BOLASPORT.COM - Timnas Indonesia harus bertanding melawan Irak di Stadion King Abdullah, Jeddah, Arab Saudi, pada Minggu (12/10), dini hari WIB.

Laga lanjutan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ini akan jadi ujian berat untuk timnas.

Setelah kekalahan dari Arab Saudi, mereka harus meraih kemenangan dengan selisih skor banyak di laga ini.

Melihat catatan pertemuan kedua tim, ini bukan tugas mudah karena Irak hampir menyapu bersih kemenangan saat kedua tim bertemu.

Menariknya, sebenarnya kondisi kedua tim hampir sama di pertandingan ini.

Graham Arnold baru menjalani debut menjadi pelatih kepala Singa Mesopotamia saat melawan Korea Selatan pada bulan Juni 2025.

Hasilnya, mereka menerima kekalahan dengan skor 0-2 di laga tersebut.

Kondisi yang sama juga diterima Patrick Kluivert saat harus menerima kekalahan telak dari Australia dengan skor 5-1.

Tentunya, cerita kedua pelatih langsung berbeda dengan berjalannya waktu yang ada.

Arnold yang merupakan pelatih Australia ini langsung mengantarkan timnya meraih tiga kemenangan beruntun.

Mereka mengalahkan Yordania dengan skor 0-1 pada tahun lalu.

Selanjutnya, gelar juara King's Cup 2025 dipersembahkan saat mengalahkan Hongkong dan Thailand.

Hasil ini membuat dia mencatatkan 75 persen kemenangan.

Di sisi lawan, Patrick Kluivert sudah memimpin tujuh laga di timnas Indonesia.

Dia mengantarkan Indonesia menang dalam tiga laga, satu kali imbang, dan tiga kekalahan.

Kekalahan terakhir didapatkan saat melawan Arab Saudi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Sejak bertugas, mantan pelatih timnas Curacao ini memiliki persentase kemenangan sebesar 42,9 persen.

Saat ini tekanan kepada Patrick tentu semakin meningkat pasca taktiknya mendapatkan sorotan saat melawan Arab Saudi.

Selain itu, ada beberapa pemain yang dianggap kurang tepat bertugas di posisinya membuat kekacauan terjadi di ruang ganti.

Tentunya, masyarakat Indonesia memiliki mimpi besar untuk bisa bermain di Piala Dunia.

Dengan hasil kerja keras Patrick yang jauh dari ekspektasi perlu sebuah keajaiban untuk mereka bisa mendapatkan tiket otomatis ke ajang sepak bola paling bergengsi antar negara tersebut.

Kekalahan atas Irak akan menutup mimpi tersebut membuat posisinya terancam.