Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home CAS FAM Featured Sepak Bola Sepak Bola Internasional Spesial Timnas Malaysia

    FIFA Sudah Kantongi Bukti Seterang Matahari, FAM Masih Ngeyel Lanjut ke CAS untuk Kasus 7 Pemain Bodong Timnas Malaysia - Semua Halaman - Bolasport

    7 min read

     

    FIFA Sudah Kantongi Bukti Seterang Matahari, FAM Masih Ngeyel Lanjut ke CAS untuk Kasus 7 Pemain Bodong Timnas Malaysia - Semua Halaman - Bolasport.com

    Selasa, 4 November 2025 | 07:15 WIB
    Penulis : 

    Banding Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kepada FIFA untuk kasus pemain naturalisasi mereka telah ditolak. (FAM.ORG.MY)

    BOLASPORT.COM - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah menerima kabar penolakan banding yang diajukan terkait skandal pemalsuan dokumen pemain naturalisasi kepada FIFA.

    Komite Banding FIFA telah merilis putusan terbaru tentang pelanggaran pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait pemalsuan dokumen oleh FAM dan 7 pemain naturalisasi Timnas Malaysia pada Senin (3/11/2025).

    Adapun 7 pemain yang diperkarakan yaitu Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.

    Komite Banding FIFA menolak seluruh permintaan FAM untuk lepas dari hukuman yang diberikan Komite Disiplin pada 25 September lalu.

    Artinya, Komite Banding memperkuat keputusan Komite Disiplin FIFA yang mencakup tiga poin untuk FAM dan Timnas Malaysia yaitu:

    1. Asosiasi Sepak Bola Malaysia telah diperintahkan untuk membayar denda sebesar 350.000 franc Swiss kepada FIFA.
    2. Para pemain Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, João Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano masing-masing diperintahkan untuk membayar denda sebesar 2.000 franc Swiss kepada FIFA.

    Kini FIFA dalam pernyataan resminya memberikan kesempatan kepada FAM dan para pemain untuk meminta salinan keputusan Komite Banding dan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

    "FAM dan para pemain telah diberitahu tentang ketentuan keputusan tersebut hari ini. Mereka memiliki waktu sepuluh hari untuk meminta salinan lengkap keputusan dari Komite Banding FIFA dan setelah pemberitahuan ini, para pihak akan memiliki waktu 21 hari untuk kemungkinan mengajukan banding di hadapan Pengadilan Arbitrase Olahraga," demikian pernyataan FIFA.

    FAM dalam pernyataan resminya siap mengajukan surat resmi kepada FIFA untuk membuat rincian lengkap dan alasan tertulis atas keputusan Komite Banding.

    Selanjutnya, FAM bakal menaikkan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga.

    "FAM akan menulis surat kepada FIFA untuk mendapatkan rincian lengkap dan alasan tertulis atas keputusan tersebut sebelum mengambil langkah selanjutnya yaitu mengajukan banding ke CAS," tulis FAM dalam akun resmi mereka.

    FAM bersikeras memperjuangkan hak 7 pemain tersebut untuk tetap bermain di tingkat internasional bersama Malaysia.

    "Ini adalah pertama kalinya FAM menghadapi situasi seperti ini dan pengacara serta manajemen kami sangat terkejut dengan keputusan tersebut."

    "Namun, FAM akan terus memperjuangkan hak-hak para pemain dan kepentingan sepak bola Malaysia di tingkat internasional," pungkasnya.

    Berdasarkan pernyataan resmi FIFAFAM punya waktu maksimal selama sebulan untuk mengajukan banding kepada CAS.

    CAS menjadi harapan terakhir pihak FAM dan tujuh pemain Timnas Malaysia untuk bebas dari sanksi FIFA.

    Namun, FAM diperkirakan sulit untuk lepas dari sanksi karena pihak FIFA sudah mengantongi bukti yang sangat telak dalam kasus ini.

    Selain itu, ada media internasional yang mengonfirmasi temuan FIFA.

    Salah satu contohnya adalah media asal Argentina, Capital de Noticias, sudah melampirkan bukti bahwa Facundo Garces tidak memiliki darah Malaysia sama sekali melalui akta kelahiran sang kakek yang sesuai temuan FIFA.

    Selain itu, sosok Hector Hevel juga memicu perhatian warganet Indonesia karena lahir di Belanda yang terkenal sebagai negara yang memiliki pencatatan sipil yang sangat rapi dan datanya bisa diakses di internet.

    Proses naturalisasi mayoritas para pemain diaspora Timnas Indonesia juga terbantu oleh catatan sipil Belanda.

    Dalam catatan resmi yang diajukan oleh FAM, Hector Hevel punya darah Malaysia dari kakeknya bernama Hendrik Jan Hevel yang lahir di Melaka pada 3 Februari 1933.

    Namun, FIFA membantah hal tersebut bahwa Hendrik Jan Hevel lahir di Kota Den Haag, Belanda.

    Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
    Komentar
    Additional JS