Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bulu Tangkis Bulu Tangkis indonesia Featured Gregoria Mariska Tunjung Kumamoto Masters

    Hasil Final Kumamoto Masters 2025 - Berjuang hingga Akhir meski Dimusuhi Net, Gregoria Dapat Jempol dari Intanon - Semua Halaman - Bolasport

    4 min read

     

    Hasil Final Kumamoto Masters 2025 - Berjuang hingga Akhir meski Dimusuhi Net, Gregoria Dapat Jempol dari Intanon - Semua Halaman - Bolasport.com

    Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, saat tampil pada perempat final Kumamoto Masters 2025 di Kumamoto, Jepang, 14 November 2025.
    Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, saat tampil pada perempat final Kumamoto Masters 2025 di Kumamoto, Jepang, 14 November 2025. (PBSI)

    BOLASPORT.COM - Perjuangan tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, harus berakhir anti-klimaks setelah kekalahan tipis yang dialami di final Kumamoto Masters 2025.

    Gregoria Mariska Tunjung harus mengakui keunggulan mantan pemain nomor satu, Ratchanok Intanon (Thailand), pada final tunggal putri Kumamoto Masters 2025.

    Kesalahan sendiri dan sedikit kurang solid dalam reli membuat pemain yang sempat hiatus karena vertigo itu takluk dalam laga yang sengit.

    Pertandingan dimulai dengan kedua pemain menghadapi masalah masing-masing.

    Gregoria kurang bersahabat dengan net setelah rentetan eror yang terjadi karena kok membentur batas yang membelah bidang permainan itu.

    Di sisi lain, Intanon kurang akurat dalam pukulan memanjang ke area baseline. Tampak dia belum bisa mengatur kondisi angin.

    Namun, Intanon lebih berhasil dalam menggunakan keuntungan yang dimilikinya untuk memenangkan angka.

    Gregoria sebenarnya mendapat kesempatan di awal saat membalikkan keadaan dari 2-7 menjadi 9-7. Beberapa pengembalian Intanon yang keluar membantunya.

    Hanya saja, Pemain yang akrab disapa Jorji itu terpancing untuk mengadu pukulan depan dengan Intanon.

    Momentum berubah dengan Intanon memimpin perolehan angka dan tak tersusul sejak meraih keunggulan 13-12.

    Gim pertama menjadi milik mantan ratu bulu tangkis Thailand seiring kesalahan yang banyak dilakukan Gregoria di poin-poin tua. 

    Situasi belum berubah bagi Gregoria dengan pergantian sisi lapangan.

    Saat Intanon lebih percaya diri dengan pukulan-pukulan memanjang, Gregoria masih sulit menyeberangkan kok dalam antisipasi-antisipasi lembut.

    Permainan net Intanon memang apik.

    Gregoria hanya bisa tersenyum saat netting tipisnya masih bisa dikembalikan Intanon dengan backhand yang menyebang tipis ke sisi lainnya sehingga tertinggal 4-9.

    Gregoria menolak untuk menyerah. Selisih skor sejauh enam angka di 4-10 hampir dipangkas habis di 11-12.

    Tantangan lebih besar dihadapi Gregoria saat kembali tertinggal jauh di 13-18.

    Gregoria tidak patah semangat. Dia masih terlihat menikmati pertandingan dengan merayakan setiap poin yang diraih.

    Sayangnya, Gregoria kembali kalah solid di poin-poin kritis dari Intanon yang lebih berpengalaman. 

    Sebuah antisipasi memanjang yang jatuh di luar garis dari Gregoria memberi Intanon championship point dengan 20-16.

    Peluang yang hampir tertutup terus diperjuangkan Gregoria hingga smes lurusnya menghasilkan deuce 20-20.

    Intanon mengeluarkan magisnya lagi dengan netting silang sangat tipis hingga kok sempat menyentuh bibir net.

    Pengembalian yang dilakukan Gregoria sambil menjatuhkan badan tidak cukup untuk membuat kok kembali menyeberang. 

    Sambaran keras Intanon yang tidak dapat diantisipasi dengan baik oleh Gregoria menutup pertandingan yang alot.

    Gregoria kalah dengan skor 16-21, 20-22. Intanon menunjukkan apresiasi dengan memberi jempol kepada Jorji.

    Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
    Komentar
    Additional JS