Siap – Bukan hanya karena prestasi di AFC Champions League Two (ACL 2), tapi juga karena rumor besar.

Klub berjuluk Maung Bandung itu disebut bakal bergabung dalam jaringan raksasa sepak bola dunia, City Football Group (CFG), pemilik Manchester City.

Kabar ini mencuat setelah performa luar biasa Persib yang kini memimpin Grup G Liga Champions Asia 2 dengan torehan 10 poin dari empat laga.

Di saat bersamaan, keberhasilan Persib turut mendongkrak posisi Super League Indonesia, yang kini melampaui Liga Malaysia dalam peringkat kompetisi Asia.

Lantas, benarkah kabar pemilik Manchester City bakal membeli Persib Bandung?

Geser Liga Malaysia di Asia

Persib dibayangi Borneo FC di jalur juara

Kemenangan Persib atas Bangkok United dan Lion City Sailor bukan hanya prestasi klub, tapi juga kemenangan bagi sepak bola Indonesia.

Data AFC menunjukkan, Liga Indonesia kini naik ke peringkat 22 Asia, melewati Malaysia yang turun ke posisi 23.

Artinya, musim depan Indonesia berpeluang mendapat dua slot di ACL 2, termasuk satu melalui jalur playoff.

“Persib menjadi simbol kebangkitan sepak bola Indonesia,” ujar analis sepak bola Asia, Lim Wei Han, dikutip dari Big Match ID.

“Kemenangan di Bangkok mematahkan kutukan 30 tahun tanpa menang atas klub Thailand.”

Kutukan 30 Tahun Terpecahkan

Persib bantu naikkan ranking Liga Indonesia

Terakhir kali Persib menumbangkan klub Thailand terjadi pada 1996, saat mengalahkan Bangkok Bank 2-0 di Asian Club Championship.

Sejak itu, Maung Bandung tak pernah menang lagi atas tim Negeri Gajah Putih — hingga akhirnya mematahkan rekor tersebut tahun ini.

Kemenangan itu juga mencatatkan rekor engagement digital luar biasa.

Highlight laga Persib vs Bangkok United di kanal RCTI Sports ditonton lebih dari 1,1 juta kali, melampaui highlight pertandingan Al Nassr yang diperkuat Cristiano Ronaldo.

Atmosfer stadion juga mencatat sejarah.

Pertandingan Persib vs Lion City Sailor di Bandung dihadiri lebih dari 13 ribu Bobotoh, jumlah penonton tertinggi dalam kompetisi ini.

Investor Global Berebut

Performa cemerlang Persib menarik perhatian dunia bisnis sepak bola.

Beberapa investor asing dikabarkan mulai melirik, termasuk perusahaan Jerman Alliance Group, investor asal Singapura, dan bahkan City Football Group (CFG).

Menurut laporan internal, pertemuan informal antara perwakilan Persib dan CFG terjadi di Bangkok pada Oktober lalu.

Pertemuan itu juga dihadiri perwakilan klub Jepang Yokohama F. Marinos—anggota jaringan CFG.

City Football Group sendiri membawahi 13 klub di berbagai negara, mulai dari Manchester City (Inggris), Girona FC (Spanyol), hingga Mumbai City (India).

Jika Persib benar-benar masuk ke jaringan ini, klub kebanggaan Jawa Barat itu akan menjadi tim Asia Tenggara pertama di bawah manajemen CFG.

Selain rumor CFG, Persib juga telah menjalin kerja sama resmi dengan Olympique de Marseille dalam bidang publikasi digital dan pertukaran konten.

Persib Jadi Magnet Asia

Keberhasilan Persib menembus level Asia tak hanya mengangkat pamor klub, tapi juga mengubah persepsi publik terhadap sepak bola Indonesia.

Tanpa pemain bintang dunia, Persib mampu menandingi popularitas Al Nassr dalam hal tayangan streaming dan interaksi digital.

Kini, dengan kombinasi performa di lapangan dan nilai komersial yang terus naik, Persib berdiri sejajar dengan klub-klub besar Asia.

Dan bila rumor bergabung dengan City Football Group benar terbukti, sejarah baru sepak bola Indonesia akan dimulai — dari Bandung, lewat Maung.