Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Piala Dunia Sepak Bola Sepak Bola Internasional Spesial Timnas Tanjung Verde

    Tanjung Verde Lolos ke Piala Dunia 2026, Pelajaran Percaya Proses yang Sebenarnya untuk Timnas Indonesia - Semua Halaman - Bolasport

    6 min read

     

    Tanjung Verde Lolos ke Piala Dunia 2026, Pelajaran Percaya Proses yang Sebenarnya untuk Timnas Indonesia - Semua Halaman - Bolasport.com

    By Beri Bagja, Selasa, 14 Oktober 2025 | 18:10 WIB
    Pelatih timnas Tanjung Verde, Pedro Bubista (kanan), berhasil membawa pasukannya lolos ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kali dalam sejarah.
    Pelatih timnas Tanjung Verde, Pedro Bubista (kanan), berhasil membawa pasukannya lolos ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kali dalam sejarah. (FRANCK FIFE/AFP)

    BOLASPORT.COM - Percaya proses. Inilah kata kunci terpenting dalam kesuksesan timnas Tanjung Verde lolos ke Piala Dunia 2026.

    Tim beralias The Blue Sharks mencatatkan sejarah lolos pertama kalinya ke turnamen terakbar sejagat.

    Negaranya pemain PSM Makassar, Yuran Fernandes, itu memuncaki klasemen Grup D Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Afrika.

    Singgasana dipatenkan berkat kemenangan 3-0 atas Eswatini di Stadion Nasional Praia, Senin (13/10/2025) waktu setempat.

    Kelolosan Tanjung Verde sebagai negara dengan populasi terkecil kedua di Piala Dunia terbilang mengejutkan.

    Tak banyak yang menduga mereka bisa sintas, apalagi memenangi persaingan dengan raksasa sekelas Kamerun.

    Kunci sukses pertama Si Hiu Biru terletak pada pembangunan fondasi yang kuat dengan insinyur yang kompeten pula.

    Pedro Leitao Brito alias Bubista adalah sosok pelatih yang berjasa besar membangun kerangka skuad dari awal.

    Dia menyempurnakan dan menuai hasil manis pembangunannya dalam proyek jangka menengah selama lima tahun.

    Pria 55 tahun itu hanya seorang pesepak bola medioker yang mencatat 21 caps bagi Tanjung Verde pada 1989-2005.

    Proyek menukangi tim nasional sebagai komandan utama dia mulai pada Januari 2020, tak jauh berbeda dari penunjukan Shin Tae-yong oleh timnas Indonesia.

    Bedanya, federasi sepak bola setempat (FCF) dengan sabar memercayakan kendali penuh kepada Bubista di tengah turbulensi performa Ryan Mendes dkk.

    Percobaan pertamanya di kualifikasi Piala Dunia untuk edisi 2022 kandas sampai ronde kedua.

    Pencapaian mereka meningkat di Piala Afrika, yakni sampai babak 16 besar (2021) dan perempat final (2023).

    Namun, Si Hiu tenggelam lagi dengan kegagalan lolos ke Piala Afrika 2025. Mereka jadi bulan-bulanan sebagai juru kunci grup di tahap kualifikasi.

    Meskipun begitu, federasi tetap sabar dan percaya proses. Mereka tidak latah melakukan pergantian pelatih di tengah hantaman kritik untuk Bubista.

    Hasilnya emas. The Blue Sharks mengompensasi kegagalan masuk Piala Afrika dengan prestasi lebih spektakuler dengan tiket Piala Dunia.

    Hal berbeda terjadi dengan timnas Indonesia. Memulai proyek nyaris bersamaan dengan BubistaShin Tae-yong malah dipecat ketika Sang Garuda dalam posisi bagus di kualifikasi Zona Asia.

    Setelah STY digantikan Patrick Kluivert, ujung ceritanya semua orang sudah tahu.

    Dilansir BolaSport.com dari BBC, kepercayaan pihak federasi terhadap Bubista menjadi kunci penting konsistensi racikannya.

    "The Blue Sharks juga telah mendapat manfaat dari stabilitas di bangku cadangan, dengan pelatih yang memimpin sejak Januari 2020."

    "Sebagai mantan pemain internasional, pria berusia 55 tahun ini telah membangun tim yang kompak dan terorganisasi secara baik, dilengkapi dengan pertahanan yang tangguh, gelandang teknikal, dan penyerang berbakat," tulis BBC.

    Mandat penuh dari federasi diterjemahkan secara sempurna oleh sang pelatih di lapangan dengan bantuan aksi pemain pilihannya.

    Materi skuad yang solid menjadi kunci kesuksesan kedua bagi timnas Tanjung Verde.

    Uniknya, seperti halnya timnas Indonesia, Si Hiu bertumpu kepada kekuatan mayoritas pemain diaspora.

    Lantaran level kompetisi domestik yang buruk, skuad Tanjung Verde saat ini diperkuat seratus persen pemain abroad.

    Sejumlah pemain, apalagi yang berlaga di negara top macam Belanda, Portugal, dan Turki, menyerap ilmu di perantauan guna diterapkan di tim nasional.

    "Memberikan kebahagiaan ini kepada orang-orang adalah hal yang luar biasa," ujar Bubista, yang pernah memperkuat klub Portugal, Estoril, pada awal 2000-an.

    "Ini adalah kemenangan bagi seluruh rakyat Tanjung Verde."

    "Kemenangan ini adalah momen spesial dalam perayaan ulang tahun ke-50 kemerdekaan kami. Kemenangan bagi mereka yang berjuang untuk kemerdekaan," tambahnya.

    Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
    Komentar
    Additional JS