 karena dalam perjalanan menuju ke final mereka mengalahkan pemain unggulan.

    Hal ini berlanjut dengan menundukkan senior sendiri, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada partai puncak dalam debut pada turnamen Super 500.

    Raymond/Joaquin juga disebut permainannya seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang memiliki gaya permainan cepat.

    "Kalau positifnya pasti sata senang karena level kami disamakan dengan mereka. Mereka punya performa yang sangat baik, karier juga sangat baik," aku Joaquin kepada media, termasuk BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (26/11/2025).

    "Tetapi kalau dari saya sendiri, kalau bisa jangan terlalu disamakan. Maksudnya fokus saja kepada kami."

    "Karena dengan kami disamakan ketika ekspektasinya itu tidak sesuai, pasti akan menjadi beban bagi kami. Padahal, sebenarnya kami juga baru naik (leval). Jadi lebih baik lebih fokus ke kaminya saja."

    Meski begitu, dengan banyaknya sorotan kepada mereka, Raymond mengakuu tidak merasa terbebani.

    "Kalau sejauh saya rasa masih belum ada merasa tekanan. Saya juga ingin bertanding di turnamen Super 750, Super 1000. Ingin bermain seperti kemarin (Australian Open). Main tidak usah pakai beban bermain," ucap Raymond.

    Raymond/Joaquin juga menanggapi ulasan komentator BWF, Gillian Clark atau Oma Gil yang seperti melihat permainan Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Hendra Setiawan.

    "Pastinya cukup senang disandingkan dengan mereka yang sudah menjadi legenda ganda putra Indonesia," ucap Raymond yang setahun lebih tua dari Joaquin.

    "Ya senang saja mendapat perhatian beliau. Tetapi, beliau berpesan untuk jangan terlalu berekspetasi, ekspektasinya tolong dijaga. Jadi, lebih fokus ke kami saja," ucap Joaquin.

    "Awal tahun kami sebenarnya menargetkan 50 besar. Puji Tuhan kami bisa melebihi (peringkat ke-24)."

    "Ya pastinya senang, tetapi tidak mau puas saja sampai disini. Ingin lebih lagi ke depan," ujar Raymond.

    Disinggung soal atlet yang diidolakan, Joaquin ternyata mengidolakan Fajar Alfian.

    "Kalo saya pribadi kalo role model saya ke Hendra Setiawan. Kalo idola di permainan saya lebih ke A Fajar," ucap Joaquin.

    "Kenapa? Menurut saya dia permainannya bisa ditiru karena dia mainnya sangat pake taktis banget mainnya. Jadi saya suka melihat model permainannya A Fajar."

    "Koh Hendra susah ditiru karena dia 'Dewa'," ucap Joaquin tersenyum.

    "Kalau saya Koh Es (Hendra) sama Mas Kevin saja. Kalau dari permainannya, gaya saya sendiri. Tetapi saat melihat refleksnya, antisipasinya (Kevin) bagus."

    Joaquin mengungkapkan perasaannya bisa bertanding melawan idola pada final.

    "Pertama tidak berharap menang. Saya seperti bangga sama diri saya sendiri karena saya bisa melwaan idola saya sendiri," ucap Joaquin.

    "Jadi saya seperti 'wih kapan lagi nih ngelawan A Fajar kan. Jadi saya bermainnya senang sekali jadi kayak mau kasih perlawanan."

    "Waktu dari pertengahan tahun pada 2022 saya ada di wawancara, saya ditanya idolanya siapa? Saya bilang A Fajar. Terus dia(Fajar) menonton tayangan Youtubenya. Terus kirim ke saya. 'Wih siapa nih?"

    "Terus saya bilang 'Wah ke notice nih sama idola'. terus dia bercanda. Dia bilang 'ini pasti YOLO doang ya?' ("You Only Live Once" yang berarti "Kamu Hanya Hidup Sekali")"

    "Saya bilang tidak, karena A'Fajar memang idola saya.' Terus saya bilang minta baju, tetapi malah mendapat dua baju."

    Pelatih kepala ganda putra pelatnas PBSI, Antonius Budi Ariantho, mengungkapkan rencana Raymond/Joaquin tahun depan.

    Raymond/Joaquin juga melesat 8 posisi ke ranking ke-24 dunia setelah keberhasilan di Negeri Kanguru.

    Mereka meraihnya dalam jangka waktu 9 bulan sejak pertama kali diduetkan pada Singapore International Challenge 2025.

    "Saya rasa dengan hasil level 500 mereka sudah otomatis naik peringkat. Peringkat mereka sudah bisa bertanding di level Super 750, Super 1000 saya rasa sudah bisa, tinggal ditambah lagi latihannya, ditingkatin lagi," ucap Anton.

    "Tahun depan sudah bisa bermain di level utama karena tahun ini masih pemain pratama."

    Komentar
    Additional JS