Terungkap Dokumen Asli Akta Kakek Facundo Garces: Asli Argentina, Bukan Malaysia - Tribunnews
Terungkap Dokumen Asli Akta Kakek Facundo Garces: Asli Argentina, Bukan Malaysia - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Dokumen resmi akta kelahiran kakek dari salah satu pemain naturalisasi Malaysia, Facundo Garces yang bermasalah belakangan ini, asli Argentina
- Tidak hanya satu, tetapi 7 pemain yang dinaturalisasi Malaysia dianggap FIFA adalah pembohongan
- Tidak ada yang memiliki garis keturunan, investigasi FIFA mengungkap bahwa kakek-nenek dari 7 pemain tersebut merupakan asli kewarganegaan, Brasil, Spanyol, Argentina, hingga Belanda
TRIBUNNEWS.COM - Media Argentina, Capital de Noticias (CDN) memperoleh dokumentasi yang membuktikan bahwa pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang belakangan heboh karena masalah pemalsuan dokumen tentang asal usulnya. Dua di antara 7 pemain yang terlibat dari skandal ini berasal dari daerah Santa Fe, Argentina, yakni Facundo Garces dan Imanol Machuca.
Laporan yang terbit pada Kamis (30/10/2025) waktu setempat itu menghebongkan kalangan pecinta bola itu menunjukkan darimana asal muasal kakek-nenek Facundo Garces yang diklaim lahir di Penang, Malaysia.
Padahal aslinya, mereka berasal dan lahir di Argentina.

Dokumen itu merujuk pada investigasi FIFA yang menerbitkan laporan terperinci pada 6 Oktober lalu.
Saat itu, FIFA menerbitkan hasil investigasi darimana asal kakek-nenek 7 pemain yang dinaturalisasi Malaysia dan diklaim punya darah keturunan.
Menurut FIFA, dokumen yang dimanipulasi Malaysia adalah akta kelahiran kakek-nenek para pemain yang terlibat.
Termasuk Facundo Garces, dimana sang kakek yang bernama Carlos Rogelio Fernandez disebut oleh Federasi Malaysia lahir pada 29 Mei 1930 di Penang, Malaysia.
Namun, akta kelahiran yang dipegang oleh Catatan Sipil provinsi Santa FE, yag diminta oleh FIFA, membuktikan bahwa kakek Garces bukan orang Malaysia.
Ia adalah penduduk asli Santa Fe, lahir sekitar 14.61 kilometer dari Malaysia.
Waktu kelahiran yang dibuat Malaysia memang benar, namun tidak untuk tempatnya.
Dalam akta tersebut terlihat bahwa Fernandez, kakek garces lahir di lingkungan Villa Maria Selva di Santa Fe. Lingkungan yang sama tempat Dady Brieva dibesarkan dan menjadi terkenal berkat monolog sang komedian.
Bahkan dengan jelas, di dalamnya terlampir catatan sipil yang menyebutkan, "Nyonya Sebastiana Justa Fernandez, dua puluh enam tahun, lajang, berkewarganegaraan Argentina, penduduk Villa Maria Selva, hadir dan menyatakan bahwa di rumahnya di Jalan ke-22 tanpa nama, pada tanggal 29 Mei lalu, pukul 18.40, telah lahir seorang anak kulit putih yang merupakan anak kandung dari pemberi pernyataan dan bahwa ia mengakuinya sebagai anak kandung."
Dengan kata lain, ibu Carlos Rogelio Fernandez adalah nenek buyut dari Facundo yang merupakan orang Argentina.
Perlu diketahui, pada wal tahun 1930-an di kota Santa Fe, jalan-jalan di utara Salvador del Carril tidak memiliki nama, melainkan diidentifikasi dengan nomor.
Jalan 22, tempat rumah kakek Garces lahir, sekarang menjadi jalan Gorostiaga.
Sementara itu, Don Cipriano Garces, yang pertama kali muncul sebagai saksi dalam akta kelahiran dan kemudian tercatat sebagai suami Dona Sebastiana Justa Fernandez, bersaksi bahwa ia adalah seorang pedagang keliling berkebangsaan Spanyol.
Oleh karena itu, kakek buyut Facundo Garces juga bukan orang Malaysia.

Imanol Machuca
Imanol Machusa sama halnya dengan Facundo Garces yang surat kelahiran sang kakek dipalsukan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Mereka mengklaim bahwa nenek Machuca, Concepcion Agueda Alaniz berasal dari Penang, Malaysia.
Apa yang diklaim olh FAM diiyakan oleh Imanol Machuca dalam sebuah wawancara dengan situs penggemar 'Sabado Velez'.
Tapi, FIFA menegaskan bahwa nenek Machuca lahir di kota Roldan, di provinsi Santa Fe.
Tidak hanya Imanol machuca, lima pemain naturalisasi lainnya berada dalam situasi yang sama.
Yakni Rodrigo Holgado dari Argentina, Jon Irazabal Iraurgui (Spanyol), Gabriel Arrocha (Spanyol), Joao Vitor Brandao Figueiredo (Brasil), dan Hector Alejandro Hevel Serrano (Belanda).
Seluruh pemain tersebut mendapatkan sanksi dari FIFA berupa larangan melakukan aktivitas apa pun yang berhubungan dengan sepak bola selama dua belas bulan atau satu tahun.
(Tribunnews.com/Sina)