Guardiola Serukan Publik Catalonia Penuhi Stadion untuk Laga Amal Palestina - SindoNews
2 min read
Guardiola Serukan Publik Catalonia Penuhi Stadion untuk Laga Amal Palestina
Sabtu, 15 November 2025 - 08:18 WIB
A
A
A
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola , kembali menyuarakan solidaritasnya terhadap rakyat Palestina. Menjelang laga amal akhir pekan ini, ia mengajak masyarakat Catalonia hadir beramai-ramai memberi dukungan dalam pertandingan yang ia sebut “lebih dari sekadar permainan”.
Pertandingan persahabatan tersebut dijadwalkan berlangsung pada 15 dan 18 November. Tim nasional Palestina akan menghadapi dua kesebelasan dari wilayah Catalonia dan Basque — dua daerah di Spanyol yang memiliki identitas kuat dan gerakan separatis yang sudah lama mengakar. Kedua region itu sepakat menggelar pertandingan amal untuk penggalangan dana bagi warga Palestina.
Baca Juga: 5 Pelatih Termahal di Liga Inggris 2025, Guardiola Kantongi Rp337 Miliar
Dalam video imbauannya, Guardiola menegaskan laga ini digelar sebagai penghormatan bagi lebih dari 400 atlet Palestina yang tewas di Gaza. Ia menyebut Barcelona sebagai “kota perdamaian” dan menyampaikan bahwa pertandingan ini merupakan “seruan solidaritas” terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi sejak perang meletus di Jalur Gaza pada Oktober 2023, yang kini telah menewaskan lebih dari 69.000 warga Palestina.
Seruan Guardiola langsung mendapat sambutan luas di media sosial. Banyak warganet memuji keberanian sang pelatih menggunakan panggung sepak bola untuk menyuarakan isu kemanusiaan. “Andai lebih banyak figur sepak bola setenar Pep punya integritas seperti ini,” tulis seorang pengguna. “Sebagai fan Liverpool, saya salut — dan hari ini saya tambah satu alasan untuk menghormatinya,” tulis lainnya.
Laga amal ini diprediksi dipadati ribuan penonton, seiring semakin banyak organisasi olahraga dan tokoh publik memanfaatkan olahraga sebagai medium kampanye perdamaian. Guardiola sendiri dalam beberapa bulan terakhir semakin vokal. Oktober lalu, ia mendukung demonstrasi pro-Palestina di Barcelona dan menyerukan publik untuk mendesak pemerintah mengambil tindakan nyata.
“Gaza hancur. Warga berjuang tanpa tempat berlindung, tanpa air, tanpa obat. Hanya masyarakat sipil yang terorganisasi yang dapat menyelamatkan nyawa,” ujarnya.
Tekanan terhadap badan sepak bola Eropa juga meningkat. UEFA didesak menjatuhkan sanksi kepada Israel atas pelanggaran hak asasi manusia. Sejumlah atlet ternama — termasuk Paul Pogba, Hakim Ziyech, dan Anwar el-Ghazi — mengirim surat kepada Presiden UEFA Aleksander Ceferin agar federasi memutus kerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Israel. Situasi di Gaza yang telah meluluhlantakkan stadion dan fasilitas olahraga menambah sorotan terhadap dunia sepak bola Eropa.
Guardiola sebelumnya juga menyinggung soal Gaza ketika menerima gelar doktor kehormatan dari University of Manchester pada Juni lalu. “Apa yang terjadi di Gaza menyakitkan seluruh tubuh saya,” katanya.
Dengan semakin banyak suara dari dunia olahraga yang muncul, laga amal di Catalonia dan Basque akhir pekan ini tidak hanya menjadi pertandingan persahabatan, melainkan momentum simbolis yang mencerminkan kepedulian global terhadap nasib Palestina.
Pertandingan persahabatan tersebut dijadwalkan berlangsung pada 15 dan 18 November. Tim nasional Palestina akan menghadapi dua kesebelasan dari wilayah Catalonia dan Basque — dua daerah di Spanyol yang memiliki identitas kuat dan gerakan separatis yang sudah lama mengakar. Kedua region itu sepakat menggelar pertandingan amal untuk penggalangan dana bagi warga Palestina.
Baca Juga: 5 Pelatih Termahal di Liga Inggris 2025, Guardiola Kantongi Rp337 Miliar
Dalam video imbauannya, Guardiola menegaskan laga ini digelar sebagai penghormatan bagi lebih dari 400 atlet Palestina yang tewas di Gaza. Ia menyebut Barcelona sebagai “kota perdamaian” dan menyampaikan bahwa pertandingan ini merupakan “seruan solidaritas” terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi sejak perang meletus di Jalur Gaza pada Oktober 2023, yang kini telah menewaskan lebih dari 69.000 warga Palestina.
Seruan Guardiola langsung mendapat sambutan luas di media sosial. Banyak warganet memuji keberanian sang pelatih menggunakan panggung sepak bola untuk menyuarakan isu kemanusiaan. “Andai lebih banyak figur sepak bola setenar Pep punya integritas seperti ini,” tulis seorang pengguna. “Sebagai fan Liverpool, saya salut — dan hari ini saya tambah satu alasan untuk menghormatinya,” tulis lainnya.
Laga amal ini diprediksi dipadati ribuan penonton, seiring semakin banyak organisasi olahraga dan tokoh publik memanfaatkan olahraga sebagai medium kampanye perdamaian. Guardiola sendiri dalam beberapa bulan terakhir semakin vokal. Oktober lalu, ia mendukung demonstrasi pro-Palestina di Barcelona dan menyerukan publik untuk mendesak pemerintah mengambil tindakan nyata.
“Gaza hancur. Warga berjuang tanpa tempat berlindung, tanpa air, tanpa obat. Hanya masyarakat sipil yang terorganisasi yang dapat menyelamatkan nyawa,” ujarnya.
Tekanan terhadap badan sepak bola Eropa juga meningkat. UEFA didesak menjatuhkan sanksi kepada Israel atas pelanggaran hak asasi manusia. Sejumlah atlet ternama — termasuk Paul Pogba, Hakim Ziyech, dan Anwar el-Ghazi — mengirim surat kepada Presiden UEFA Aleksander Ceferin agar federasi memutus kerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Israel. Situasi di Gaza yang telah meluluhlantakkan stadion dan fasilitas olahraga menambah sorotan terhadap dunia sepak bola Eropa.
Guardiola sebelumnya juga menyinggung soal Gaza ketika menerima gelar doktor kehormatan dari University of Manchester pada Juni lalu. “Apa yang terjadi di Gaza menyakitkan seluruh tubuh saya,” katanya.
Dengan semakin banyak suara dari dunia olahraga yang muncul, laga amal di Catalonia dan Basque akhir pekan ini tidak hanya menjadi pertandingan persahabatan, melainkan momentum simbolis yang mencerminkan kepedulian global terhadap nasib Palestina.
(sto)