Dengan populasi hanya 185.487 jiwa, Curacao melampaui rekor Islandia—yang tampil di Piala Dunia 2018—sebagai negara dengan jumlah penduduk paling sedikit yang pernah tampil di turnamen terbesar jagat sepak bola. Sebagai pembanding, jumlah penduduk kelurahan Lenteng Agung sebanyak 120 ribu orang di tahun 2021.

Bagi skuat kecil dari Karibia itu, sebuah hasil imbang sudah cukup. Namun drama tetap hadir di menit akhir. Jamaika sempat mendapat penalti di masa tambahan waktu babak kedua, sebelum VAR membatalkan keputusan tersebut dan menyelamatkan tiket Curacao menuju Piala Dunia 2026.

Baca Juga: 5 Generasi Emas Sepak Bola yang Gagal Angkat Trofi Piala Dunia

Suporter Curacao yang hadir di Kingston pun merayakan momen bersejarah itu bak kemenangan final. Para pemain berpelukan, menangis, dan mengangkat bendera biru-kuning mereka tinggi-tinggi—momen yang langsung menjadi salah satu kisah paling ikonik dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.

Tahun ini menjadi edisi penuh kejutan. Sebelum Curacao, Cape Verde—dengan penduduk sekitar 525.000 jiwa—sudah memastikan debut mereka. Yordania dan Uzbekistan pun akan tampil untuk pertama kalinya di putaran final.

Curacao sebenarnya hampir terlempar dari puncak grup. Namun keputusan VAR di masa krusial dan hasil laga lain membuat mereka bertahan sebagai juara grup Concacaf.

Piala Dunia 2026 akan menjadi edisi pertama dengan 48 peserta, memberikan lebih banyak slot bagi negara-negara dari berbagai konfederasi. Dengan Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko otomatis lolos sebagai tuan rumah, Concacaf memiliki tiga tiket langsung dan dua jalur playoff.

Beberapa kejutan pun muncul: Honduras dan Kosta Rika, dua kekuatan tradisional Concacaf, gagal lolos sama sekali.

Dua tiket terakhir ke Piala Dunia 2026 akan diperebutkan pada Maret 2026 dalam turnamen mini di Amerika Utara. Enam peserta playoff adalah: Bolivia (CONMEBOL), DR Kongo (CAF), Irak (AFC), Kaledonia Baru (OFC), Jamaika (Concacaf, Suriname (Concacaf).

(sto)