BOLASPORT.COM - Penasihat Semen Padang, Andre Rosiade, bercerita bahwa tim berjulukkan Kabau Sirah itu hampir mau dijual.

Momen itu datang ketika Semen Padang degradasi dari Liga 1 2019 ke Liga 2 2020.

Mendengar Semen Padang mau dijual membuat Andre Rosiade marah.

Ia merasa manajemen Semen Padang saat itu tidak menghargai suporter yang sangat setia mendukung klub tersebut.

Perlu diketahui, setelah sekian lama bermain di Liga 2, Semen Padang akhirnya promosi ke Liga 1 2019.

Kekuatan Semen Padang untuk tampil di kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia runtuh.

Baru satu musim naik kasta, Semen Padang kembali degradasi pada akhir Liga 1 2019.

Semen Padang duduk di posisi ke-17 dengan mengemas 32 poin dan turun kasta bersama Kalteng Putra serta Badak Lampung FC.

Melihat prestasi menurun, manajemen berniat untuk menjual Semen Padang.

Andre Rosiade bergerak cepat meminta manajemen untuk membatalkan niat jahatnya tersebut.

"Saya ini bukan pemilik klub sepak bola dan saya hanya suporter Semen Padang, tim kebanggaan kampung saya, kebangaaan warga Minang," kata Andre Rosiade dilansir BolaSport.com dari YouTube Dokter Richard Lee.

"Saya sudah menjadi penasihat Semen Padang sejak 2010, dulu tim ini uangnya banyak tapi lama kelamaan turun terus."

"Hingga akhirnya pada akhir 2019, ada rencana Semen Padang mau dijual di awal 2020."

"Saya melakukan pembelaan intervensi supaya tidak dijual," ucapnya menambahkan.

Setelah mendapatkan saran dari Andre Rosiade, Semen Padang akhirnya tidak dijual.

Semen Padang kembali promosi ke Liga 1 2024/2025 bersama PSBS Biak dan Malut United.

Andre Rosiade menambahkan, sebagai konsekuensi tidak dijual, ia harus terlibat aktif mencari uang pendanaan agar Semen Padang tetap eksis.

Hal tersebut sudah dilakukan oleh Andre Rosiade sejak 2020.

"Sudah lima musim saya yang bertanggung jawab agar tim ini dapat berkompetisi sejak 2020."

"Sudah mau enam musim saya membantu tanpa memiliki Semen Padang."

"Orang punya banyak uang biasa, tapi orang gila yang mau bakar uang untuk sepak bola di Padang ya hanya Andre Rosiade," ucap polikus Gerindra tersebut.

Meski menjadi penasihat, Andre Rosiade tidak ikut campur dalam urusan manajemen Semen Padang, baik menentukan pelatih.

Tugas Andre Rosiade yakni mencari uang untuk bayar gaji pelatih, pemain, dan pengeluaran pertandingan tandang.

"Saya sudah kerjakan tugas saya di tim ini selama enam musim bersama."

"Saya hanya ikut cawe-cawe pada musim lalu dimana Semen Padang mau degradasi."

"Saya protes ke operator untuk melakukan laporan yang merugikan Semen Padang."

"Setelah selamat dari degradasi, musim ini saya tidak cawe-cawe lagi," kata Andre Rosiade.

Kini di Super League 2025/2026, Semen Padang kembali duduk di zona degradasi. 

Pergantian pelatih sudah dilakukan dari Eduardo Almeida ke Dejan Antonic.

Sekarang, tinggal Dejan Antonic melakukan evaluasi terhadap kinerja pemain sebelum putaran kedua.