BOLASPORT.COM - Menpora Malaysia Hannah Yeoh akan mengurangi anggaran FAM setelah kasus naturalisasi ilegal diungkap oleh FIFA.

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mendapatkan hantaman bertubi-tubi setelah melakukan naturalisasi serampangan.

FAM sedang dihukum FIFA akibat kasus tujuh pemain naturalisasi ilegal yang membela timnas Malaysia.

Pada September 2025, Komisi Disiplin FIFA menjatuhkan sanksi pada FAM dan tujuh pemain tersebut.

Pada November 2025, Komisi Banding FIFA menguatkan putusan tersebut saat menolak banding dari FAM.

PSSI-nya Malaysia itu kini tengah mencoba peluang tipis mengajukan banding ke CAS.

Apabila ditolak, hukuman FIFA harus dijalankan dan timnas Malaysia pun terancam mendapatkan pengurangan poin.

Pasukan Peter Cklamovski kini sedang memuncaki Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 dengan 15 poin.

Apabila CAS menolak banding dan AFC menjatuhkan hukuman pengurangan poin, timnas Malaysia dalam bahaya besar gagal lolos ke Piala Asia 2027.

Sanksi sosial dari fans sepak bola negeri jiran sudah melanda, FAM dikritik sana-sini di media sosial.

Lebih dari itu, kini ancaman datang dari Kementerian Belia dan Sukan (Pemuda dan Olahraga) yang dipimpin Hannah Yeoh.

Untuk diketahui, Menpora dan Ketum FAM tidak dijabat orang yang sama, tidak seperti yang terjadi di Indonesia.

Menpora Malaysia Hannah Yeoh mengancam menyembelih anggaran FAM yang dipimpin Plt Presiden Datuk Wira Mohd Yusoff bin Haji Mahadi.

"Untuk saat ini saya hanya bisa menyarankan supaya tiada lagi dana tambahan disalurkan," ucap Hannah Yeoh kepada Astro Arena.

Yeoh merujuk pada dana dari Kemenpora yang sudah dikucurkan untuk persiapan SEA Games 2025.

"Fokus dulu untuk membantu pasukan timnas dan memastikan evaluasi dijalankan."

Lebih lanjut, Yeoh menginginkan protokol baru naturalisasi pemain, agar tak ada lagi pemalsuan dokumen.

"Hannah juga mengumumkan bahwa protokol peninjauan baru untuk atlet naturalisasi akan diterapkan," tulis Makanbola.com.

"Langkah ini bertujuan untuk memulihkan kepercayaan publik setelah berbagai masalah yang melanda FAM."