Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Australian Open Bulu Tangkis Bulu Tangkis indonesia Featured Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu Jafar Hidayatullah

    Australian Open 2025 - Wakil Thailand Tak Menyesal Beri Jafar/Felisha Karpet Merah untuk Balas Dendam kepada Unggulan Malaysia - Semua Halaman - Bolasport

    4 min read

     

    Australian Open 2025 - Wakil Thailand Tak Menyesal Beri Jafar/Felisha Karpet Merah untuk Balas Dendam kepada Unggulan Malaysia - Semua Halaman - Bolasport.com


    Aksi ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, pada babak semifinal Australian Open 2025 di Quaycentre, Olympic Boulevard, Sydney, Sabtu (22/11/2025). (PBSI)

    BOLASPORT.COM - Kekalahan dari Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu pada semifinal Australian Open 2025 meninggalkan kesan untuk Jhenicha Sudjaipraparat.

    Sebagai salah satu andalan Thailand di ganda campuran Australian Open 2025, langkah Sudjaipraparat terhenti pada fase empat besar bersama sang partner Ruttanapak Oupthong.

    Unggulan ketiga dalam turnamen BWF Super 500 itu tak bisa melangkah jauh tatkala berjumpa wakil Indonesia Jafar/Felisha pada hari Sabtu (22/11/2025).

    Berlaga di Sydney Olympic Park, Sydney, Australia, Oupthong/Sudjaipraparat tumbang di tangan unggulan kedua tersebut melalui rubber game 21-19, 13-21, 14-21.

    Dengan hasil kekalahan dari laga bertempo 88 menit tersebut membuat Oupthong/Sudjaipraparat harus rela Jafar/Felisha berhasil menuntaskan misi revans.

    Pasangan peringkat ke-12 dunia itu sebelumnya berhasil mengalahkan Jafar/Felisha tatkala berjumpa pada babak perempat final Hylo Open 2025.

    Selepas menjalani duel sengit melawan pasangan peringkat ke-11 dunia itu, Sudjaipraparat merasa tidak menyesal lantaran sudah menunjukkan segala kemampuannya di lapangan.

    Jafar/Felisha diakui memang tampil lebih baik darinya terutama pada gim kedua dan ketiga yang konsisten dalam menjaga ritme serta fokus hingga akhir.

    Dalam kesempatan yang sama, Sudjaipraparat juga tak lupa melayangkan apresiasi kepada para penonton yang membuatnya termotivasi mencetak poin demi poin.

    Terlepas dari hasil mengecewakan ini, dukungan yang telah diberikan membuat Sudjaipraparat bisa sedikit bertahan menghadapi rasa lelah dalam membendung keganasan Jafar/Felisha.

    "Kami sudah memberikan yang terbaik di lapangan tadi," kata Sudjaipraparat, melalui laman resmi BWFBadminton.

    "Tidak ada yang perlu disesali, dukungan dari penonton sangat membantu di lapangan, meskipun kami sudah sangat lelah," tuturnya menambahkan.

    Sementara itu, kemenangan ini membuat Jafar/Felisha mendapatkan karpet merah untuk menjalani misi balas dendam di laga final.

    Di partai puncak Australian Open 2025, label duel ideal akan tersaji usai Jafar/Felisha berjumpa unggulan 1 asal Malaysia Chen Tang jie/Toh Ee Wei.

    Laga melawan juara dunia 2025 yang dilatih oleh Nova Widianto itu akan menjadi ujian konsistensi bagi performa Jafar/Felisha.

    Terlebih lagi, mereka belum berhasil meraih satu pun kemenangan dari total empat kesempatan melawan Chen/Toh sejauh ini.

    Melihat catatan yang kurang baik, Jafar Hidayatullah menegaskan pada laga final melawan Chen/Toh dia akan nothing to lose alias berjuang habis-habisan.

    "Besok main saja, nothing to lose lawan Chen/Toh. Sudah laga final jadi harus berjuang," kata Jafar melalui siaran PBSI yang diterima BolaSport.com.

    Untuk pertandingan menghadapi Oupthong/Sudjaipraparat, Jafar mengaku kekalahan pada gim pertama memberinya banyak pelajaran sehingga dia berhasil bangkit.

    "Tadi di gim pertama kami sudah unggul tapi karena terburu-buru ingin menyelesaikan di poin kritis jadi malah tersusul dan kalah," kata Jafar menjelaskan.

    "Di gim kedua dan ketiga kami mencoba lagi, tidak mau kalah karena kemarin juga sudah mengalami kalah di gim pertama tapi bisa ambil gim kedua dan ketiga, ini yang tadi kami lakukan lagi," imbuhnya.

    Sementara itu, Felisha merasa senang karena berhasil menaklukkan Oupthong/Sudjaipraparat setelah sebelumnya tumbang di Hylo Open 2025 lalu.

    Perasaannya semakin tenang setelah mampu mengamankan tiket untuk lolos ke turnamen penutup tahun, BWF World Tour Finals 2025.

    "Bersyukur banget, Puji Tuhan bisa lolos ke World Tour Finals," ucap Felisha.

    "Ini kesempatan yang kami nantikan juga dalam beberapa pertandingan terakhir, banyak kepikiran juga setiap mau main."

    "Akhirnya lolos, lega dan lepas rasanya, senang juga bisa revans dari pasangan Thailand," tuturnya menambahkan.

    Komentar
    Additional JS