UEFA Tunda Keputusan Sanksi Israel, FIFA Cuma Bisa Tunggu Aksi Donald Trump - Semua Halaman - Bolasport
UEFA Tunda Keputusan Sanksi Israel, FIFA Cuma Bisa Tunggu Aksi Donald Trump - Semua Halaman - Bolasport.com
Timnas Israel masih berpeluang tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah UEFA menunda jajak pendapat untuk menentukan nasib mereka terkait tuntutan pencoretan dari kejuaraan internasional. (ATTILA KISBENEDEK/AFP)
BOLASPORT.COM - Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) menunda proses jajak pendapat guna menentukan nasib Israel dalam keikutsertaan mereka di kancah internasional.
Sebelumnya, otoritas sepak bola Benua Biru dilaporkan bakal mengadakan rapat darurat pekan ini untuk membahas wacana pemberian sanksi bagi Israel berdasarkan hasil voting di antara anggotanya.
Hal itu agenda krusial di tengah tuntutan luas dari banyak pihak yang meminta pencoretan timnas Israel maupun klub mereka dari berbagai kompetisi.
Akan tetapi, publik yang kontra Israel harus menelan kekecewaan jika menyikapi perkembangan situasi ini.
Rabu (1/10/2025), Komite Eksekutif UEFA dikabarkan setuju menunda proses pemungutan suara tersebut.
Badan pimpinan Aleksander Ceferin memang belum mengonfirmasi ataupun membantah laporan soal jajak pendapat itu, tetapi seperti apa sikap mereka sudah diungkap Wakil Presiden FIFA, Victor Montagliani.
Keputusan UEFA menangguhkan voting dilakukan guna memberikan kesempatan bagi upaya terbaru Presiden AS, Donald Trump, dalam misinya mengakhiri konflik di Gaza.
"UEFA mengatakan bahwa mereka akan menunda pemungutan suara dan menunggu rencana perdamaian," ujar Montagliani, dikutip BolaSport.com dari The Athletic.
Pria 60 tahun yang juga menjabat Presiden CONCACAF itu menjelaskan bahwa FIFA tidak bisa bertindak sebagai pengambil keputusan terakhir.
Walaupun secara hierarki FIFA paling tinggi, ia menilai UEFA yang harus menangani masalah Israel karena berada dalam wilayah otorita mereka.
Urusan jadi pelik karena Trump sendiri memiliki kedekatan dengan Israel maupun petinggi FIFA.
Wewenangnya semakin kuat mengingat status Trump sebagai presiden di negara tuan rumah Piala Dunia 2026.
"Israel adalah anggota UEFA, dan sama seperti jika saya harus menangani anggota di wilayah saya karena alasan apa pun, itu adalah keputusan mereka," lanjut Montagliani.
"Israel adalah anggota mereka, mereka harus menangani hal itu."
"Ssaya menghormati bukan hanya prosesnya, tetapi juga keputusan apa pun yang mereka ambil," ucap pria asal Kanada.
Keputusan penangguhan dari UEFA ini terbit pada hari yang sama dengan kiriman surat Amnesty International (AI) kepada dua otoritas sepak bola bersangkutan.
Organisasi pembela HAM berbasis di Inggris itu mendesak FIFA dan UEFA untuk segera mencoret tim nasional maupun klub Israel.
Mereka juga menuntut Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) menyetop partisipasi tim-tim asal pemukiman ilegal di Tepi Barat untuk bermain di kompetisi domestiknya.

"Saat tim nasional sepak bola mereka bersiap untuk menjalani Kualifikasi Piala Dunia melawan Norwegia dan Italia, Israel terus melakukan genosida terhadap Palestina di Jalur Gaza," kata Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard.
"Lebih dari 800 atlet, pemain, dan pejabat olahraga termasuk di antara lebih dari 65.000 orang yang dibunuh oleh pasukan Israel dalam kampanye penghancuran massal, pengusiran paksa, dan kelaparan terhadap warga sipil."
"Pada saat yang sama, Israel secara brutal memperluas pemukiman ilegalnya dan melegitimasi pos-pos ilegal di Tepi Barat sebagai bagian dari pendudukan ilegalnya atas wilayah Palestina."
"Sangat memalukan bahwa IFA masih mengizinkan klub-klub dari pemukiman tersebut untuk terus bermain di liga-liganya, meskipun telah menerima peringatan berulang kali selama lebih dari satu dekade," lanjut dia.
Reaksi lambat UEFA menuai kritik tajam karena bertolak belakang dengan sikap mereka saat mencoret Rusia akibat konflik militer versus Ukraina.
Dengan mundurnya perkembangan kasus ini, timnas Israel di atas kertas masih berpeluang melanjutkan kiprahnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.
Tim asuhan Ran Ben Shimon dijadwalkan menghadapi Norwegia (11/10/2025) dan Italia (14/10/2025) pada kalender bulan ini di Grup I.
Dor Peretz dkk masih menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026 dengan mengantongi sembilan poin dari lima partai.
Koleksi angka Israel sama dengan Italia (9), hanya lebih banyak bermain satu pertandingan.
Di klasemen grup, mereka sudah tertinggal enam poin dari sang pemuncak bermodalkan hasil sempurna, Norwegia (15).
