BOLASPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Yohanes Saut Marcellyno, tampil memukau pada awal laga babak 32 besar Australian Open 2025 tetapi sayangnya berujung antiklimaks.

Saut hampir saja membuat kejutan tatkala berkasi di Sydney Olympic Park, Sydney, Australia, Rabu (19/11/2025).

Dia nyaris mengalahkan tunggal putra India, HS. Prannoy yang jauh lebih senior dan mantan penghuni ranking 10 besar dunia.

Prannoy juga dikenal berkat aksinya yang sering membuat tunggal putra Indonesia kewalahan, bagkan dia juga pernah menjadi penakluk Viktor Axelsen saat Axelsen sedang kuat-kuatnya pada Kejuaraan Dunia 2023 lalu.

Semula, Saut sukses membuat Prannoy tak berkutik bahkan merebut rantai 11 poin untuk unggul telak 21-4 tetapi sayangnya keganasan dia diredam di dua gim berikutnya hmyang akhirnya berakhir getir untuk Merah Putih. 

Kekalahan Saut menyebabkan derbi Indonesia batal terwujud karena pemenang laga ini akan bertemu Alwi Farhan pada babak 16 besar.

Saut memulai gim pertama dengan sangat meyakinkan. Dia membuag Prannoy yang lebih senior justru tak berdaya.

Kecekatan dan agresivitas Saut lebih unggul saat Prannoy dipaksa terus bertahan. Saut yang lebih unggul dalam menyetir kendali laga.

Tunggal putra Indonesia itu memimpin jauh bahkan hingga 9-4 dan 11-4.

Setelah interval, di sinilah momen luar biasa terjadi.

Entah apa yang dirasakan Prannoy, tetapi dia benar-benar seperti mati kutu di hadapan Saut.

Saut melenggang dan meraih 11 poin beruntun sampai meraih kesempatan game point 20-4.

Prannoy dibuat terpaku di angka 4. Semuanya hanya bisa dia ladeni dengan pertahanan dan pukulan ke atas, seakan pasrah dengan serangan bertubi Saut.

Saut sempat melakukan beberapa kesalahan, tapi itu tidak menghentikannya untuk merebut gim kesatu dengan skor satu digit, 21-6.

Pada gim kedua, Saut mendapat perlawanan lebih dari Prannoy. Margin skor berjarak satu angka saja hingga kedudukan imbang 6 sama.

Prannoy merebut kendali serangan dan meninggalkan Saut dengan keunggulan 11-8 di interval.

Saut mulai terus ditekan jagoan India itu hingga tertinggal 10-14 dan kalah 12-21.

Pada awal gim ketiga, skornya ketat lagi. Saut dibikin kewalahan. Dia terkunci di angka 4 cukup lama sampai tertinggal 4-9 bahkan 6-12.

Gim ketiga menjadi milik Prannoy, dia berhasil menunjukkan ketajaman dan kematangan dia dalam mengatasi tekanan Saut.

Sedangkan Saut sendiri terus mulai goyah kehilangan kepercayaan diri seiring jauhnya jarak skor. 

Kemenangan super telaknya di gim pertama seakan hanya jadj 'pemanasan' bagi Prannoy, Saut kalah dengan skor akhir 21-4, 12-21, 17-21.